Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, baik untuk mencapai tujuan pribadi, mendapatkan penghargaan, atau sekadar untuk kepuasan batin. Dalam psikologi, motivasi dibedakan menjadi dua jenis utama: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam menggerakkan tindakan manusia, keduanya beroperasi dengan cara yang sangat berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik, bagaimana keduanya memengaruhi perilaku manusia, serta pentingnya memahami kedua jenis motivasi tersebut.
Definisi Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu karena tindakan itu sendiri memberikan rasa kepuasan, kebahagiaan, atau kesenangan. Dengan kata lain, seseorang yang termotivasi secara intrinsik melakukan sesuatu bukan karena mereka mengharapkan imbalan eksternal, melainkan karena mereka menikmati proses atau merasa puas dengan pencapaian pribadi.
Sebagai contoh, seseorang yang suka membaca buku melakukannya karena mereka benar-benar menikmati aktivitas membaca itu sendiri. Mereka tidak membaca untuk mendapatkan penghargaan atau pujian dari orang lain, melainkan karena mereka tertarik pada isi buku tersebut dan merasa senang saat memahami atau menemukan informasi baru. Demikian pula, seorang seniman yang melukis hanya karena mereka menikmati proses kreatifnya dan merasa bahagia dengan hasil karya mereka adalah contoh motivasi intrinsik.
Motivasi intrinsik sering kali dikaitkan dengan perasaan kompetensi, otonomi, dan keterkaitan sosial. Seseorang merasa termotivasi ketika mereka merasa mampu menguasai tugas atau keterampilan baru, memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri, dan merasa terhubung dengan orang lain dalam proses tersebut.
Definisi Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik, di sisi lain, adalah dorongan untuk melakukan suatu tindakan karena adanya imbalan atau konsekuensi eksternal yang diharapkan. Seseorang yang termotivasi secara ekstrinsik biasanya mengejar suatu tujuan karena adanya manfaat yang dapat mereka peroleh, seperti uang, penghargaan, pengakuan, atau bahkan menghindari hukuman.
Misalnya, seorang pelajar yang belajar keras untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah atau penghargaan dari orang tua mereka adalah contoh motivasi ekstrinsik. Mereka mungkin tidak menikmati proses belajar itu sendiri, tetapi mereka melakukannya karena ada imbalan yang jelas, seperti nilai tinggi atau hadiah dari orang tua. Demikian pula, seorang karyawan yang bekerja lembur agar mendapatkan bonus tambahan dari perusahaannya adalah contoh dari motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik sering kali bergantung pada faktor-faktor eksternal yang ada di luar kendali individu. Orang yang termotivasi secara ekstrinsik mungkin berusaha untuk memenuhi harapan orang lain, mendapatkan pengakuan sosial, atau menghindari kegagalan, bukan karena mereka benar-benar menikmati aktivitas tersebut.
Perbedaan Utama Antara Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan antara Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik:
Aspek | Motivasi Intrinsik | Motivasi Ekstrinsik |
---|---|---|
Pengertian | Dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu karena kesenangan, kepuasan, atau minat pribadi. | Dorongan yang berasal dari faktor eksternal, seperti penghargaan, pujian, atau hukuman, untuk mencapai hasil tertentu. |
Sumber Motivasi | Internal, yaitu dari keinginan individu sendiri untuk memenuhi minat, rasa ingin tahu, atau kebutuhan pribadi. | Eksternal, yaitu dari lingkungan, seperti imbalan finansial, pengakuan dari orang lain, atau ancaman hukuman. |
Contoh | Seseorang belajar bermain alat musik karena ia menikmatinya dan merasa puas saat melakukannya. | Seseorang belajar untuk mendapatkan nilai bagus, hadiah, atau untuk menghindari hukuman. |
Durabilitas | Cenderung lebih tahan lama dan berkelanjutan karena didorong oleh minat dan kepuasan pribadi. | Bisa bersifat sementara dan bergantung pada keberadaan faktor eksternal; motivasi bisa hilang jika faktor eksternal berhenti. |
Fokus Utama | Proses dan aktivitas itu sendiri, seperti menikmati tantangan atau belajar hal baru. | Hasil atau konsekuensi dari aktivitas tersebut, seperti mendapatkan penghargaan atau pengakuan. |
Pengaruh Terhadap Kinerja | Cenderung menghasilkan keterlibatan yang lebih mendalam dan kualitas kerja yang lebih baik karena dilakukan dengan penuh minat. | Bisa meningkatkan kinerja, terutama dalam jangka pendek, tapi kualitas kerja bisa menurun jika motivasi eksternal tidak ada. |
Efek Jangka Panjang | Meningkatkan kepuasan pribadi, pengembangan diri, dan kesejahteraan emosional yang lebih baik. | Bisa menyebabkan ketergantungan pada penghargaan eksternal dan mungkin mengurangi kepuasan internal. |
Hubungan dengan Kreativitas | Sering kali berhubungan dengan kreativitas yang lebih tinggi karena individu merasa bebas untuk bereksplorasi dan berinovasi. | Cenderung kurang mendukung kreativitas karena fokus pada hasil yang diinginkan oleh pihak eksternal. |
Contoh di Tempat Kerja | Seorang karyawan yang bekerja karena ia benar-benar tertarik pada pekerjaannya dan merasa puas dengan tantangan yang ada. | Seorang karyawan yang bekerja keras untuk mendapatkan bonus, promosi, atau pengakuan dari atasan. |
Dampak pada Motivasi Lain | Dapat mengurangi ketergantungan pada penghargaan eksternal dan mendorong motivasi berkelanjutan dari dalam diri. | Kadang-kadang dapat menurunkan motivasi intrinsik jika penghargaan eksternal terlalu ditekankan, fenomena yang dikenal sebagai “efek underjustification.” |
Tabel ini memberikan gambaran umum tentang perbedaan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik berdasarkan berbagai aspek utama.
- Sumber Motivasi:
- Pada motivasi intrinsik, sumber motivasi berasal dari dalam diri individu. Tindakan dilakukan karena seseorang merasa puas, senang, atau tertarik pada aktivitas itu sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik termotivasi oleh pengalaman emosional positif yang mereka peroleh dari melakukan aktivitas tersebut.
- Motivasi ekstrinsik, di sisi lain, dipicu oleh faktor-faktor eksternal. Seseorang melakukan suatu tindakan untuk mendapatkan imbalan atau menghindari konsekuensi negatif yang berasal dari luar diri mereka. Misalnya, orang bekerja keras untuk mendapatkan gaji atau penghargaan dari atasan mereka.
- Tujuan Akhir:
- Pada motivasi intrinsik, tujuan utama adalah aktivitas itu sendiri. Seseorang yang termotivasi secara intrinsik biasanya fokus pada proses daripada hasil. Mereka merasa termotivasi karena mereka menikmati apa yang mereka lakukan, bukan karena mereka mengejar penghargaan atau pengakuan dari orang lain.
- Sebaliknya, motivasi ekstrinsik lebih fokus pada hasil akhir. Tujuan utama dari motivasi ekstrinsik adalah mencapai sesuatu di luar aktivitas itu sendiri, seperti mendapatkan pujian, penghargaan, atau menghindari hukuman. Orang yang termotivasi secara ekstrinsik sering kali lebih peduli tentang apa yang mereka dapatkan daripada bagaimana mereka mencapainya.
- Dampak Jangka Panjang:
- Motivasi intrinsik cenderung memiliki dampak yang lebih tahan lama pada perilaku seseorang. Karena motivasi ini berasal dari minat dan kepuasan pribadi, individu yang termotivasi secara intrinsik biasanya lebih bersemangat dan lebih tahan terhadap rintangan. Mereka merasa terdorong untuk terus melakukan aktivitas tersebut, bahkan tanpa adanya imbalan eksternal.
- Motivasi ekstrinsik cenderung lebih bersifat sementara. Jika imbalan atau hukuman eksternal yang memicu motivasi itu menghilang, orang yang termotivasi secara ekstrinsik mungkin kehilangan minat atau dorongan untuk melanjutkan aktivitas tersebut. Misalnya, seorang pelajar yang hanya belajar karena ingin mendapatkan penghargaan mungkin berhenti belajar begitu penghargaan tersebut diperoleh.
- Keterlibatan Emosional:
- Motivasi intrinsik sering kali melibatkan keterlibatan emosional yang lebih mendalam. Individu yang termotivasi secara intrinsik biasanya merasa lebih terhubung dengan apa yang mereka lakukan, dan mereka merasakan kebahagiaan atau kepuasan batin dari setiap langkah yang mereka ambil dalam proses tersebut.
- Motivasi ekstrinsik, di sisi lain, tidak selalu melibatkan keterlibatan emosional yang mendalam. Orang yang termotivasi secara ekstrinsik mungkin melakukan sesuatu semata-mata untuk mencapai tujuan eksternal, tanpa merasa terlalu terhubung secara emosional dengan aktivitas itu sendiri.
- Contoh Nyata:
- Contoh motivasi intrinsik meliputi seseorang yang bermain piano karena mereka menyukai musik dan merasa senang ketika mereka berhasil memainkan lagu dengan baik. Demikian juga, seorang penulis yang menulis karena mereka merasa puas dengan proses kreatif mengekspresikan diri melalui kata-kata.
- Contoh motivasi ekstrinsik termasuk seseorang yang berolahraga hanya untuk menurunkan berat badan agar terlihat lebih menarik, atau seorang siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler hanya untuk meningkatkan kesempatan diterima di perguruan tinggi yang diinginkan.
Pentingnya Memahami Perbedaan
Memahami perbedaan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat penting karena keduanya memiliki dampak yang berbeda pada performa, kebahagiaan, dan kesejahteraan individu. Misalnya, motivasi intrinsik sering kali dikaitkan dengan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, rasa kepuasan yang lebih mendalam, dan hasil yang lebih tahan lama. Orang yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih menikmati proses, lebih tahan terhadap kegagalan, dan lebih bersemangat dalam jangka panjang.
Di sisi lain, motivasi ekstrinsik, meskipun efektif dalam jangka pendek, sering kali tidak memberikan kepuasan yang sama. Orang yang hanya termotivasi oleh imbalan eksternal cenderung lebih rentan terhadap kelelahan, kurang tahan terhadap kegagalan, dan mungkin kehilangan motivasi begitu imbalan tersebut hilang.
Dalam konteks pendidikan, misalnya, siswa yang termotivasi secara intrinsik untuk belajar karena mereka ingin tahu dan menikmati proses pembelajaran biasanya menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam jangka panjang daripada siswa yang hanya belajar untuk mendapatkan nilai tinggi atau menghindari hukuman.
Dalam dunia kerja, karyawan yang termotivasi secara intrinsik sering kali lebih produktif, lebih kreatif, dan lebih loyal terhadap perusahaan mereka. Mereka cenderung menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan mereka sendiri dan merasa puas dengan proses kerja itu sendiri, bukan hanya dengan hasil akhirnya. Sebaliknya, karyawan yang hanya termotivasi oleh bonus atau penghargaan eksternal mungkin cepat kehilangan semangat jika imbalan tersebut tidak sesuai harapan mereka.
Bagaimana Mengembangkan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Meskipun motivasi intrinsik dianggap lebih berkelanjutan dan lebih mendalam, motivasi ekstrinsik juga memiliki tempatnya, terutama dalam situasi di mana insentif diperlukan untuk mendorong tindakan atau perubahan perilaku. Untuk mengembangkan kedua jenis motivasi ini secara seimbang, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Menumbuhkan Minat Pribadi: Untuk mengembangkan motivasi intrinsik, penting untuk menemukan aktivitas yang benar-benar menarik minat dan memberikan kepuasan batin. Ini bisa dilakukan dengan mengeksplorasi berbagai kegiatan hingga menemukan yang paling menyenangkan dan memuaskan secara pribadi.
- Memberikan Penghargaan Eksternal yang Tepat: Dalam konteks motivasi ekstrinsik, penting untuk memberikan imbalan yang relevan dan signifikan. Namun, imbalan tersebut harus dikelola dengan hati-hati agar tidak mengganggu motivasi intrinsik yang mungkin dimiliki seseorang. Penghargaan yang diberikan secara berlebihan dapat merusak dorongan intrinsik seseorang.
- Mencari Keseimbangan: Keduanya, motivasi intrinsik dan ekstrinsik, dapat berjalan beriringan. Seseorang dapat memiliki minat pribadi pada suatu aktivitas (motivasi intrinsik), tetapi juga menerima imbalan eksternal sebagai pengakuan atas kerja keras mereka (motivasi ekstrinsik). Keseimbangan ini penting agar motivasi tetap kuat dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah dua bentuk motivasi yang berbeda, tetapi keduanya memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Motivasi intrinsik berasal dari kepuasan pribadi yang diperoleh dari aktivitas itu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik didorong oleh imbalan atau konsekuensi eksternal. Memahami perbedaan antara kedua jenis motivasi ini dapat membantu kita meningkatkan performa, mencapai tujuan dengan lebih efektif, dan menikmati proses pencapaian tersebut.