Mata Pelajaran: Biologi
Kelas: XI SMA
Topik: Keterkaitan Sistem Saraf dengan Sistem Gerak Manusia
Kurikulum: Merdeka
Alokasi Waktu: 135 Menit (3 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
- Menjelaskan keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak dalam mengontrol aktivitas tubuh manusia.
- Mengidentifikasi peran sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST) dalam pengendalian gerakan.
- Menganalisis hubungan antara otot rangka, tulang, dan saraf dalam proses gerak.
- Memahami mekanisme refleks dan gerakan sadar serta peran sistem saraf dalam mengkoordinasi keduanya.
- Menganalisis gangguan yang dapat terjadi pada sistem saraf dan sistem gerak serta dampaknya pada tubuh manusia.
B. Profil Pelajar Pancasila yang Ingin Dicapai
Dalam pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu mewujudkan profil Pelajar Pancasila sebagai berikut:
- Bernalar Kritis
- Mampu menganalisis mekanisme koordinasi antara sistem saraf dan sistem gerak dalam aktivitas sehari-hari.
- Berkebhinekaan Global
- Memahami berbagai cara tubuh manusia dan hewan menggerakkan tubuhnya melalui interaksi antara saraf dan otot.
- Bergotong Royong
- Bekerja sama dalam kelompok untuk menganalisis peran sistem saraf dan sistem gerak dalam tubuh manusia.
- Kreatif
- Mengembangkan ide-ide terkait dengan menjaga kesehatan saraf dan sistem gerak melalui pola hidup sehat dan teknologi kesehatan.
C. Capaian Pembelajaran
- Dimensi Pengetahuan
- Memahami peran sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi dalam mengontrol sistem gerak, serta cara sistem ini mengkoordinasikan gerakan sadar dan refleks.
- Dimensi Keterampilan
- Mampu menjelaskan bagaimana otot, saraf, dan tulang bekerja sama untuk menghasilkan gerakan pada manusia.
- Mampu menganalisis kasus-kasus gangguan pada sistem saraf dan sistem gerak serta dampaknya pada kemampuan tubuh untuk bergerak.
- Dimensi Sikap
- Menunjukkan sikap kritis dan teliti dalam mempelajari keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak.
- Menunjukkan tanggung jawab dan kerja sama dalam pembelajaran kelompok terkait analisis gerakan dan refleks tubuh.
D. Penilaian
- Pengetahuan
- Tes tertulis tentang fungsi sistem saraf dan sistem gerak serta keterkaitannya dalam menghasilkan gerakan.
- Latihan soal terkait refleks dan mekanisme gerakan sadar.
- Keterampilan
- Tugas proyek kelompok untuk menganalisis peran saraf, otot, dan tulang dalam gerakan manusia.
- Diskusi kelompok untuk menganalisis kasus-kasus gangguan pada sistem saraf dan sistem gerak, seperti cedera saraf atau otot.
- Sikap
- Observasi keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan keterlibatan dalam proyek.
- Penilaian sikap tanggung jawab dan kolaborasi dalam menyelesaikan tugas proyek.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (15 Menit)
- Motivasi dan Apersepsi
- Guru membuka dengan pertanyaan pemantik:
- “Bagaimana otot kita dapat bergerak ketika kita menginginkannya?”
- “Apa yang terjadi ketika kita secara tidak sadar menarik tangan kita dari benda panas?”
- Guru menjelaskan bahwa topik ini akan membahas keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak, termasuk bagaimana keduanya bekerja sama untuk menghasilkan gerakan sadar dan refleks.
- Guru membuka dengan pertanyaan pemantik:
- Pengantar Topik
- Guru memperkenalkan bahwa sistem saraf dan sistem gerak saling berhubungan erat dalam mengendalikan dan mengkoordinasi gerakan tubuh. Sistem saraf mengirimkan sinyal ke otot untuk bergerak, sementara otot menggunakan sinyal tersebut untuk kontraksi dan relaksasi.
Kegiatan Inti (100 Menit)
- Keterkaitan Sistem Saraf dan Sistem Gerak (30 Menit)
- Guru menjelaskan struktur dasar sistem saraf yang mengendalikan gerakan, termasuk:
- Sistem Saraf Pusat (SSP): otak dan sumsum tulang belakang sebagai pusat kontrol.
- Sistem Saraf Tepi (SST): saraf sensorik dan motorik yang mengirim sinyal antara otak dan otot.
- Guru menggunakan gambar atau model untuk menunjukkan bagaimana sinyal dari otak dikirim ke otot melalui saraf motorik untuk menghasilkan gerakan.
- Siswa mencatat fungsi sistem saraf dalam mengkoordinasi sistem gerak dan membuat diagram yang menunjukkan jalur impuls dari otak ke otot.
- Guru menjelaskan struktur dasar sistem saraf yang mengendalikan gerakan, termasuk:
- Proses Kontraksi Otot dan Koordinasi Saraf (35 Menit)
- Guru menjelaskan bagaimana kontraksi otot rangka terjadi melalui interaksi antara sistem saraf dan sistem otot:
- Neuron motorik mengirimkan impuls saraf ke otot, menyebabkan kontraksi serat otot.
- Tulang bertindak sebagai tuas yang digerakkan oleh kontraksi otot.
- Guru menunjukkan animasi atau video tentang mekanisme kontraksi otot dan koordinasi saraf dalam gerakan.
- Siswa bekerja dalam kelompok untuk menganalisis hubungan antara saraf dan otot dalam proses gerak, serta diskusi tentang bagaimana gangguan saraf atau otot (seperti cedera saraf atau distorsi otot) dapat mempengaruhi gerakan.
- Guru menjelaskan bagaimana kontraksi otot rangka terjadi melalui interaksi antara sistem saraf dan sistem otot:
- Refleks dan Gerakan Sadar (35 Menit)
- Guru menjelaskan perbedaan antara gerakan sadar dan refleks:
- Gerakan sadar dikendalikan oleh otak dan memerlukan waktu pemrosesan yang lebih lama.
- Refleks merupakan gerakan otomatis yang dikendalikan oleh sumsum tulang belakang, tanpa melibatkan otak, dan terjadi sangat cepat.
- Siswa melakukan simulasi atau percobaan sederhana untuk mengamati respons refleks (misalnya refleks lutut) dan mendiskusikan bagaimana sumsum tulang belakang bekerja tanpa keterlibatan langsung otak.
- Diskusi kelompok: Siswa membahas contoh-contoh refleks dan bagaimana sistem saraf berperan dalam mengkoordinasi gerakan refleks dan sadar.
- Guru menjelaskan perbedaan antara gerakan sadar dan refleks:
Penutup (20 Menit)
- Refleksi
- Guru meminta siswa menuliskan hal-hal yang telah mereka pelajari tentang keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak, serta menuliskan bagian yang paling mereka pahami dan bagian yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.
- Penugasan
- Guru memberikan tugas proyek kelompok: Menganalisis gangguan sistem saraf atau sistem gerak (seperti stroke, distrofia otot, atau cedera saraf) dan menjelaskan pengaruhnya terhadap gerakan.
- Guru menutup dengan motivasi untuk menjaga kesehatan saraf dan sistem gerak melalui pola hidup sehat, seperti olahraga, nutrisi, dan perawatan fisik yang baik.
F. Rubrik Penilaian
Aspek | Kriteria Penilaian | Skor 1 | Skor 2 | Skor 3 | Skor 4 |
---|---|---|---|---|---|
Pengetahuan | Memahami keterkaitan antara sistem saraf dan sistem gerak. | Tidak memahami konsep | Memahami sebagian konsep | Memahami konsep dengan baik | Memahami konsep secara mendalam |
Keterampilan | Menganalisis gerakan dan peran saraf serta otot. | Salah dalam analisis | Beberapa kesalahan dalam analisis | Analisis cukup tepat | Analisis sangat tepat dan jelas |
Sikap | Aktif dan bertanggung jawab dalam diskusi dan tugas proyek. | Tidak aktif | Kurang bertanggung jawab | Cukup aktif dan bertanggung jawab | Sangat aktif dan bertanggung jawab |
G. Sumber dan Media Pembelajaran
- Buku teks Biologi Kelas XI (Kurikulum Merdeka)
- Video atau animasi tentang mekanisme kontraksi otot dan peran saraf
- Gambar atau diagram yang menunjukkan hubungan antara sistem saraf dan sistem gerak
- Simulasi interaktif atau percobaan sederhana tentang refleks dan gerakan sadar
H. Tugas untuk Siswa
- Laporan hasil analisis tentang gangguan pada sistem saraf dan sistem gerak serta dampaknya terhadap kemampuan tubuh untuk bergerak.
- Proyek kelompok tentang pentingnya menjaga kesehatan saraf dan otot untuk mencegah cedera atau gangguan pada sistem gerak.
I. Refleksi dan Tindak Lanjut
- Siswa menuliskan jurnal refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru memberikan umpan balik dan menyarankan pengayaan lebih lanjut tentang hubungan antara sistem saraf dan sistem gerak serta aplikasinya dalam bidang medis dan olahraga.
Demikian modul ajar ini dibuat untuk topik Keterkaitan Sistem Saraf dengan Sistem Gerak Manusia dalam Kurikulum Merdeka.