Kloning – (Keuangan)


Apa ?

Kloning mengacu pada praktik membuat salinan kartu kredit yang tidak sah. Praktik ini terkadang juga disebut skimming. Ini membutuhkan penyalinan informasi di terminal kartu kredit menggunakan perangkat elektronik atau perangkat lunak, kemudian mentransfer informasi dari kartu yang dicuri ke kartu baru atau menulis ulang kartu yang ada dengan informasi tersebut.

Sayangnya, kloning dan bentuk pencurian terkait semakin meluas dalam beberapa dekade terakhir. Untungnya, peningkatan keamanan — seperti penggunaan nomor identifikasi pribadi (PIN) dan kartu chip — telah membantu melindungi dari jenis serangan ini.

Poin Penting

  • Kloning adalah jenis pencurian kartu kredit di mana pencuri membuat salinan digital dari informasi kartu kredit menggunakan pemindai elektronik yang disembunyikan atau disamarkan.
  • Peningkatan keamanan — seperti penggunaan kartu chip magnetik — telah membantu menghentikan jenis pencurian ini.
  • Pencuri yang berhasil dapat menjual informasi kloning di pasar gelap, atau mengunduhnya ke kartu kredit lain untuk melakukan pembelian yang tidak sah.

Cara Kerja Kloning

Dari sudut pandang pencuri, kloning bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk mendapatkan informasi kartu kredit, karena tidak memerlukan kartu kredit fisik untuk dicuri. Sebagai gantinya, pencuri cukup menggunakan perangkat elektronik untuk secara diam-diam memindai isi kartu dan menyalinnya ke dalam memori perangkat. Pencuri kemudian dapat mengakses informasi itu secara digital, atau mengunduh informasi tersebut ke kartu kredit terpisah yang sudah mereka miliki.

Setelah informasi dicatat, informasi tersebut dapat ditransfer ke strip magnetik kartu baru atau dapat digunakan untuk menimpa data pada kartu kredit yang sudah dicuri. Untuk kartu yang menggunakan nomor PIN (Personal Identification Number) selain strip magnetis, seperti kartu debit, PIN tersebut perlu diamati dan dicatat. Ini terkadang sulit dilakukan, menambahkan perlindungan tambahan agar kartu Anda tidak disusupi

Tentu saja, peningkatan keamanan modern telah mempersulit calon pencuri untuk melakukan pencurian jenis ini. Untuk satu hal, banyak kartu saat ini memerlukan PIN, yang berarti pencuri perlu menebak atau mengamati PIN korban dengan benar untuk memanfaatkan data kartu kredit yang dicuri. Sebaliknya, model kartu kredit lama yang hanya memiliki garis magnet akan membuat target lebih mudah. Demikian pula, kartu chip modern — yang memiliki microchip tertanam yang berisi informasi sensitifnya — jauh lebih sulit untuk dikompromikan karena data di dalamnya dienkripsi di dalam chip itu sendiri. Ini berarti bahwa meskipun pencuri berhasil mengakses kartu chip tersebut, mereka tidak akan dapat menggunakan informasi yang mereka curi.

Referensi cepat

Kartu chip juga dikenal sebagai “kartu EMV” —singkat Europay, MasterCard, dan Visa. Ketiga perusahaan ini bekerja sama untuk menghasilkan protokol global keamanan kartu kredit yang masih banyak digunakan hingga saat ini.

Contoh Kloning

Selain merekrut kaki tangan untuk membantu mereka mengkloning kartu kredit pelanggan, metode populer lainnya yang digunakan pencuri adalah memasang pemindai tersembunyi ke perangkat pembaca kartu yang sah seperti pompa bensin, tempat penjualan ( Mesin POS) yang umum di sebagian besar toko ritel.

Apa yang membuat serangan-serangan ini sangat berbahaya adalah mereka tidak membutuhkan kerja sama dari personel yang bekerja di toko-toko itu. Sebaliknya, mereka yang mengatur serangan dapat dengan mudah mengumpulkan data secara berkelanjutan dari pemindai tersembunyi, tanpa pelanggan, karyawan, atau pemilik bisnis pernah mengetahui sumber pelanggaran.

Artikel terkait

  1. Kartu Chip.
  2. Kartu Chip-Dan-PIN
  3. Pencairan PIN
  4. Nomor Identifikasi Pribadi (PIN)
  5. Kartu Debit vs.Kartu Kredit: Apa Bedanya?
  6. Kartu Kredit Vs. Kartu Debit: Apa bedanya?
  7. Bagaimana Kartu Kredit Target Bekerja
  8. Jenis-jenis keripik utama yang diproduksi oleh perusahaan semikonduktor
  9. Chip biru
  10. Kartu Sirkuit Terpadu