Kewajiban konsumen – (Keuangan)


Apa Kewajiban konsumen?

Tanggung jawab konsumen menempatkan akuntabilitas pada konsumen untuk mencegah kelalaian dalam aktivitas konsumsinya. Kebijakan yang menentukan tingkat kewajiban konsumen dituliskan ke dalam kontrak perusahaan dan merupakan cara untuk melindunginya dari kewajiban apa pun sebagai akibat dari kelalaian konsumen potensial.

Poin Penting

  • Kewajiban konsumen adalah kewajiban kontraktual yang menempatkan pertanggungjawaban pada konsumen untuk mencegah kelalaian dalam aktivitasnya saat menggunakan suatu produk atau jasa.
  • Kebijakan tanggung jawab konsumen berkisar dari kebijakan sederhana untuk transaksi hingga kebijakan multi-pihak kompleks yang diatur oleh undang-undang, seperti Electronic Funds Transfer Act.
  • Kasus kopi McDonald’s, di mana seorang wanita berusia 79 tahun tersiram air panas oleh secangkir kopi yang dibeli di restoran rantai, dianggap sebagai tengara dalam kasus tanggung jawab konsumen.

Memahami Kewajiban Konsumen

Biasanya, tanggung jawab konsumen digambarkan dalam cetakan kecil kontrak atau dokumen persyaratan layanan, dan tanggung jawab untuk membaca dan mematuhi persyaratan kebijakan ada di tangan konsumen.

Kebijakan tanggung jawab konsumen berkisar dari kebijakan sederhana yang mengatur transaksi, seperti pembelian tiket yang tidak dapat dikembalikan, hingga kebijakan yang lebih luas seperti yang dijelaskan dalam Electronic Funds Transfer Act. Electronic Funds Transfer Act merinci bagaimana konsumen dapat membatasi kewajiban mereka jika kartu kredit hilang atau dicuri.

Gugatan yang melibatkan seorang wanita 79 tahun yang tersiram air panas oleh secangkir kopi yang dia beli di drive-through restoran McDonald’s dianggap sebagai tonggak dalam kasus tanggung jawab konsumen. Juri dalam kasus ini pada akhirnya memihak penggugat, menempatkan tanggung jawab atas cedera pada restoran daripada kelalaian konsumen. Kasus ini diakhiri dengan penyelesaian di luar pengadilan untuk pihak yang dirugikan. Kasus ini menjadi sangat berpengaruh dalam cara perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan mereka tentang produk mereka dan menetapkan jaminan yang terkait dengan mereka.

Jika suatu produk di pasar ditentukan sebagai produk cacat atau merugikan, perusahaan akan sering mengeluarkan penarikan kembali secara sukarela untuk produk tersebut. Meskipun keberhasilan klaim cedera dalam keadaan ini sangat bervariasi, penarikan kembali akan sering menjadi dasar bagi tanggung jawab konsumen dalam menanggapi penggunaan produk yang ditarik secara terus menerus.

Kewajiban Konsumen dan Undang-Undang Transfer Dana Elektronik

Electronic Funds Transfer Act didirikan di AS pada tahun 1978 sebagai tanggapan atas popularitas perbankan elektronik. Perbankan elektronik menghilangkan jejak kertas yang disediakan oleh cek dan tingkat interaksi manusia yang sebelumnya terlibat dalam transaksi keuangan. Undang-undang ini dimaksudkan sebagai perlindungan bagi konsumen dan lembaga keuangan dengan menetapkan batasan kewajiban jika terjadi transaksi keuangan elektronik yang tidak sah.

Secara khusus, undang-undang ini menyatakan bahwa konsumen mungkin dihadapkan pada tanggung jawab terbatas untuk transfer elektronik yang tidak sah dalam keadaan tertentu. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa konsumen yang menyadari kartu kredit atau debit telah hilang atau dicuri harus melaporkannya ke bank penerbit dalam dua hari kerja, atau bank dibatasi dalam kewajiban mereka untuk mengembalikan kerugian. Konsumen juga diberikan waktu 60 hari untuk menguji kesalahan perbankan dan memperbaikinya sebelum tantangan dianggap batal demi hukum.

Contoh Kewajiban Konsumen

Misalkan Imran menggunakan kartu kreditnya untuk membeli produk dari situs web produsen. Pabrikan menyatakan kebangkrutan pada hari berikutnya dan tidak dapat mengirimkan produk. Imran meminta pengembalian uang kepada pabrikan. Berdasarkan undang-undang tanggung jawab konsumen yang ada, produsen diharuskan mengembalikan uang tunai Imran.

Jika Imran akan menggunakan kartu debitnya untuk melakukan transaksi, maka dia harus mengajukan klaim sebagai kreditur setelah pengajuan kebangkrutan produsen. Perbedaan perlakuan antara kedua kartu ini terutama karena Electronic Fund Transfer Act dan Federal Reserve Board Regulation E mengatur transaksi kartu debit dan ACH, sedangkan Truth in Lending Act dan Regulation Z bertanggung jawab untuk menentukan kewajiban konsumen dalam transaksi kredit.

Artikel terkait

  1. Kartu Debit vs.Kartu Kredit: Apa Bedanya?
  2. Kartu Kredit Vs. Kartu Debit: Apa bedanya?
  3. Bagaimana Kartu Kredit Target Bekerja
  4. Cara Kerja Kartu Kredit Visa Amazon Prime Rewards Signature
  5. Cara mentransfer saldo kartu kredit ke kartu baru
  6. Memahami transfer saldo kartu kredit
  7. Apa Pro dan Kontra Gift Card?
  8. Transfer rekening
  9. 10 Alasan Menggunakan Kartu Kredit Anda
  10. Apakah PayPal Lebih Aman Daripada Kartu Kredit?