Bagaimana Factor Endowments Mempengaruhi Keunggulan Komparatif Suatu Negara?: Apa Itu Faktor Endowmen?,Contoh Faktor Endowmen

Pengertian Faktor Endowmen?

Faktor pendukung mewakili berapa banyak sumber daya yang dimiliki suatu negara untuk digunakan untuk manufaktur — sumber daya seperti tenaga kerja, tanah, uang, dan kewirausahaan. Negara-negara dengan anugerah faktor besar atau beragam biasanya lebih kaya dan mampu menghasilkan lebih banyak barang daripada negara dengan anugerah faktor kecil.

Anugerah faktor juga mempengaruhi biaya peluang dari spesialisasi dalam memproduksi barang-barang tertentu relatif terhadap barang lain. Sebagai hasil dari perbedaan dan variasi dalam anugerah suatu negara, teori anugerah faktor menyatakan dalam penalaran ekonomi bahwa perincian modal menjadi tenaga kerja yang berbeda ini akan menentukan keunggulan komparatif suatu negara dan apa yang harus diproduksi atau menjadi spesialisasi ekonomi.

Keunggulan komparatif ada ketika biaya peluang spesialisasi lebih rendah daripada negara lain. Keberadaan keunggulan komparatif pada gilirannya dipengaruhi oleh hal-hal seperti kelimpahan, produktivitas, biaya tenaga kerja, tanah, dan modal.

Faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi keunggulan komparatif suatu negara secara praktis, seperti sistem keuangan yang sangat maju atau skala ekonomi. Anugerah faktor adalah tanah, tenaga kerja, modal, dan sumber daya yang dapat diakses oleh suatu negara, yang akan memberikannya keunggulan komparatif ekonomi dibandingkan negara lain.

Contoh Faktor Endowmen

Sebuah contoh sederhana dari faktor pendukung sehubungan dengan tanah akan kehadiran skala geografis atau sumber daya alam seperti minyak. Negara-negara dengan minyak berlimpah cenderung mengekspor minyak, mengalihkan sumber daya internal untuk memproduksi faktor yang mereka miliki dalam jumlah banyak.

Pada data 2019, Angola adalah contoh ekstrem dari spesialisasi semacam itu: minyak menyumbang lebih dari 86% ekspornya. Negara lain, seperti Republik Demokratik Kongo (DRC), adalah salah satu negara yang duduk di sabuk tembaga Afrika, yang menyimpan lebih dari dua pertiga kobalt dunia, menurut laporan USGS 2020.

Kobalt, yang digunakan dalam baterai yang dapat diisi ulang untuk gadget elektronik seperti ponsel, laptop, dan bahkan mobil listrik, sangat diminati—artinya, negara-negara seperti DRC sangat bergantung pada penambangan sumber daya ini, bahkan menyebabkan ketegangan politik atas sumber daya ini. Di sisi lain, negara-negara seperti Amerika Serikat yang memiliki lebih banyak areal dapat melakukan diversifikasi usahanya; memanfaatkan daerah yang kaya tanah untuk produksi pertanian, sambil menggunakan pantai untuk ekspor, dan memanfaatkan populasi dan tenaga kerja yang lebih besar.

Berbicara tentang tenaga kerja, tenaga kerja merupakan input utama di sebagian besar produk, mulai dari pertanian hingga ponsel, dan karakteristiknya memengaruhi keunggulan komparatif suatu negara. Tenaga kerja yang melimpah berarti bahwa suatu negara memiliki biaya peluang yang lebih rendah untuk mengkhususkan diri dalam kegiatan padat karya.

Tenaga kerja yang sangat terampil lebih mahal dan lebih produktif daripada tenaga kerja tidak terampil. Sebagai contoh, karena tenaga kerja China tumbuh lebih terampil, upah meningkat dan China mulai mengkhususkan diri pada barang-barang manufaktur yang lebih kompleks.

Mengubah Faktor Endowment

Faktor pendukung tidak statis. Dengan pendidikan misalnya, karakteristik angkatan kerja dapat berubah.

Hal yang sama berlaku untuk investasi dalam modal dan infrastruktur. Seiring waktu, keduanya dapat memengaruhi sumber keunggulan komparatif suatu negara.

Ketika suatu negara mengembangkan sistem transportasi, bangunan, dan layanan publik yang lebih kompleks, tenaga kerja mungkin lebih tersedia untuk melakukan pekerjaan yang kompleks.