Mengidentifikasi Reaksi Redoks

Untuk mengidentifikasi reaksi redoks, seseorang harus mencari perubahan dalam tingkat oksidasi di antara reaktan dan produk. Jika satu atau lebih unsur mengalami perubahan tingkat oksidasi, reaksi tersebut diklasifikasikan sebagai reaksi redoks.

Contoh Ilustrasi :

  • Pembakaran Metana : Pembakaran metana (CH₄) adalah contoh klasik dari reaksi redoks:

  \[ CH₄ + 2O₂ \panah kanan CO₂ + 2H₂O \]

Dalam reaksi ini, karbon dalam metana dioksidasi dari keadaan oksidasi -4 menjadi +4 dalam karbon dioksida (CO₂), sementara oksigen direduksi dari keadaan oksidasi 0 menjadi -2 dalam air (H₂O).

Inti dari reaksi redoks adalah dua konsep utama: oksidasi dan reduksi. Proses ini selalu saling terkait, artinya ketika satu zat teroksidasi, zat lain harus tereduksi.

Oksidasi

Definisi : Oksidasi adalah proses di mana suatu zat kehilangan elektron, yang mengakibatkan peningkatan keadaan oksidasinya. Hal ini dapat terjadi melalui penambahan oksigen atau penghilangan hidrogen.

Penjelasan Ilustrasi :

  • Contoh Oksidasi : Perhatikan oksidasi besi (Fe) untuk membentuk besi(III) oksida (Fe₂O₃), yang dikenal sebagai karat. Dalam reaksi ini, besi melepaskan elektron ke oksigen:

  \[ 4Fe + 3O₂ \panah kanan 2Fe₂O₃ \]

Di sini, besi (Fe) teroksidasi karena kehilangan elektron ke oksigen (O₂), yang direduksi dalam proses tersebut.

Reduksi

Definisi : Reduksi adalah proses di mana suatu zat memperoleh elektron, yang menyebabkan penurunan tingkat oksidasinya. Hal ini dapat terjadi melalui penghilangan oksigen atau penambahan hidrogen.

Penjelasan Ilustrasi :

  • Contoh Reduksi : Pada reduksi tembaga(II) oksida (CuO) menjadi tembaga (Cu), tembaga memperoleh elektron:

  \[ CuO + H₂ \panah kanan Cu + H₂O \]

Dalam reaksi ini, tembaga(II) oksida direduksi karena memperoleh elektron dari hidrogen (H₂), yang dioksidasi membentuk air (H₂O).

Konsep Keadaan Oksidasi

Untuk lebih memahami reaksi redoks, penting untuk memahami konsep keadaan oksidasi (atau bilangan oksidasi). Keadaan oksidasi adalah muatan teoritis yang diberikan pada atom dalam suatu senyawa, yang mencerminkan tingkat oksidasi atau reduksinya.

  • Aturan Penetapan Keadaan Oksidasi :

1. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam bentuk unsurnya adalah nol (misalnya, O2, N2, Fe).
2. Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatannya (misalnya, Na3 memiliki bilangan oksidasi +1).
3. Dalam senyawa, hidrogen biasanya memiliki bilangan oksidasi +1, sedangkan oksigen biasanya memiliki bilangan oksidasi -2.
4. Jumlah bilangan oksidasi dalam senyawa netral harus sama dengan nol, sedangkan dalam ion poliatomik, jumlahnya harus sama dengan muatan ion.