Contoh Target audiens

Target audiens, juga dikenal sebagai target, mengacu pada sekelompok orang yang menjadi tujuan perusahaan untuk menjual produk atau layanan, karena memenuhi karakteristik tertentu.

Saat memasarkan produk, perusahaan harus menetapkan target audiens. Ini ditentukan melalui karakteristik seperti jenis kelamin, usia, lokasi, dan daya beli, dan memungkinkan kampanye pemasaran yang lebih efektif.

Jenis Target audiens

Dengan mengidentifikasi target audiens, kita dapat beralih ke generasi yang berbeda, karena hal ini menentukan selera, kebiasaan, dan gaya hidup mereka.

Maturis.

Penonton ini termasuk orang-orang yang lahir sebelum tahun 1945. Generasi ini sangat tradisional dan usianya yang sudah lanjut berarti belum terbiasa dengan dunia saat ini dan penggunaan teknologi.

Target audiens ini sangat lekat dengan konsep kekeluargaan dan formalitas, didorong oleh musik gaya jazz dan swing, serta komunikasi tertulis.

Baby boomer.

Baby boomer sesuai dengan generasi orang yang lahir antara tahun 1946 dan 1964, yang mendekati masa pensiun dan yang pekerjaannya memainkan peran mendasar dalam kehidupan mereka. Mereka tumbuh dengan perubahan hidup yang sangat besar, seperti penerimaan perceraian, perang dan krisis dunia.

Meski mereka mulai mendominasi aspek teknologi, mereka tidak melakukannya secara tuntas. Alat komunikasi utama mereka adalah telepon, meskipun mereka hadir di jejaring sosial dan internet saat ini.

Generasi X.

Orang-orang yang tergabung dalam kelompok ini lahir antara tahun 1965 dan 1978. Mereka memiliki keterikatan dengan internet dan memiliki ciri khas fasilitas untuk beradaptasi dengan perubahan.

Dengan demikian, mereka adalah migran digital yang konstan dan menghidupkan semua perubahan besar dalam komunikasi modern, dari SMS (pesan teks) hingga komunikasi melalui email.

Mereka individualistis, fleksibel, dan melihat lingkungan kerja sebagai sesuatu yang lebih tidak stabil dan berubah dari generasi sebelumnya.

Generasi Y (milenial).

Milenial adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1981 dan 1995, yang dicirikan dengan sangat beradaptasi dengan penggunaan smartphone sebagai perangkat kehidupan utama.

Mereka tumbuh bersama internet, jejaring sosial, dan pesan teks, jadi mereka sangat terikat dengan teknologi, yang dengannya mereka mencari kenyamanan.
Generasi Z (pivotals)

Mereka adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1996 dan hari ini, jadi mereka telah memiliki kontak yang luas dengan teknologi, tetapi belum memasuki pasar kerja.

Mereka dicirikan dengan dilahirkan bersama dengan teknologi dan memiliki kontak yang baik dengannya melalui game, konsol, dan ponsel. Hidupnya terhubung ke dunia digital dan hobinya didasarkan padanya.

Contoh target audiens

Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita lihat beberapa contoh audiens target yang diterapkan pada bisnis dan perusahaan:

  • Sebuah toko roti melakukan studi pasar dan memverifikasi bahwa target audiensnya sebagian besar terdiri dari warga senior atau pensiunan (dewasa atau baby boomer). Orang-orang yang berusia di atas 30 tahun juga datang ke lokasi, tetapi tidak terlalu banyak.
  • Minuman Coca Cola Zero dari Coca Cola Company memiliki target audiens antara 25 dan 30 tahun (generasi Y) yang ingin mempertahankan penampilan fisik yang baik.
  • Target audiens Starbucks adalah pria dan wanita usia 25-40. Meskipun ini bukan satu-satunya audiens Anda, ini mewakili 50% klien bisnis Anda.