Apa yang Menentukan Harga Saham?

Harga saham dapat berubah tergantung pada ekonomi, krisis perusahaan, atau faktor lainnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham, tergantung pada apakah seseorang berbicara tentang penilaian pada saat penawaran umum perdana atau fluktuasi harga yang sedang berlangsung di pasar sekunder. Harga saham tergantung pada nilai perusahaan, kondisi ekonomi saat ini, dan kesediaan investor untuk membayar. Seperti yang diketahui oleh banyak orang yang mengikuti pasar, harga saham bisa sangat fluktuatif.

Pada penawaran umum perdana, sebuah perusahaan memutuskan untuk mulai menjual sahamnya sendiri kepada anggota masyarakat. Analisis rinci dilakukan untuk mengetahui kapitalisasi pasar perusahaan, berapa nilai perusahaan. Ini dibagi dengan jumlah saham yang akan ditawarkan untuk menentukan harga setiap saham. Biasanya, penjamin emisi membeli saham dan kemudian menjualnya di pasar terbuka. Hampir seketika, permintaan investor mulai berperan dalam harga saham. Bank investasi dapat memutuskan untuk menjual penawaran umum perdana dengan harga premium, menuntut lebih dari nilai saham yang diperkirakan, jika ada banyak minat pada saham tersebut.

Begitu berada di pasar sekunder di mana investor membeli dan menjual satu sama lain, ada banyak hal yang dapat berperan dalam menentukan harga saham. Salah satunya adalah kekayaan sebuah perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan uang, mengumumkan rekor pendapatan, dan menawarkan dividen atas saham mereka akan memiliki saham dengan nilai yang lebih tinggi. Jika sebuah perusahaan muncul dalam masalah, seperti yang mungkin terjadi ketika produk harus ditarik dari pasar dan ketika pendapatan turun, harga saham akan turun.

Pasokan dan permintaan juga penting. Jika permintaan tinggi, dengan banyak orang yang ingin membeli saham, harga saham akan lebih tinggi karena penjual bisa pilih-pilih. Sebaliknya, ketika terjadi kelebihan pasokan, harga saham cenderung turun karena pembeli dapat memilih dari harga terendah yang ditawarkan. Beberapa perusahaan berusaha mengendalikan penawaran dan permintaan dengan menarik kembali stok untuk mengurangi jumlah yang mengambang di pasar, sehingga menjaga persediaan tetap terbatas dan mendorong harga saham yang lebih tinggi.

Fluktuasi saham juga dapat terjadi sebagai respons terhadap tren ekonomi atau industri secara umum. Ketika ekonomi tertekan, harga saham turun. Demikian juga, perusahaan dalam industri yang sedang berjuang akan sering memiliki nilai saham yang lebih rendah. Investor melihat berbagai faktor ketika menentukan berapa banyak mereka ingin membayar saham, dan pada akhirnya, harga saham didasarkan pada seberapa banyak investor berpikir nilai saham tertentu.