Apa itu BPO Non-Suara?

Pengalihdayaan proses bisnis non-suara (BPO), dalam pengartian sederhana merupakan subbagian dari BPO di mana karyawan tidak bekerja di pusat panggilan atau area lain di mana mereka akan berbicara dengan pelanggan, tetapi ditempatkan di pekerjaan yang melakukan tugas back-office; dengan demikian, mereka tidak menggunakan suaranya.

Sebagian besar BPO di Amerika Serikat bukan dalam negeri, jadi pelamar suara BPO akan diuji secara ketat pada kecerdasan bahasa mereka untuk negara mana pun yang mensponsori pekerjaan itu.

BPO non-suara tidak menguji kemampuan vokal; itu malah menguji keterampilan menulis, karena karyawan ini sering menjawab email atau mengisi formulir untuk pelanggan.

Berbeda dengan BPO suara yang karyawannya hanya perlu bisa berbicara, karyawan BPO non-suara umumnya membutuhkan pelatihan formal di bidangnya masing-masing untuk memenuhi tugas pekerjaannya.

Ketika sebuah bisnis outsourcing bekerja, biasanya membutuhkan BPO suara dan non-suara.

Voice BPO akan bertugas menjawab panggilan dan berbicara langsung kepada pelanggan, sedangkan non-voice lebih banyak tentang duduk di belakang meja dan memenuhi tugas yang mungkin tidak dilihat pelanggan.

Beberapa karyawan non-suara mungkin tidak pernah berinteraksi dengan pelanggan, sementara beberapa akan melakukannya melalui email tetapi tidak melalui telepon.

GB Businessman dengan tas kerja

Sebelum pelamar BPO non-suara mendapatkan pekerjaan, dia akan diuji kecerdasan bahasanya.

Meskipun pelamar tidak perlu berbicara dengan pelanggan, dia harus tetap dapat menulis dalam bahasa utama perusahaan yang mensponsori pekerjaan tersebut.

Hal ini memungkinkan pelamar untuk menjawab email dan mengisi formulir dan dokumen dengan cara yang memungkinkan karyawan perusahaan utama untuk membaca informasi dalam bahasa asli mereka.

Tugas umum karyawan BPO non-suara berbasis komputer.

Dia akan melakukan pemrosesan data, pekerjaan basis data, penelitian atau layanan keuangan di arena ini.

Karyawan ini dapat melakukan pekerjaan apa pun yang dilakukan jauh dari mata pelanggan dan di belakang meja.

Beberapa pekerjaan mengharuskan karyawan memiliki interaksi terbatas dengan pelanggan.

Tidak seperti BPO suara, di mana setiap hari berbeda berdasarkan panggilan orang, pekerja BPO non-suara memiliki hari kerja yang lebih stabil.

Karyawan BPO non-suara biasanya perlu melakukan tugas khusus, jadi dia biasanya membutuhkan pelatihan formal untuk tugas itu.

Misalnya, jika dipekerjakan untuk melakukan pemeliharaan basis data, karyawan tersebut perlu mendapatkan pelatihan dan pengalaman dalam menangani basis data sebelum dia ditugaskan untuk tugas tersebut.

Ini berbeda dengan voice BPO, di mana karyawan hanya perlu memiliki suara yang jelas dan kemampuan berbicara bahasa asli perusahaan dengan lancar.