Bagaimana Elastisitas Harga Mempengaruhi Penawaran?: Hukum Pasokan,Elastisitas Harga dan Determinannya

Elastisitas harga penawaran mengukur daya tanggap terhadap penawaran barang atau jasa setelah perubahan harga pasarnya. Menurut teori ekonomi dasar, penawaran suatu barang akan meningkat ketika harganya naik.

Sebaliknya, penawaran suatu barang akan berkurang ketika harganya turun. Ada juga elastisitas harga permintaan.

Ini mengukur seberapa responsif kuantitas yang diminta dipengaruhi oleh perubahan harga. Secara keseluruhan, elastisitas harga mengukur seberapa banyak penawaran atau permintaan suatu produk berubah berdasarkan perubahan harga tertentu.

Elastis artinya produk dianggap sensitif terhadap perubahan harga. Inelastis artinya produk tidak sensitif terhadap pergerakan harga.

Elastisitas harga penawaran = % Perubahan Pasokan / % Perubahan Harga

Ringkasan:

  • Elastisitas harga penawaran menunjukkan seberapa cepat produsen menggeser tingkat produksi sebagai respons terhadap perubahan harga.
  • Teori ekonomi memprediksi bahwa ketika harga naik, produsen ingin meningkatkan kuantitas untuk menjual lebih banyak pada harga yang lebih tinggi.
  • Jika produsen tidak dapat mengatasi permintaan yang meningkat, harga dapat terus naik karena kuantitas tidak dapat mengimbangi.

Hukum Pasokan

Di pasar bebas, produsen bersaing satu sama lain untuk mendapatkan keuntungan. Karena laba tidak pernah konstan sepanjang waktu atau lintas barang yang berbeda, pengusaha mengalihkan sumber daya dan tenaga kerja ke arah barang yang lebih menguntungkan dan menjauh dari barang yang kurang menguntungkan.

Hal ini menyebabkan peningkatan penawaran barang-barang yang bernilai tinggi dan penurunan penawaran barang-barang yang bernilai lebih rendah. Ekonom mengacu pada kecenderungan harga dan kuantitas yang ditawarkan terkait dengan hukum penawaran.

Sebagai ilustrasi, misalkan konsumen mulai menuntut lebih banyak jeruk dan lebih sedikit apel. Ada lebih banyak dolar yang menawar jeruk dan lebih sedikit untuk apel, yang menyebabkan harga jeruk naik dan harga apel turun.

Produsen buah, melihat pergeseran permintaan, memutuskan untuk menanam jeruk lebih banyak dan apel lebih sedikit karena dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Ada lima jenis elastisitas harga penawaran, antara lain elastis sempurna dan relatif inelastis, elastis satuan, dan elastis sempurna dan relatif.

Berikut adalah contoh masing-masing dari lima elastisitas harga kurva penawaran:

Pasokan Inelastis Sempurna

Pasokan inelastis sempurna adalah ketika rumus PES sama dengan nol. Artinya, tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan ketika harga berubah.

Contohnya termasuk produk yang jumlahnya terbatas, seperti tanah atau lukisan dari seniman yang sudah meninggal. Jumlah emas di bumi, misalnya, terbatas, seperti jumlah bitcoin yang pernah ditambang.

Akibatnya, pada titik tertentu, tidak dapat terjadi peningkatan pasokan terlepas dari harganya. GB Gambar oleh Sabrina Jiang © Investopedia 2020

Elastisitas Harga dan Determinannya

Berapa persediaan jeruk bertambah atau persediaan apel berkurang? Jawaban-jawaban ini bergantung pada elastisitas penawaran masing-masing buah.

Jika jeruk memiliki elastisitas penawaran harga yang sangat tinggi, maka penawarannya meningkat drastis. Apel, di sisi lain, mungkin memiliki elastisitas permintaan harga yang lebih rendah, yang berarti pasokannya tidak akan turun secara dramatis.

Apa sebenarnya yang mempengaruhi elastisitas harga. Ada beberapa faktor, di antaranya besarnya kapasitas untuk menambah atau mengurangi produksi suatu produk yang dimiliki industri tersebut.

Selain itu, jumlah stok, inventaris, atau bahan mentah saat ini yang dimiliki industri berperan dalam elastisitas. Di luar itu, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan tenaga kerja serta modal yang tersedia mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan.

Apa Arti Elastisitas Harga?

Elastisitas harga mengacu pada seberapa banyak penawaran dan / atau permintaan untuk suatu barang berubah ketika harganya berubah. Barang yang sangat elastis melihat penawaran atau permintaan mereka berubah dengan cepat dengan perubahan harga yang relatif kecil.

Mengapa Pemasok Meningkatkan Produksi Saat Harga Naik?

Naiknya harga seringkali merupakan sinyal bahwa permintaan melebihi pasokan untuk produk tertentu, yang berarti lebih banyak pasokan yang dapat diserap pasar. Selain itu, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dengan menjual lebih banyak barang dengan harga yang relatif lebih tinggi, setidaknya sampai pasokan yang baru tersedia menyebabkan harga turun kembali.

Apa Arti Inelastis Sempurna?

Ketika suatu barang memiliki elastisitas nol, itu disebut inelastis “sempurna”. Ini berarti bahwa penawaran dan/atau permintaan produk tidak akan berubah sama sekali meskipun harganya berubah.

Bahan mentah yang langka atau kebutuhan pokok konsumen yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dasar sering dikutip sebagai contoh barang yang hampir tidak elastis sempurna.

Kesimpulan

Perusahaan berharap untuk menjaga elastisitas harga pasokan mereka tetap tinggi agar tetap gesit seandainya harga produk mereka bergeser. Artinya, mereka ingin dapat memperoleh lebih banyak keuntungan jika harga naik, atau memangkas produksi jika harga turun.

Untuk membantu meningkatkan PES, perusahaan dapat melakukan beberapa hal. Ini termasuk meningkatkan teknologi yang digunakan, seperti meningkatkan peralatan dan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi.

Peningkatan kapasitas dan kapasitas yang ada juga meningkatkan PES, termasuk meningkatkan stok yang ada dan memperluas ruang dan sistem penyimpanan. Selain itu, meningkatkan cara pengiriman dan distribusi produk dapat membantu.

Memastikan produk bisa bertahan lama saat disimpan juga meningkatkan PES.