Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara Darwinisme dan Neo-Darwinisme. Tabel ini mencakup berbagai aspek yang relevan untuk memahami karakteristik, prinsip, dan perkembangan dari kedua teori evolusi tersebut.
Aspek | Darwinisme | Neo-Darwinisme |
---|---|---|
Definisi | Teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin, yang menekankan seleksi alam sebagai mekanisme utama evolusi. | Teori evolusi yang mengintegrasikan prinsip-prinsip genetika modern dengan ide-ide Darwin, menekankan peran gen dalam evolusi. |
Pencetus | Dikenalkan oleh Charles Darwin melalui bukunya “On the Origin of Species” pada tahun 1859. | Dikenalkan oleh berbagai ilmuwan pada awal abad ke-20, termasuk Ronald Fisher, J.B.S. Haldane, dan Sewall Wright. |
Mekanisme Evolusi | Menekankan seleksi alam sebagai mekanisme utama yang mendorong perubahan spesies. | Menekankan seleksi alam, tetapi juga mencakup mutasi genetik, rekombinasi genetik, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi variasi genetik. |
Variasi Genetik | Variasi dianggap sebagai hasil dari perubahan lingkungan dan adaptasi spesies. | Variasi genetik dianggap sebagai hasil dari mutasi genetik dan proses pewarisan genetik. |
Peran Gen | Tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang peran gen dalam evolusi, karena pengetahuan genetika pada masa itu terbatas. | Memahami bahwa gen adalah unit dasar pewarisan dan variasi, serta berperan penting dalam evolusi. |
Pewarisan Karakter | Mengusulkan bahwa karakter yang diperoleh selama hidup individu dapat diwariskan kepada keturunannya (teori Lamarckian). | Menyatakan bahwa hanya karakter yang ditentukan oleh gen yang dapat diwariskan, sesuai dengan hukum pewarisan Mendel. |
Adaptasi | Menekankan bahwa adaptasi terjadi melalui proses seleksi alam yang bertahap. | Menekankan bahwa adaptasi terjadi melalui interaksi antara variasi genetik dan seleksi alam, dengan penekanan pada mekanisme genetik. |
Keterkaitan dengan Genetika | Tidak mengaitkan evolusi dengan genetika, karena pengetahuan tentang genetika belum berkembang. | Mengintegrasikan genetika dengan teori evolusi, menjelaskan bagaimana variasi genetik dapat mempengaruhi evolusi. |
Contoh | Contoh evolusi spesies burung finch di Kepulauan Galapagos, di mana variasi paruh burung dipengaruhi oleh makanan yang tersedia. | Contoh evolusi spesies yang lebih kompleks, seperti resistensi bakteri terhadap antibiotik, yang melibatkan mutasi genetik dan seleksi alam. |
Kritik | Dikenakan kritik karena kurangnya pemahaman tentang mekanisme pewarisan dan variasi genetik. | Dikenakan kritik karena dianggap terlalu fokus pada genetika dan mengabaikan faktor lingkungan dan sosial dalam evolusi. |
Implikasi Filosofis | Menyiratkan bahwa spesies tidak statis dan dapat berubah seiring waktu melalui proses alami. | Menyiratkan bahwa evolusi adalah proses yang kompleks dan melibatkan interaksi antara gen, lingkungan, dan seleksi. |
Perkembangan Ilmu Pengetahuan | Muncul pada masa ketika ilmu pengetahuan tentang biologi dan genetika masih dalam tahap awal. | Muncul setelah penemuan hukum pewarisan Mendel dan perkembangan genetika modern, memberikan dasar ilmiah yang lebih kuat untuk teori evolusi. |
Aplikasi dalam Biologi | Menjadi dasar bagi banyak penelitian awal dalam biologi evolusi dan ekologi. | Menjadi landasan bagi banyak penelitian modern dalam biologi evolusi, genetika populasi, dan biologi konservasi. |
Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan komprehensif mengenai perbedaan antara Darwinisme dan Neo-Darwinisme. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih baik dalam mempelajari perkembangan teori evolusi dan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan modern