Perbedaan Antara Auksin Dan Giberelin

Hormon tumbuhan memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur berbagai proses fisiologis dan perkembangan tanaman. Di antara berbagai hormon yang ditemukan dalam tumbuhan, auksin dan giberelin adalah dua yang paling menonjol dalam mengontrol pertumbuhan dan diferensiasi sel. Kedua hormon ini memiliki fungsi dan peran yang unik, meskipun sering bekerja dalam sinergi untuk mengoptimalkan perkembangan tanaman. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan utama antara auksin dan giberelin dari segi struktur kimia, fungsi, dan dampaknya terhadap pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.

Apa itu Auksin?

Auksin adalah salah satu hormon tumbuhan yang paling pertama kali ditemukan dan dipelajari secara mendalam. Hormon ini ditemukan oleh Charles Darwin saat ia mengamati bahwa batang tanaman tumbuh menuju cahaya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai fototropisme. Auksin memiliki peran penting dalam merangsang pertumbuhan memanjang pada tanaman, terutama pada batang dan akar. Hormon ini bekerja dengan cara memanjangkan sel-sel di area pertumbuhan aktif, seperti ujung batang dan akar.

Mekanisme kerja auksin cukup unik. Di ujung batang yang merespons cahaya, auksin akan terkumpul di sisi yang tidak terkena cahaya. Akibatnya, sel-sel di sisi tersebut memanjang lebih cepat, membuat batang melengkung ke arah cahaya. Proses ini memungkinkan tanaman untuk memperoleh lebih banyak cahaya, yang esensial untuk fotosintesis. Selain itu, auksin juga terlibat dalam gravitropisme, yang membantu akar tumbuh ke bawah mengikuti gaya gravitasi.

Apa itu Giberelin?

Giberelin adalah hormon tumbuhan lain yang juga berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon ini ditemukan ketika para ilmuwan Jepang meneliti penyakit “bakanae” pada tanaman padi, di mana padi tumbuh terlalu tinggi dan lemah. Mereka menemukan bahwa penyebabnya adalah sejenis jamur yang menghasilkan giberelin, hormon yang kemudian diisolasi dan dikenal karena kemampuannya untuk mempercepat pertumbuhan.

Giberelin memiliki berbagai fungsi dalam pertumbuhan tanaman, terutama dalam memperpanjang batang, mempercepat proses perkecambahan, dan merangsang pembentukan bunga serta buah. Hormon ini sangat penting dalam pemecahan dormansi biji, yang memungkinkan biji untuk berkecambah lebih cepat. Selain itu, giberelin sering digunakan dalam sektor pertanian untuk meningkatkan ukuran buah dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Perbedaan Utama Antara Auksin dan Giberelin

Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan antara Auksin dan Giberelin:

Aspek Auksin Giberelin
Definisi Auksin adalah hormon tumbuhan yang terutama bertanggung jawab untuk mengatur pertumbuhan dan pemanjangan sel pada batang, akar, dan organ lainnya. Giberelin adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam merangsang pemanjangan batang, perkecambahan, pembungaan, dan pematangan buah.
Fungsi Utama – Mengatur pertumbuhan dan pemanjangan sel di bagian meristem apikal (ujung batang dan akar). <br> – Merangsang pembentukan akar adventif. <br> – Menghambat pertumbuhan tunas lateral (efek dominansi apikal). – Merangsang pemanjangan batang, termasuk pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan kerdil. <br> – Mempercepat perkecambahan biji. <br> – Memengaruhi pembungaan dan pematangan buah.
Konsentrasi Optimal Berfungsi efektif pada konsentrasi rendah dan dapat menghambat pertumbuhan pada konsentrasi yang terlalu tinggi. Diperlukan dalam jumlah yang lebih besar untuk merangsang aktivitas pertumbuhan tertentu seperti pemanjangan batang.
Tempat Sintesis Disintesis terutama di meristem apikal (ujung batang dan akar), daun muda, dan biji. Disintesis di seluruh bagian tumbuhan, tetapi terutama pada biji yang sedang berkecambah, daun muda, dan tunas.
Peran dalam Pertumbuhan Mengatur arah pertumbuhan tumbuhan, seperti fototropisme (pertumbuhan menuju cahaya) dan gravitropisme (pertumbuhan merespons gravitasi). Mengatur tinggi tanaman dengan merangsang pemanjangan internodus dan mengatasi dormansi biji.
Pengaruh pada Pembungaan Umumnya tidak secara langsung merangsang pembungaan, tetapi dapat memengaruhi perkembangan bunga dengan mengatur pertumbuhan tunas. Dapat merangsang pembungaan, terutama pada tumbuhan yang membutuhkan stimulus tertentu seperti tumbuhan biennial.
Peran dalam Perkecambahan Tidak berperan langsung dalam perkecambahan biji, tetapi dapat memengaruhi pertumbuhan akar dan tunas setelah perkecambahan. Berperan penting dalam memecah dormansi biji dan merangsang perkecambahan dengan mengaktifkan enzim yang memobilisasi cadangan makanan dalam biji.
Pengaruh pada Buah Dapat merangsang perkembangan buah tanpa pemupukan (partenokarpi), seperti pada buah tomat dan mentimun. Mempercepat pemasakan buah dan meningkatkan ukuran buah, terutama pada buah anggur dan jeruk.
Contoh Penggunaan dalam Pertanian Digunakan untuk merangsang pembentukan akar pada stek tanaman, mengontrol pertumbuhan tunas, dan mengatur bentuk tanaman. Digunakan untuk meningkatkan ukuran buah, merangsang perkecambahan benih, dan mempercepat pembungaan pada tanaman hortikultura.
Efek pada Tunas Lateral Menghambat pertumbuhan tunas lateral (efek dominansi apikal), yang menyebabkan tanaman tumbuh lebih tinggi dengan sedikit cabang samping. Tidak memiliki efek signifikan pada dominansi apikal, lebih berfokus pada pemanjangan batang.

Tabel ini memberikan gambaran tentang perbedaan utama antara Auksin dan Giberelin. Auksin berperan penting dalam pengaturan pertumbuhan dan pemanjangan sel, terutama pada akar dan batang, serta mengontrol dominansi apikal. Giberelin, di sisi lain, lebih berfokus pada pemanjangan batang, perkecambahan, dan pembungaan, dengan peran penting dalam merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, termasuk meningkatkan ukuran buah dan mempercepat perkecambahan biji.

Meskipun auksin dan giberelin sama-sama berfungsi sebagai hormon pertumbuhan, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan keduanya. Berikut ini adalah perbedaan utama antara auksin dan giberelin:

1. Struktur Kimia

Auksin dan giberelin berbeda dalam hal struktur kimianya. Auksin terutama terdiri dari asam indole-3-asetat (IAA), yang merupakan bentuk paling umum dari auksin alami dalam tanaman. Asam indole-3-asetat ini adalah senyawa berbasis indole, yang relatif sederhana dalam strukturnya. Sebaliknya, giberelin memiliki struktur yang jauh lebih kompleks. Giberelin adalah senyawa asam diterpenoid, yang terdiri dari banyak varian, di antaranya yang paling dikenal adalah GA1, GA3, dan GA4. Perbedaan struktur ini berdampak pada cara kerja dan pengaruh keduanya di dalam sel tumbuhan.

2. Fungsi Utama

Perbedaan utama antara auksin dan giberelin terletak pada fungsi utamanya dalam tumbuhan. Auksin terutama bertanggung jawab atas pemanjangan sel, terutama di batang dan akar. Hormon ini mengatur pertumbuhan yang terarah, seperti fototropisme (pertumbuhan menuju cahaya) dan gravitropisme (pertumbuhan berdasarkan gravitasi).

Di sisi lain, giberelin lebih berperan dalam proses perpanjangan batang, perkecambahan, dan pembungaan. Giberelin merangsang pemanjangan batang dengan cara meningkatkan pembelahan sel dan mempercepat pemanjangan sel. Selain itu, giberelin sangat penting dalam pemecahan dormansi biji, merangsang biji yang dorman untuk berkecambah, serta mempromosikan pembentukan dan pematangan buah.

3. Pengaruh Pada Pertumbuhan Batang

Salah satu perbedaan yang signifikan antara auksin dan giberelin adalah pengaruhnya terhadap batang tanaman. Auksin bekerja dengan memanjangkan sel-sel pada ujung batang, tetapi hanya di area tertentu yang aktif tumbuh. Ini membuat batang tumbuh lebih tinggi secara bertahap, terutama di bagian ujungnya.

Sebaliknya, giberelin mempercepat pemanjangan seluruh batang, membuatnya tumbuh lebih panjang secara keseluruhan. Inilah mengapa tanaman yang diberi perlakuan dengan giberelin sering kali tampak lebih tinggi dan ramping, terutama pada tanaman yang secara alami memiliki pertumbuhan batang yang lambat. Giberelin memiliki peran yang lebih luas dalam memperpanjang batang dibandingkan dengan auksin, yang lebih fokus pada pertumbuhan di daerah lokal.

4. Efek Pada Perkecambahan

Auksin dan giberelin juga memiliki peran yang berbeda dalam proses perkecambahan biji. Auksin tidak terlalu berperan dalam perkecambahan, karena lebih banyak terlibat dalam proses pertumbuhan setelah tanaman berkecambah, terutama dalam pengaturan pertumbuhan batang dan akar.

Di sisi lain, giberelin adalah hormon kunci dalam memecah dormansi biji dan merangsang perkecambahan. Ketika biji dalam kondisi dorman, giberelin diaktifkan dan membantu merangsang enzim yang memecah cadangan makanan dalam biji, seperti pati, menjadi gula yang bisa digunakan untuk energi pertumbuhan. Proses ini sangat penting untuk memulai perkecambahan.

5. Pengaruh Pada Pembungaan dan Pembentukan Buah

Giberelin memiliki peran yang lebih dominan dalam proses pembungaan dibandingkan auksin. Pada beberapa tanaman, giberelin diperlukan untuk merangsang pembungaan, terutama pada tanaman yang memerlukan perlakuan dingin atau musim panjang untuk berbunga. Giberelin juga dapat merangsang pembentukan buah tanpa penyerbukan, proses yang dikenal sebagai partenokarpi.

Sementara itu, auksin tidak secara langsung mempengaruhi pembungaan, tetapi memiliki peran penting dalam pembentukan buah setelah bunga terbentuk. Auksin dapat merangsang pembentukan buah dari bunga yang telah dibuahi, serta membantu dalam pengaturan jumlah buah yang berkembang dari satu tanaman.

6. Interaksi Dengan Hormon Lain

Auksin dan giberelin juga memiliki interaksi yang berbeda dengan hormon tumbuhan lainnya. Auksin sering bekerja bersama dengan sitokinin untuk mengatur pembelahan dan diferensiasi sel. Selain itu, auksin berinteraksi dengan etilen, hormon yang terkait dengan pematangan buah dan respon stres pada tanaman.

Giberelin, di sisi lain, berinteraksi erat dengan hormon asam absisat (ABA) dalam mengatur dormansi biji. ABA biasanya menekan perkecambahan, sementara giberelin membalikkan efek ini dan merangsang pertumbuhan biji. Selain itu, giberelin juga dapat berinteraksi dengan hormon lainnya dalam pengaturan pertumbuhan batang dan pembungaan.

Aplikasi Auksin dan Giberelin dalam Pertanian

Kedua hormon ini memiliki banyak aplikasi praktis dalam bidang pertanian. Auksin sintetis, misalnya, digunakan secara luas untuk mempercepat perakaran pada stek tanaman, merangsang pembentukan buah, dan mengendalikan pertumbuhan tanaman. Penggunaan auksin membantu petani untuk meningkatkan hasil panen, terutama dalam tanaman hortikultura.

Giberelin, di sisi lain, digunakan dalam pertanian untuk mempercepat pertumbuhan batang pada tanaman yang diinginkan, meningkatkan ukuran buah, dan merangsang pembungaan pada tanaman yang membutuhkan perlakuan khusus untuk berbunga. Selain itu, giberelin sering digunakan untuk memecahkan dormansi biji, terutama pada tanaman yang membutuhkan waktu yang lama untuk berkecambah.

Kesimpulan

Meskipun auksin dan giberelin memiliki beberapa kesamaan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, keduanya berbeda dalam hal fungsi, struktur kimia, dan pengaruh terhadap berbagai aspek pertumbuhan tanaman. Auksin lebih berperan dalam pemanjangan sel dan pengaturan arah pertumbuhan, sementara giberelin lebih fokus pada pemanjangan batang, perkecambahan, dan pembungaan. Keduanya memiliki manfaat yang signifikan dalam sektor pertanian, membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi tanaman.

  • Perbedaan Antara Giberelin Dan Sitokinin