Faktor Yang Menyebabkan Pasar Naik dan Turun – (Ekonomi)

Sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Pasar saham adalah sistem yang kompleks dan saling terkait dari investor besar dan kecil yang membuat keputusan tidak terkoordinasi tentang berbagai macam investasi. “Pasar,” bisa dikatakan, bukanlah makhluk hidup. Sebaliknya, ini hanyalah singkatan dari nilai kolektif masing-masing perusahaan.

Ada prinsip ekonomi dasar yang dapat membantu menjelaskan pergerakan pasar naik dan turun, dan dengan pengalaman dan data, ada indikator yang lebih spesifik yang diidentifikasi oleh pakar pasar sebagai signifikan.

Apa Faktor Yang Menyebabkan Pasar Naik dan Turun?

Dalam ekonomi pasar, setiap pergerakan harga dapat dijelaskan dengan perbedaan sementara antara apa yang disuplai penyedia dan apa yang diminta konsumen. Inilah sebabnya mengapa para ekonom mengatakan bahwa pasar cenderung menuju ekuilibrium, di mana penawaran sama dengan permintaan. Ini adalah cara kerjanya dengan saham; persediaan adalah jumlah saham yang ingin dijual, dan permintaan adalah jumlah saham yang ingin dibeli orang.

Jika ada lebih banyak pembeli daripada penjual (lebih banyak permintaan ), pembeli menawar harga saham untuk membujuk penjual untuk menyingkirkannya. Sebaliknya, lebih banyak penjual menawar harga saham dengan harapan bisa menarik pembeli untuk membeli.

Secara individual, instrumen sekuritas seperti saham dan obligasi bergantung pada kinerja entitas penerbit (bisnis atau pemerintah) dan kemungkinan entitas akan dihargai lebih tinggi di masa depan (saham) atau mampu membayar hutangnya (obligasi).

Indikator Pasar yang Diterima Secara Luas

Ini menimbulkan pertanyaan baru: Apa yang menciptakan lebih banyak pembeli atau lebih banyak penjual?

Keyakinan akan stabilitas investasi di masa depan memainkan peran penting apakah pasar naik atau turun. Investor lebih cenderung membeli saham jika mereka yakin nilai saham mereka akan meningkat di masa depan. Namun, jika ada alasan untuk percaya bahwa saham akan berkinerja buruk, seringkali lebih banyak investor yang ingin menjual daripada membeli. Peristiwa yang memengaruhi kepercayaan investor meliputi:

  • Perang atau konflik lainnya
  • Kekhawatiran atas inflasi atau deflasi
  • Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah
  • Perubahan teknologi
  • Bencana alam / fluktuasi cuaca ekstrim
  • Data kinerja perusahaan atau pemerintah