Metode Penelitian Sosial: Pengertian dan Penerapannya dalam Studi Masyarakat

Metode penelitian sosial adalah cara atau langkah-langkah ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk menggali, memahami, menganalisis, dan menjelaskan berbagai fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Fenomena tersebut bisa berupa pola interaksi antarindividu, struktur keluarga, perubahan budaya, konflik antar kelompok, ketimpangan sosial, hingga dinamika kekuasaan.

Penelitian sosial merupakan bagian penting dari ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, ilmu komunikasi, politik, dan psikologi sosial. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pengetahuan yang valid dan sistematis tentang perilaku manusia dalam konteks sosialnya, sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memahami realitas masyarakat secara lebih objektif dan mendalam.

Metode dalam penelitian sosial sangat beragam, dan pemilihannya bergantung pada jenis masalah yang diteliti, tujuan penelitian, serta pendekatan yang digunakan oleh peneliti.

Jenis Pendekatan dalam Penelitian Sosial

Dalam penelitian sosial, pendekatan yang digunakan terbagi ke dalam dua jenis utama, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Masing-masing memiliki karakteristik dan prosedur yang berbeda, namun sering kali digunakan secara kombinatif dalam penelitian yang bersifat kompleks.

  1. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif berfokus pada pengukuran variabel sosial menggunakan angka. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui pola, hubungan, atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Pendekatan ini cocok untuk menjawab pertanyaan “seberapa besar”, “berapa banyak”, atau “apakah ada pengaruhnya”.

Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dengan tingkat kesepian remaja. Ia menyebarkan kuesioner kepada 200 siswa SMA, lalu mengolah data menggunakan statistik korelasi Pearson untuk melihat apakah ada hubungan signifikan antara keduanya.

  1. Pendekatan Kualitatif

Berbeda dari pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami makna di balik perilaku sosial. Pendekatan ini menekankan pada kedalaman informasi dan konteks sosial dari fenomena yang diteliti, bukan pada jumlah responden.

Metode kualitatif biasanya menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi kasus, atau analisis dokumen.

Contoh:
Peneliti ingin mendalami pengalaman para ibu tunggal dalam membesarkan anak di lingkungan urban. Ia mewawancarai lima orang ibu secara mendalam untuk mengetahui tantangan, strategi bertahan hidup, dan persepsi mereka terhadap peran ganda yang dijalani.

Langkah-Langkah dalam Metode Penelitian Sosial

Setiap penelitian sosial umumnya mengikuti tahapan tertentu agar hasilnya sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang lazim dilakukan dalam metode penelitian sosial:

  1. Identifikasi Masalah Sosial

Langkah pertama adalah merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah ini harus nyata terjadi di masyarakat dan memiliki urgensi untuk dipelajari. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan minat dan keahlian peneliti serta memiliki dasar teori atau studi terdahulu.

Contoh:
Fenomena meningkatnya kasus perundungan di sekolah menjadi dasar bagi peneliti untuk mengangkat masalah tentang “pola interaksi sosial antara pelaku dan korban bullying”.

  1. Merumuskan Tujuan dan Pertanyaan Penelitian

Setelah masalah ditemukan, peneliti menetapkan tujuan utama dari studi tersebut dan merumuskan pertanyaan penelitian. Pertanyaan ini harus spesifik, terarah, dan mampu dijawab dengan data yang akan dikumpulkan.

Contoh:
Bagaimana bentuk interaksi sosial dalam komunitas penyintas bencana? Apa strategi mereka dalam membangun solidaritas sosial pascabencana?

  1. Kajian Teori dan Landasan Konseptual

Penelitian sosial membutuhkan dasar teori sebagai pijakan untuk menganalisis temuan. Peneliti harus melakukan studi literatur untuk memahami konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang diteliti, seperti teori interaksionisme simbolik, konflik sosial, atau struktural fungsional.

Contoh:
Jika peneliti mengkaji ketimpangan sosial, maka teori konflik Karl Marx dapat digunakan untuk menjelaskan dominasi kelas dalam masyarakat.

  1. Pemilihan Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan metode tergantung pada pendekatan yang digunakan. Peneliti kuantitatif biasanya menggunakan kuesioner dan survei, sedangkan peneliti kualitatif menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Contoh teknik pengumpulan data:

  • Wawancara: menggali pendapat dan pengalaman langsung dari informan.
  • Observasi: mencatat perilaku sosial dalam konteks nyata.
  • Kuesioner: memperoleh data dari sampel besar secara sistematis.
  1. Penentuan Sampel atau Informan

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti memilih sampel secara acak agar bisa mewakili populasi. Dalam penelitian kualitatif, informan dipilih secara purposif (berdasarkan kriteria tertentu) atau snowball (dari satu informan ke informan lainnya).

Contoh:
Untuk meneliti persepsi tentang peran perempuan dalam adat Minangkabau, peneliti bisa mewawancarai ninik mamak, perempuan kepala rumah tangga, dan tokoh adat.

  1. Analisis Data

Pada pendekatan kuantitatif, analisis data dilakukan dengan metode statistik. Sedangkan pada pendekatan kualitatif, data dianalisis dengan cara mengelompokkan informasi menjadi tema-tema tertentu yang merepresentasikan realitas sosial.

Contoh analisis kualitatif:
Dalam studi komunitas urban, peneliti mungkin menemukan tema-tema seperti “solidaritas semu”, “konflik antarwarga”, dan “praktik toleransi”.

  1. Penyusunan Laporan Penelitian

Langkah terakhir adalah menyusun laporan hasil penelitian dalam bentuk deskriptif atau analitis. Laporan ini menjelaskan latar belakang, metode, hasil temuan, dan kesimpulan. Peneliti juga harus menyertakan rekomendasi jika hasil penelitiannya ditujukan untuk memberikan solusi terhadap masalah sosial.

Contoh Kasus Penerapan Metode Penelitian Sosial

Studi Tentang Perubahan Sosial di Komunitas Transmigran

Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana masyarakat transmigran di wilayah pedalaman Kalimantan beradaptasi dengan budaya lokal dan membangun kehidupan baru. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi selama tiga bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terjadi resistensi pada awal kedatangan, komunitas transmigran akhirnya dapat berbaur dengan penduduk lokal melalui perkawinan antarbudaya, gotong royong, dan partisipasi dalam kegiatan adat. Penelitian ini memberikan gambaran proses perubahan sosial yang terjadi secara bertahap dan penuh dinamika.

Kesimpulan

Metode penelitian sosial merupakan cara ilmiah untuk memahami fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Pendekatan yang digunakan bisa bersifat kuantitatif—yang menekankan pada pengukuran statistik—atau kualitatif—yang mendalami makna dan proses sosial secara subjektif dan kontekstual.

Langkah-langkahnya dimulai dari perumusan masalah, kajian teori, pemilihan metode, pengumpulan data, analisis, hingga pelaporan hasil. Penelitian sosial sangat penting dalam pengambilan kebijakan, pengembangan teori sosial, serta dalam memahami dinamika kehidupan manusia secara luas dan kompleks. Pengetahuan yang dihasilkan dari metode ini memberikan kontribusi besar bagi pembangunan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan sadar akan perubahan.

 

  • Contoh Kerangka Pemikiran: Landasan Berpikir Sistematis dalam Penelitian dan Penyelesaian Masalah
  • Perbedaan Antara Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
  • Perbedaan Antara Observasi Dan Inferensi