Contoh Antigen Eksogen dan Endogen: Pengertian, Jenis, dan Perannya dalam Sistem Kekebalan Tubuh

Pelajari berbagai contoh antigen eksogen dan endogen, bagaimana mereka berinteraksi dengan sistem imun, serta dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Pendahuluan

Antigen adalah molekul atau zat asing yang dapat memicu respons imun dalam tubuh. Sistem kekebalan mengenali antigen dan berusaha menetralisir atau menghancurkannya untuk melindungi tubuh dari penyakit. Antigen dapat berasal dari luar tubuh (antigen eksogen) atau dari dalam tubuh (antigen endogen).

Memahami jenis-jenis antigen ini sangat penting dalam bidang imunologi, terutama dalam pengembangan vaksin, terapi penyakit autoimun, dan perawatan kanker. Artikel ini akan membahas antigen eksogen dan endogen, termasuk contoh-contoh spesifik serta peranannya dalam sistem imun manusia.

Antigen Eksogen: Definisi dan Contoh

Antigen eksogen adalah antigen yang berasal dari luar tubuh dan masuk ke dalam sistem melalui berbagai jalur, seperti pernapasan, pencernaan, atau kontak langsung dengan permukaan tubuh. Antigen ini biasanya berupa mikroorganisme, racun, atau partikel asing yang memicu respons imun adaptif.

Bakteri dan Virus sebagai Antigen Eksogen

Salah satu contoh paling umum dari antigen eksogen adalah bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun mengenali protein permukaan patogen ini sebagai antigen dan memobilisasi sel-sel imun untuk melawannya.

Bakteri Streptococcus pyogenes

Bakteri ini menyebabkan infeksi seperti radang tenggorokan dan demam scarlet. Protein M yang ditemukan di permukaan Streptococcus pyogenes bertindak sebagai antigen eksogen yang memicu produksi antibodi untuk melawannya.

Virus Influenza

Virus influenza memiliki protein hemagglutinin (HA) dan neuraminidase (NA) pada permukaannya, yang bertindak sebagai antigen eksogen. Ketika seseorang terinfeksi virus influenza, sistem imun akan menghasilkan antibodi yang mengenali dan menargetkan antigen ini untuk menetralisir virus.

Toksin sebagai Antigen Eksogen

Beberapa bakteri tidak hanya menyebabkan infeksi tetapi juga menghasilkan toksin yang bertindak sebagai antigen eksogen.

Toksin Diphtheria (Corynebacterium diphtheriae)

Bakteri Corynebacterium diphtheriae menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan serius dalam tubuh. Vaksin DTP (Diphtheria, Tetanus, Pertussis) bekerja dengan cara mengenalkan versi tidak aktif dari toksin ini sebagai antigen, sehingga sistem imun dapat belajar mengenalinya dan merespons jika terjadi infeksi nyata.

Toksin Tetanus (Clostridium tetani)

Toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani dapat menyebabkan kekakuan otot yang dikenal sebagai tetanus. Vaksin tetanus mengandung toksoid tetanus, yang merupakan bentuk lemah dari toksin tetapi masih dapat memicu respons imun.

Alergen sebagai Antigen Eksogen

Beberapa antigen eksogen tidak berasal dari patogen tetapi dapat memicu respons imun yang berlebihan, seperti alergi.

Serbuk Sari Tanaman

Bagi orang yang memiliki alergi, protein dalam serbuk sari tanaman dapat bertindak sebagai antigen eksogen yang memicu respons imun berlebihan, menyebabkan bersin, mata berair, dan gangguan pernapasan.

Protein dalam Makanan (Misalnya Kacang Tanah dan Susu)

Beberapa orang memiliki alergi terhadap protein tertentu dalam makanan, seperti kacang tanah atau susu sapi. Sistem imun mengenali protein ini sebagai ancaman dan merespons dengan pelepasan histamin, yang menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, pembengkakan, atau bahkan anafilaksis.

Parasit sebagai Antigen Eksogen

Parasit juga bisa bertindak sebagai antigen eksogen dan menimbulkan respons imun.

Plasmodium falciparum (Penyebab Malaria)

Protein yang diekspresikan oleh Plasmodium falciparum selama siklus hidupnya di dalam tubuh manusia bertindak sebagai antigen eksogen dan memicu respons imun untuk melawan infeksi malaria.

Cacing Pita (Taenia sp.)

Cacing pita menghasilkan protein yang dikenali oleh sistem imun sebagai antigen eksogen. Namun, beberapa cacing memiliki mekanisme untuk menekan respons imun agar dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh inangnya.

Antigen Endogen: Definisi dan Contoh

Antigen endogen adalah antigen yang berasal dari dalam tubuh, biasanya karena perubahan yang terjadi pada sel-sel tubuh sendiri. Antigen ini dapat muncul akibat infeksi virus, mutasi seluler, atau kerusakan jaringan.

Antigen yang Dihasilkan oleh Sel yang Terinfeksi Virus

Ketika virus menginfeksi sel, virus akan memaksa sel tersebut untuk memproduksi protein virus di dalamnya. Protein ini dikenali sebagai antigen endogen oleh sistem imun, yang kemudian berusaha menghancurkan sel yang terinfeksi.

Virus SARS-CoV-2

Pada infeksi COVID-19, sel yang terinfeksi mulai menghasilkan protein virus, termasuk protein spike yang bertindak sebagai antigen endogen. Sistem imun kemudian mengenali sel-sel ini dan mengaktifkan sel T untuk menghancurkannya.

Virus HIV

HIV menginfeksi sel darah putih dan menyisipkan materi genetiknya ke dalam DNA sel inang. Protein yang dihasilkan selama replikasi virus di dalam sel bertindak sebagai antigen endogen dan menjadi target bagi sistem imun.

Antigen Tumor sebagai Antigen Endogen

Mutasi sel kanker menyebabkan produksi protein abnormal yang dikenali sebagai antigen endogen oleh sistem imun.

Protein P53 yang Bermutasi

P53 adalah protein yang berperan dalam mengontrol pertumbuhan sel. Pada beberapa kasus kanker, mutasi pada gen p53 menghasilkan protein abnormal yang dapat dikenali sebagai antigen endogen oleh sel imun.

HER2 dalam Kanker Payudara

Pada beberapa jenis kanker payudara, protein HER2 diekspresikan secara berlebihan pada permukaan sel kanker, menjadikannya antigen endogen yang dapat dikenali oleh terapi imun, seperti antibodi monoklonal trastuzumab (Herceptin).

Antigen Autoimun sebagai Antigen Endogen

Dalam gangguan autoimun, sistem imun salah mengenali protein tubuh sendiri sebagai antigen endogen dan menyerangnya.

Lupus Eritematosus Sistemik (SLE)

Pada lupus, sistem imun menyerang DNA sel sendiri, menjadikannya sebagai antigen endogen yang memicu peradangan kronis.

Diabetes Tipe 1

Pada diabetes tipe 1, sistem imun menyerang sel beta pankreas yang menghasilkan insulin, menyebabkan kekurangan hormon ini. Protein dalam sel beta pankreas bertindak sebagai antigen endogen yang memicu respons autoimun.

Kesimpulan

Antigen eksogen dan endogen memiliki peran penting dalam sistem imun manusia. Antigen eksogen berasal dari luar tubuh, seperti bakteri, virus, toksin, dan alergen, yang memicu respons imun untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Sementara itu, antigen endogen berasal dari dalam tubuh, seperti protein virus dalam sel yang terinfeksi, antigen tumor, dan protein yang memicu gangguan autoimun.

Memahami perbedaan antara antigen eksogen dan endogen sangat penting dalam penelitian medis, pengembangan vaksin, serta terapi penyakit autoimun dan kanker. Dengan kemajuan teknologi imunologi, para ilmuwan terus mencari cara untuk meningkatkan respons imun terhadap antigen yang berbahaya sambil mencegah respons imun yang merusak tubuh sendiri.

  • Perbedaan Antara Antigen dan Patogen
  • Perbedaan Antara Antigen dan Antibodi