Apa itu Dampak Finansial?

Bencana alam dapat memiliki dampak keuangan yang serius pada masyarakat.

Dampak keuangan adalah biaya yang berdampak pada posisi keuangan yang tidak dapat dikendalikan. Jenis peristiwa yang menciptakan jenis dampak ini adalah bencana, perubahan tak terduga dalam kondisi pasar, kegagalan produk yang sangat besar, dan hal lain yang mengganggu bisnis dan di mana manajemen bisnis tidak memiliki kendali. Secara teknis, istilah ini generik. Ini sering digunakan untuk menganalisis situasi apa pun yang mengubah posisi keuangan apa pun. Konsep dampak keuangan memang memiliki penggunaan khusus dalam manajemen bisnis dan akuntansi keuangan yang membatasi ruang lingkup istilah tersebut.

Umumnya, peristiwa yang memiliki dampak keuangan mengubah posisi keuangan dari situasi yang mendasarinya. Misalnya, kematian seorang suami biasanya akan berdampak finansial pada anggota keluarga lainnya. Demikian juga, tingkat turnover yang tinggi dapat berdampak pada bisnis. Ini adalah penggunaan istilah yang umum, berdasarkan definisi dampak karena kata tersebut berkaitan dengan perubahan dalam satu hal yang disebabkan oleh hal lain.

Dalam akuntansi keuangan, pengertian dampak keuangan memiliki arti yang lebih terstruktur. Bisnis biasanya diminta untuk memelihara sistem akuntansi dan menghasilkan laporan yang sesuai dengan standar akuntansi nasional dan internasional. Dampak keuangan dalam konteks ini didefinisikan sehingga bisnis tahu kapan kejadian tertentu yang menyebabkan situasi keuangan tertentu harus diberi label dengan istilah ini.

Bisnis secara teratur menghasilkan pengeluaran yang diimbangi dengan pendapatan. Sebuah bisnis sangat jarang ingin sengaja beroperasi dengan kerugian. Kerugian operasional terjadi ketika pengeluaran melebihi pendapatan. Suatu beban usaha dianggap mempunyai dampak keuangan apabila beban tersebut berlanjut setelah terjadinya suatu peristiwa katastropik, walaupun akibatnya pendapatan perusahaan berubah, dan secara langsung memperburuk posisi keuangan perusahaan.

Misalnya, jika fenomena alam yang tidak terduga, seperti tsunami, menghancurkan bisnis sehingga tidak dapat menghasilkan tingkat pendapatan yang sama, biasanya ada penurunan biaya operasional yang sesuai. Pabrik tutup dan karyawan dirumahkan. Jika ada biaya operasional tertentu yang tidak dapat dibatalkan atau diimbangi dengan pendapatan, seperti sewa peralatan yang harus dibayar terlepas dari keadaan saat ini atau pembayaran bulanan untuk dukungan teknis pada program perangkat lunak, mereka dianggap memiliki biaya keuangan. berdampak pada perusahaan.

Jenis situasi yang menimbulkan pengeluaran yang berdampak finansial adalah bencana alam, perubahan kondisi pasar, bencana produk, dan kejadian lain yang berada di luar kendali manajemen. Pengeluaran yang tidak dapat ditutup oleh pendapatan setelah kejadian semacam ini berdampak besar karena memiliki kemampuan untuk menenggelamkan perusahaan. Manajer bisnis dan akuntan memberikan perhatian khusus pada kategori pengeluaran ini sehingga mereka dapat mengurangi dampak tersebut sebelum efeknya pada perusahaan menjadi lebih jauh.