Apa itu Kaizen?

Dalam manajemen bisnis, kaizen, dalam pengartian sederhana merupakan tradisi Jepang yang sekarang digunakan secara internasional, dimodifikasi oleh masing-masing budaya agar sesuai dengan lingkungan bisnis mereka masing-masing.

Terjemahan literal dari istilah ini adalah “menjadi baik melalui perubahan”.

Pada dasarnya konsep kaizen adalah salah satu restrukturisasi dan pengorganisasian setiap aspek dari sistem untuk memastikannya tetap pada efisiensi puncak.

Kaizen dibangun di atas lima elemen utama:

  • Lingkaran Kualitas: Grup yang bertemu untuk membahas tingkat kualitas mengenai semua aspek menjalankan perusahaan.

 

  • Moral yang Ditingkatkan: Semangat yang kuat di antara tenaga kerja adalah langkah penting untuk mencapai efisiensi dan produktivitas jangka panjang, dan kaizen menetapkannya sebagai tugas dasar untuk menjaga kontak konstan dengan semangat kerja karyawan.

 

  • Kerja tim: Perusahaan yang kuat adalah perusahaan yang menyatukan setiap langkahnya.

Kaizen bertujuan untuk membantu karyawan dan manajemen melihat diri mereka sebagai anggota tim, bukan sebagai pesaing.

 

  • Disiplin Pribadi: Sebuah tim tidak dapat berhasil tanpa setiap anggota tim menjadi kuat dalam diri mereka sendiri.

Komitmen terhadap disiplin pribadi oleh setiap karyawan memastikan bahwa tim akan tetap kuat.

 

  • Saran untuk Perbaikan: Dengan meminta umpan balik dari setiap anggota tim, manajemen memastikan bahwa semua masalah dilihat dan ditangani sebelum menjadi signifikan.

Selain dasar-dasarnya, sejumlah prinsip ada dalam kaizen.

Ini termasuk standarisasi sebanyak mungkin aspek korporasi, menghapus semua inefisiensi, dan lima aturan untuk lingkungan yang baik:

  • Kebersihan (Seiso)
  • Waktu Pembersihan (Seiketsu)
  • Keteraturan (Seiton)
  • Kerapian (Seiri)
  • Disiplin (Shitsuke)

Teamwork adalah bagian penting dari kaizen.

Sementara banyak model Barat untuk meningkatkan produktivitas bisnis melihat pergeseran radikal untuk menciptakan perubahan drastis dan perbaikan segera, kaizen mengambil pendekatan perbaikan jangka panjang yang berkelanjutan.

Ini memandang produktivitas bisnis sebagai proses yang terus berlangsung.

Oleh karena itu, penekanannya adalah pada peningkatan terus-menerus tidak hanya hubungan seseorang dengan tempat kerja, tetapi juga diri sendiri sebagai pribadi.

Kaizen didasarkan pada lima elemen, termasuk saran untuk perbaikan.

Penekanan ini membuat perusahaan yang menggunakan pendekatan ini jauh lebih berorientasi pada kesejahteraan karyawan mereka, dengan pandangan manajemen yang lebih berpusat pada orang.

Tidak seperti banyak teknik manajemen Barat, yang memperlakukan karyawan sebagai angka yang harus diremas untuk efisiensi maksimum, kaizen mengambil pandangan yang berlawanan, pada dasarnya mengusulkan bahwa karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif.