Apa itu Ekspansi Internal?

Ekspansi internal adalah proses menumbuhkan bisnis melalui penggunaan sumber daya dalam bisnis.

Ekspansi internal adalah proses menumbuhkan bisnis melalui penggunaan sumber daya dalam bisnis, dan tidak melibatkan penggunaan jenis aktivitas luar apa pun untuk mendapatkan pelanggan baru. Pertumbuhan jenis ini dapat terjadi melalui penanganan rujukan pelanggan menggunakan staf internal, atau memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk mengelola pembiayaan internal untuk membuka lokasi baru atau memperluas fasilitas yang ada. Strategi yang digunakan sebagai bagian dari inisiatif ekspansi internal berbeda dengan yang digunakan sebagai bagian dari ekspansi eksternal, yang mengandalkan penggunaan strategi dan sumber daya di luar kepemilikan bisnis. Sebagian besar perusahaan beroperasi dengan penggunaan ekspansi internal yang terbatas, dengan pemilik dan manajer perusahaan sering kali menemukan bahwa perpaduan strategi ekspansi internal dan eksternal seringkali dapat menjadi kepentingan terbaik perusahaan.

Salah satu cara untuk memahami bagaimana ekspansi internal bekerja adalah dengan mempertimbangkan kebutuhan bisnis untuk meningkatkan keuntungannya. Strategi internal akan melibatkan menemukan cara untuk mengurangi biaya operasional tanpa meminimalkan kualitas atau dukungan kepada pelanggan, memungkinkan bisnis untuk mempertahankan lebih banyak keuntungan pada setiap unit yang terjual. Sejalan dengan itu, perusahaan bahkan dapat memperluas basis pelanggannya melalui rujukan yang diberikan oleh pelanggan saat ini. Metode yang sebenarnya akan bervariasi, tergantung pada bagaimana perusahaan terstruktur, tetapi setiap strategi ekspansi internal akan bergantung pada penggunaan sumber daya yang sudah ada di rumah dan mempertimbangkan kepemilikan bisnis untuk menyelesaikan tugas yang ada.

Pendekatan umum yang sama akan berlaku jika proyek ekspansi internal berkaitan dengan pembukaan lokasi bisnis baru. Daripada memperoleh pembiayaan dari bank atau jenis pemberi pinjaman lainnya, pendekatan internal akan berfokus pada opsi pembiayaan internal, seperti mendanai proyek dengan menggunakan aset yang terkandung dalam dana pembangunan perusahaan. Seiring waktu, aliran pendapatan yang dihasilkan oleh lokasi baru itu akan digunakan untuk mengisi kembali dana pembangunan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menggunakan aset internal itu lagi di masa mendatang.

Konsep ekspansi internal melibatkan penggunaan apa yang sudah ada di rumah tanpa berusaha keluar dari sumber daya tersebut untuk mencapai jenis tujuan tertentu. Ini berbeda dari ekspansi eksternal, yang akan melibatkan penggunaan perusahaan pemasaran luar, menciptakan tenaga penjualan eksternal dari pengecer, atau menggunakan berbagai bentuk iklan untuk menarik pelanggan. Sejalan dengan itu, penggunaan metode ekspansi eksternal untuk proyek bangunan juga akan dihindari, artinya perusahaan tidak akan mencari pembiayaan eksternal dari bank, investor, atau pemberi pinjaman lain untuk mengelola proyek-proyek tersebut.