Perbedaan Antara Tell dan Say

Dalam bahasa Inggris, dua kata yang sering kali membingungkan bagi pembelajar bahasa adalah “tell” dan “say.” Meskipun keduanya berhubungan dengan komunikasi atau tindakan berbicara, penggunaannya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Memahami kapan harus menggunakan “tell” dan kapan harus menggunakan “say” adalah kunci untuk meningkatkan kejelasan dan akurasi dalam berbicara maupun menulis dalam bahasa Inggris.

Kedua kata ini memang sering kali memiliki makna yang mirip karena keduanya merujuk pada tindakan menyampaikan informasi. Namun, ada beberapa aturan penggunaan yang perlu dipahami agar bisa menggunakan keduanya dengan tepat dalam berbagai konteks. Artikel ini akan menguraikan perbedaan utama antara “tell” dan “say”, memberikan contoh konkret, serta menjelaskan situasi yang tepat untuk menggunakan masing-masing kata.

1. Penggunaan “Tell”: Menyampaikan Informasi Secara Langsung

“Tell” digunakan ketika kita berbicara tentang memberi tahu atau menyampaikan informasi secara langsung kepada seseorang. Kata ini lebih sering digunakan dengan tujuan komunikasi yang spesifik, di mana informasi yang diberikan jelas ditujukan kepada seseorang, biasanya dengan subjek orang yang terlibat. Penggunaan “tell” selalu melibatkan objek langsung, yaitu orang yang diberi tahu.

Contohnya:

  • She told me the news. (Dia memberi tahu saya kabar tersebut.)
  • Please tell him to come early. (Tolong beri tahu dia untuk datang lebih awal.)
  • I told you to finish your homework. (Saya sudah bilang kamu harus menyelesaikan PR-mu.)

Dalam contoh-contoh tersebut, “tell” digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada individu tertentu. Subjek kalimat (orang yang berbicara) menyampaikan pesan kepada objek langsung, yaitu orang yang diberi tahu (me, him, you). Hal ini menekankan bahwa “tell” selalu membutuhkan seseorang yang menjadi penerima informasi.

Salah satu aturan utama yang membedakan “tell” dari “say” adalah bahwa “tell” hampir selalu digunakan dengan objek langsung berupa orang. Ini artinya, setelah kata “tell”, kita biasanya akan menemukan “siapa” yang menerima informasi tersebut. Oleh karena itu, kita sering melihat frasa seperti “tell me,” “tell her,” atau “tell us” digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Selain itu, “tell” sering kali digunakan dalam perintah atau instruksi. Misalnya:

  • Tell them to be quiet. (Beri tahu mereka untuk diam.)
  • Tell your brother to call me. (Beri tahu saudaramu untuk menelepon saya.)

Dalam contoh ini, “tell” digunakan untuk menyampaikan instruksi yang jelas kepada seseorang, menegaskan kembali fungsi “tell” yang lebih berfokus pada komunikasi langsung dan spesifik kepada orang lain.

2. Penggunaan “Say”: Menyampaikan Ucapan atau Pernyataan

Sementara itu, “say” digunakan ketika kita berbicara tentang menyatakan sesuatu secara umum, tanpa fokus khusus pada kepada siapa informasi tersebut disampaikan. “Say” tidak selalu membutuhkan objek langsung berupa orang yang menerima informasi. Kata ini lebih sering merujuk pada kata-kata yang diucapkan atau pernyataan yang dibuat, dan tidak selalu menekankan siapa yang mendengarkan atau menerima informasi tersebut.

Contoh penggunaan “say”:

  • She said she was tired. (Dia berkata bahwa dia lelah.)
  • He said, “I’m leaving.” (Dia berkata, “Saya pergi.”)
  • They said it was a good movie. (Mereka berkata bahwa itu adalah film yang bagus.)

Dalam kalimat-kalimat di atas, fokus utama adalah pada apa yang diucapkan, bukan kepada siapa ucapan itu disampaikan. Dalam contoh pertama, “she said she was tired” tidak menyebutkan siapa yang mendengarnya, tetapi hanya menyatakan apa yang diucapkan oleh subjek. Hal ini membuat “say” lebih fleksibel dan lebih umum digunakan dalam situasi di mana fokus terletak pada isi ucapan, bukan penerima informasi.

Perbedaan penting lainnya adalah bahwa “say” lebih sering digunakan ketika kita mengutip secara langsung kata-kata seseorang. Misalnya:

  • He said, “I will be there at 8.” (Dia berkata, “Saya akan ada di sana pukul 8.”)
  • She said, “Thank you for the gift.” (Dia berkata, “Terima kasih atas hadiahnya.”)

Ketika kita ingin melaporkan ucapan seseorang secara langsung, kita menggunakan “say” untuk memperkenalkan kutipan tersebut. Ini adalah perbedaan yang signifikan dari “tell”, di mana kita tidak menggunakan “tell” untuk mengutip kata-kata langsung, melainkan untuk memberi tahu seseorang tentang informasi tertentu.

Selain itu, “say” dapat digunakan tanpa objek langsung, seperti dalam frasa:

  • They say it will rain tomorrow. (Mereka bilang besok akan hujan.)
  • What did she say? (Apa yang dia katakan?)

Dalam contoh-contoh ini, tidak ada orang spesifik yang menjadi penerima informasi. Kalimat ini hanya menyatakan informasi yang diucapkan atau pertanyaan tentang ucapan seseorang, tanpa menyebutkan secara spesifik siapa yang diberi tahu.

3. Tell vs Say: Perbandingan Dalam Konteks

Untuk lebih memahami perbedaan antara “tell” dan “say”, penting untuk melihat bagaimana kedua kata ini digunakan dalam situasi yang sama namun dengan fokus yang berbeda.

Misalnya, dalam situasi di mana seseorang memberikan informasi kepada orang lain, kita bisa menggunakan kedua kata tersebut, namun dengan struktur yang berbeda:

  • He told me that he was tired. (Dia memberi tahu saya bahwa dia lelah.)
  • He said that he was tired. (Dia berkata bahwa dia lelah.)

Pada contoh pertama, “he told me” menekankan bahwa informasi disampaikan kepada saya secara langsung. Sedangkan pada contoh kedua, “he said” hanya menyatakan apa yang dikatakan oleh orang tersebut tanpa menyebutkan siapa penerima informasi tersebut. Jadi, perbedaan utama di sini terletak pada fokus: “tell” berfokus pada siapa yang diberi tahu, sementara “say” berfokus pada apa yang diucapkan.

Perbandingan lainnya dapat dilihat dalam situasi berikut:

  • She told them the story. (Dia menceritakan kepada mereka ceritanya.)
  • She said that it was a good story. (Dia berkata bahwa itu adalah cerita yang bagus.)

Dalam contoh pertama, “tell” digunakan untuk menunjukkan bahwa cerita disampaikan kepada orang-orang tertentu (them). Sementara itu, contoh kedua menggunakan “say” untuk menyampaikan penilaian umum tentang cerita, tanpa menekankan kepada siapa pernyataan tersebut disampaikan.

Dengan kata lain, “tell” berfokus pada komunikasi langsung kepada seseorang, sedangkan “say” lebih umum digunakan untuk menyampaikan apa yang diucapkan tanpa fokus spesifik pada penerima informasi.

4. Idiom dan Ekspresi yang Menggunakan “Tell” dan “Say”

Baik “tell” maupun “say” juga sering digunakan dalam berbagai idiom dan ekspresi dalam bahasa Inggris. Memahami idiom ini dapat membantu meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, terutama dalam percakapan sehari-hari.

Beberapa idiom yang menggunakan “tell” meliputi:

  • Tell the truth. (Berkata jujur.)
  • Tell a lie. (Berkata bohong.)
  • Tell the time. (Menunjukkan waktu.)
  • Tell a story. (Menceritakan sebuah cerita.)

Sementara itu, beberapa idiom yang menggunakan “say” meliputi:

  • Say goodbye. (Mengucapkan selamat tinggal.)
  • Say no more. (Tidak perlu berkata lebih lanjut.)
  • Say something. (Berkata sesuatu.)
  • Say a prayer. (Mengucapkan doa.)

Idiom-idiom ini memperjelas bagaimana “tell” dan “say” digunakan dalam konteks yang berbeda, di mana “tell” lebih sering digunakan dalam konteks komunikasi langsung, sedangkan “say” lebih umum digunakan dalam pernyataan umum atau kutipan.

Perbedaan Antara Tell dan Say

Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan antara “Tell” dan “Say” dalam bahasa Inggris:

Aspek Tell Say
Definisi “Tell” digunakan untuk menyampaikan informasi, memberi tahu seseorang tentang sesuatu, atau memberi perintah. “Say” digunakan untuk mengungkapkan kata-kata atau ucapan, biasanya tanpa fokus pada siapa yang diberi tahu.
Struktur Kalimat Umumnya diikuti oleh objek langsung (orang yang diberi tahu).

Contoh: “I told her the news.”

Biasanya diikuti oleh apa yang diucapkan, tanpa objek langsung.

Contoh: “He said hello.”

Objek Selalu membutuhkan objek langsung (orang atau kelompok yang diberi tahu).

Contoh: “Tell me the truth.”

Tidak memerlukan objek langsung, tetapi bisa menggunakan “to” diikuti oleh objek.

Contoh: “He said to me that he was tired.”

Penggunaan Umum Lebih umum digunakan untuk perintah, instruksi, atau pemberitahuan.

Contoh: “Tell him to come here.”

Lebih umum digunakan untuk mengutip atau melaporkan ucapan.

Contoh: “She said she was happy.”

Indikasi Pembicara Menyiratkan bahwa ada komunikasi langsung dengan seseorang.

Contoh: “She told us a story.”

Hanya fokus pada apa yang diucapkan, tanpa menyiratkan komunikasi langsung.

Contoh: “He said he was tired.”

Penggunaan dalam Pertanyaan Sering digunakan dalam pertanyaan yang meminta informasi atau klarifikasi. <br> Contoh: “Can you tell me your name?” Sering digunakan dalam pertanyaan yang meminta pengulangan atau konfirmasi dari apa yang telah diucapkan. <br> Contoh: “What did he say?”
Frasa Umum – “Tell the truth”
–  “Tell a story”
–  “Tell someone off”
– “Say something”
–  “Say a prayer”
–  “Say hello”
Contoh Kalimat – “Please tell me your name.”
–  “He told her to wait outside.”
– “She said she was tired.”
–  “He said goodbye and left.”

Tabel ini memberikan gambaran tentang perbedaan utama antara “Tell” dan “Say” dalam penggunaannya. “Tell” lebih sering digunakan ketika ada objek langsung (orang yang diberi tahu) dan biasanya menyiratkan komunikasi langsung, sedangkan “Say” lebih fokus pada apa yang diucapkan tanpa harus menyertakan siapa yang diberi tahu.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, perbedaan utama antara “tell” dan “say” terletak pada fokus penggunaan. “Tell” digunakan ketika kita ingin memberi tahu seseorang secara langsung, dan selalu diikuti oleh objek berupa orang yang diberi tahu. Sebaliknya, “say” digunakan untuk menyampaikan apa yang dikatakan, tanpa fokus pada siapa penerima informasi tersebut. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menggunakan kedua kata tersebut dengan lebih tepat dan akurat dalam berbagai situasi komunikasi.

  • Perbedaan Antara Bioma Dan Ekosistem
  • Manfaat dan Peran Ubur-ubur
  • Meksiko: Negara dengan Kekayaan Budaya dan Sejarah