Apa artinya imbal hasil obligasi rendah untuk pasar saham? – (Keuangan)

Hasil obligasi secara umum lebih rendah sejak 2009, dan hal ini berkontribusi pada kebangkitan pasar saham. Imbal hasil obligasi di AS menurun seiring dengan tingkat suku bunga setelah tahun 1970-an. Dibandingkan dengan imbal hasil obligasi pada akhir abad ke-20, imbal hasil antara 2009 dan 2019 selalu rendah.

Tren keseluruhan ke arah suku bunga yang lebih rendah dan imbal hasil obligasi sering dikreditkan dengan mendukung harga yang lebih tinggi di pasar saham.

Apa artinya imbal hasil obligasi rendah untuk pasar saham?

Pertumbuhan ekonomi juga membawa risiko inflasi, yang mengikis nilai obligasi.

Inflasi dan Lingkungan Hasil Rendah yang Terus-menerus

Hasil obligasi didasarkan pada ekspektasi inflasi, pertumbuhan ekonomi, probabilitas gagal bayar, dan durasi. Sebuah obligasi menghasilkan jumlah tetap yang dibayarkan terlepas dari kondisi lainnya, sehingga penurunan inflasi meningkatkan imbal hasil obligasi yang sebenarnya. Itu membuat obligasi lebih menarik bagi investor, sehingga harga obligasi naik. Harga obligasi yang lebih tinggi berarti imbal hasil nominal yang lebih rendah .

Inflasi dan ekspektasi inflasi turun hampir secara konstan antara 1980 dan 2008. Pertumbuhan ekonomi juga menurun setelah krisis keuangan 2008.

Ekspektasi yang lebih rendah untuk pertumbuhan dan inflasi berarti bahwa imbal hasil obligasi sejak 2009 selalu rendah. Namun, pertumbuhan yang lebih tinggi memang menyebabkan tingkat suku bunga dan imbal hasil obligasi yang sedikit lebih tinggi antara tahun 2013 dan 2018. Rendahnya imbal hasil obligasi yang terus-menerus tidak berarti bahwa imbal hasil tetap pada tingkat rendah yang sama.

Bagaimana Pertumbuhan dan Pasar Saham Mempengaruhi Hasil Obligasi

Selama periode ekspansi ekonomi, harga obligasi dan pasar saham bergerak berlawanan arah karena bersaing memperebutkan modal. Menjual di pasar saham mengarah pada harga obligasi yang lebih tinggi dan hasil yang lebih rendah saat uang masuk ke pasar obligasi.

Reli pasar saham cenderung meningkatkan imbal hasil karena uang bergerak dari pasar obligasi yang relatif aman ke saham yang lebih berisiko. Ketika optimisme tentang perekonomian meningkat, investor mentransfer dananya ke pasar saham karena lebih diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi juga membawa risiko inflasi, yang mengikis nilai obligasi.

Imbal Hasil Obligasi yang Lebih Rendah Berarti Harga Saham Lebih Tinggi

Suku bunga adalah faktor terpenting dalam menentukan imbal hasil obligasi, dan mereka memainkan peran yang berpengaruh di pasar saham. Obligasi dan saham cenderung bergerak bersama setelah resesi, ketika tekanan inflasi dan suku bunga rendah.

Bank sentral berkomitmen pada suku bunga rendah untuk merangsang ekonomi selama resesi. Ini berlangsung hingga ekonomi mulai tumbuh tanpa bantuan kebijakan moneter atau pemanfaatan kapasitas mencapai tingkat maksimum di mana inflasi menjadi ancaman. Harga obligasi dan harga saham sama-sama naik sebagai respons atas kombinasi pertumbuhan ekonomi yang lemah dan tingkat suku bunga yang rendah.

Poin Penting

  • Hasil obligasi secara umum lebih rendah sejak 2009, dan hal ini berkontribusi pada kebangkitan pasar saham.
  • Selama periode ekspansi ekonomi, harga obligasi dan pasar saham bergerak berlawanan arah karena bersaing memperebutkan modal.
  • Obligasi dan saham cenderung bergerak bersama setelah resesi, ketika tekanan inflasi dan suku bunga rendah.
  • Investor secara alami menuntut hasil yang lebih tinggi dari organisasi yang lebih cenderung gagal bayar.

Peran Wanprestasi dalam Hasil Obligasi

Probabilitas default juga memainkan peran penting dalam imbal hasil obligasi. Ketika pemerintah atau perusahaan tidak mampu melakukan pembayaran obligasi, itu default pada obligasi. Investor secara alami menuntut hasil yang lebih tinggi dari organisasi yang lebih cenderung gagal bayar.

Obligasi pemerintah federal umumnya dianggap bebas dari risiko gagal bayar dalam sistem uang kertas. Ketika risiko gagal bayar obligasi korporasi meningkat, banyak investor keluar dari obligasi korporasi dan beralih ke obligasi pemerintah yang aman. Artinya harga obligasi korporasi turun, sehingga imbal hasil obligasi korporasi naik.

Obligasi dengan imbal hasil tinggi atau obligasi sampah memiliki risiko gagal bayar tertinggi, dan ekspektasi gagal bayar lebih berpengaruh pada harga mereka. Selama krisis keuangan 2008, ekspektasi default untuk banyak perusahaan meningkat secara signifikan. Akibatnya, obligasi korporasi untuk sementara menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi.

Related Posts

  1. Kekuatan prediktif dari kurva hasil obligasi
  2. Obligasi
  3. Treasury Bonds: Investasi Bagus untuk Pensiun?
  4. Inflasi
  5. Risiko Kurva Hasil
  6. Sifat busung
  7. Dampak dari kurva hasil terbalik
  8. Memahami berbagai jenis imbal hasil obligasi
  9. Obligasi Bunga Tinggi: Pro dan Kontra
  10. Bagaimana Pekerjaan Harga Pasar Obligasi