Modul Ajar: Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada Sistem Gerak

Kelas: XI
Durasi: 135 menit (3 Jam Pelajaran)
Kurikulum: Merdeka
Pertemuan: 1 kali


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan struktur dan fungsi komponen sistem gerak pada manusia, termasuk tulang, sendi, dan otot.
  2. Mengidentifikasi jenis-jenis gerak berdasarkan mekanisme otot dan tulang.
  3. Mengidentifikasi kelainan dan gangguan pada sistem gerak, seperti osteoporosis, artritis, dan distrofi otot.
  4. Menganalisis dampak gangguan pada sistem gerak terhadap fungsi tubuh dan kualitas hidup.
  5. Mengembangkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan sistem gerak melalui pola hidup sehat, olahraga, dan nutrisi yang seimbang.

B. Profil Pelajar Pancasila yang Ingin Dicapai

  1. Bernalar Kritis:
    • Peserta didik mampu menganalisis struktur dan fungsi sistem gerak serta gangguan yang mempengaruhi kinerja sistem gerak.
  2. Mandiri:
    • Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan pengetahuan tentang sistem gerak.
  3. Bergotong Royong:
    • Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mendiskusikan berbagai kelainan dan gangguan pada sistem gerak serta cara pencegahannya.

C. Capaian Pembelajaran

  1. Pengetahuan:
    • Memahami struktur dan fungsi sistem gerak, termasuk tulang, sendi, dan otot, serta kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem gerak.
  2. Keterampilan:
    • Mampu menganalisis struktur sistem gerak dan menyusun langkah-langkah untuk menjaga kesehatan sistem gerak, serta memahami dampak dari kelainan seperti osteoporosis atau artritis.
  3. Sikap:
    • Menunjukkan kesadaran akan pentingnya menjaga sistem gerak melalui gaya hidup sehat dan olahraga teratur.

D. Penilaian

  1. Pengetahuan:
    • Tes tertulis mengenai struktur tulang, sendi, dan otot serta jenis-jenis gerak yang dihasilkan oleh sistem gerak.
    • Latihan soal tentang penyebab dan gejala kelainan pada sistem gerak, seperti osteoporosis, artritis, dan distorsi otot.
  2. Keterampilan:
    • Diskusi kelompok dan analisis studi kasus terkait gangguan pada sistem gerak, misalnya pasien dengan gejala osteoporosis atau artritis.
    • Pengamatan langsung pada gerak tubuh (misalnya, saat berjalan, melompat, atau mengangkat beban) untuk memahami peran otot, sendi, dan tulang.
  3. Sikap:
    • Observasi terhadap keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan sikap tanggung jawab dalam menjaga kesehatan sistem gerak.
    • Penilaian sikap siswa dalam memahami pentingnya menjaga tulang, otot, dan sendi dengan pola makan sehat, olahraga, dan postur yang baik.

E. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan (15 menit)
  1. Guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan pentingnya sistem gerak untuk aktivitas sehari-hari seperti berjalan, mengangkat barang, atau berolahraga.
  2. Guru mengajukan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa, seperti “Bagaimana kita bisa bergerak?” dan “Apa yang terjadi jika kita mengalami cedera otot atau tulang?”
  3. Guru menjelaskan bahwa sistem gerak terdiri dari tulang, sendi, dan otot, dan bahwa menjaga kesehatan komponen ini sangat penting untuk menjaga mobilitas tubuh sepanjang hidup.
Kegiatan Inti (100 menit)
  1. Penjelasan Struktur dan Fungsi Sistem Gerak (30 menit)
    • Guru menjelaskan struktur sistem gerak, termasuk tulang sebagai komponen kerangka yang mendukung tubuh, sendi sebagai tempat pertemuan dua tulang yang memungkinkan gerakan, dan otot sebagai penggerak tulang melalui kontraksi.
    • Guru juga menjelaskan jenis-jenis tulang, seperti tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan, serta jenis-jenis sendi, seperti sendi engsel, peluru, dan geser.
    • Siswa diajak menganalisis cara kerja otot dalam kontraksi dan relaksasi, serta hubungannya dengan tulang untuk menghasilkan gerak. Contoh: cara kerja otot bisep dan trisep dalam menggerakkan lengan.
  2. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak (40 menit)
    • Guru menjelaskan berbagai kelainan dan gangguan pada sistem gerak, seperti:
      • Osteoporosis: Penyakit yang menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.
      • Artritis: Radang sendi yang menyebabkan nyeri dan kaku.
      • Distrofi otot: Kelainan genetik yang menyebabkan kelemahan otot secara progresif.
    • Guru memberikan contoh kasus penderita osteoporosis atau artritis dan meminta siswa menganalisis penyebab serta dampak dari penyakit tersebut.
    • Setiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari lebih lanjut satu jenis kelainan atau gangguan pada sistem gerak dan mencari cara pencegahan atau penanganannya.
  3. Diskusi Kelompok dan Analisis Studi Kasus (30 menit)
    • Setiap kelompok mendiskusikan hasil analisis mereka terkait gangguan pada sistem gerak, termasuk gejala, penyebab, dan pencegahan.
    • Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas, dan guru memberikan umpan balik serta memperbaiki konsep yang kurang tepat.
    • Guru juga mendorong siswa untuk mendiskusikan cara menjaga kesehatan sistem gerak, seperti pentingnya olahraga teratur, nutrisi kaya kalsium, dan postur tubuh yang benar.
Penutup (20 menit)
  1. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari, termasuk struktur dan fungsi sistem gerak serta berbagai kelainan seperti osteoporosis dan artritis.
  2. Siswa diminta menuliskan refleksi singkat tentang bagaimana mereka dapat menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot untuk menghindari gangguan pada sistem gerak.
  3. Guru memberikan umpan balik dan memberikan tugas lanjutan berupa esai tentang pentingnya menjaga sistem gerak serta langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan pada sistem gerak.

F. Rubrik Penilaian

Aspek Kriteria Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
Pemahaman Konsep Mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem gerak dengan tepat. Belum paham Paham sebagian Paham cukup baik Paham sangat baik
Analisis Studi Kasus Mampu menganalisis penyebab dan dampak kelainan sistem gerak. Tidak akurat Sebagian benar Cukup akurat Sangat akurat
Partisipasi Diskusi Aktif dalam diskusi kelompok dan memberikan kontribusi yang relevan. Tidak aktif Kadang aktif Cukup aktif Sangat aktif
Keterlibatan Siswa Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan kolaborasi yang baik. Tidak terlibat Kadang terlibat Cukup terlibat Sangat terlibat

G. Sumber dan Media Pembelajaran

  1. Buku teks Biologi Kelas XI.
  2. Video animasi tentang struktur dan fungsi tulang, sendi, dan otot, serta proses kontraksi otot.
  3. Lembar kerja untuk studi kasus terkait gangguan sistem gerak, seperti osteoporosis, artritis, atau distorsi otot.
  4. Alat visual seperti diagram kerangka manusia dan sistem otot.

H. Tugas untuk Siswa

  1. Laporan hasil studi kasus terkait gangguan pada sistem gerak, termasuk analisis penyebab, gejala, dan penanganan.
  2. Esai singkat tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot melalui pola makan yang baik (kaya kalsium dan vitamin D), olahraga teratur, dan postur tubuh yang benar.

I. Refleksi dan Tindak Lanjut

  • Siswa menuliskan jurnal refleksi tentang pemahaman mereka terkait struktur dan fungsi sistem gerak serta dampak dari kelainan atau gangguan pada sistem gerak.
  • Guru memberikan umpan balik atas refleksi siswa dan menyarankan langkah-langkah praktis untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot melalui gaya hidup sehat.

Modul ajar ini dirancang untuk membantu siswa memahami struktur, fungsi, serta kelainan dan gangguan pada sistem gerak. Melalui diskusi dan studi kasus, siswa diharapkan mampu menganalisis penyebab gangguan sistem gerak, memahami dampaknya terhadap tubuh.

  • Perbedaan Antara Tulang Kompak dan Tulang Trabekular
  • Fungsi Tulang Spons (Tulang Kanselus)