Manajemen berdasarkan Objektif (MBO) – (Keuangan)


Apa Manajemen berdasarkan Objektif (MBO)?

Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) adalah model manajemen strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan secara jelas mendefinisikan tujuan yang disepakati oleh manajemen dan karyawan. Menurut teori, memiliki suara dalam penetapan tujuan dan rencana tindakan mendorong partisipasi dan komitmen di antara karyawan, serta menyelaraskan tujuan di seluruh organisasi.

Istilah ini pertama kali diuraikan oleh guru manajemen Peter Drucker dalam bukunya tahun 1954, Practice of Management .

Poin Penting

  • Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) adalah model manajemen strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan menetapkan tujuan secara jelas yang disepakati oleh manajemen dan karyawan.
  • Menurut teori, memiliki suara dalam penetapan tujuan dan rencana tindakan mendorong partisipasi dan komitmen di antara karyawan, serta menyelaraskan tujuan di seluruh organisasi.
  • Strategi tersebut dirumuskan oleh Peter Drucker pada 1950-an, merinci lima langkah yang harus diikuti organisasi.
  • Kritikus MBO berpendapat bahwa hal itu menyebabkan karyawan berusaha mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara apa pun yang diperlukan, seringkali dengan biaya perusahaan.

Memahami Manajemen berdasarkan Tujuan (MBO)

Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) adalah pembentukan sistem informasi manajemen untuk membandingkan kinerja dan pencapaian aktual dengan tujuan yang ditetapkan. Praktisi mengklaim bahwa manfaat utama MBO adalah meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan dan memungkinkan komunikasi yang lebih baik antara manajemen dan karyawan.

Namun, kelemahan MBO yang dikutip adalah MBO terlalu menekankan penetapan tujuan untuk mencapai tujuan, daripada mengerjakan rencana sistematis untuk melakukannya. Kritik MBO, seperti W. Edwards Demming, berpendapat bahwa menetapkan tujuan tertentu seperti target produksi membuat pekerja memenuhi target tersebut dengan cara apa pun yang diperlukan, termasuk jalan pintas yang menghasilkan kualitas yang buruk.

Dalam bukunya yang menciptakan istilah tersebut, Peter Drucker menguraikan beberapa prinsip manajemen berdasarkan tujuan. Tujuan ditetapkan dengan bantuan karyawan dan dimaksudkan untuk menantang tetapi dapat dicapai. Karyawan menerima umpan balik harian, dan fokusnya adalah pada penghargaan daripada hukuman. Pertumbuhan dan perkembangan pribadi lebih ditekankan, daripada hal negatif karena gagal mencapai tujuan.

Drucker percaya MBO bukanlah obat untuk semua, melainkan alat untuk digunakan. Ini memberi organisasi sebuah proses, dengan banyak praktisi mengklaim bahwa keberhasilan MBO bergantung pada dukungan dari manajemen puncak, tujuan yang diuraikan dengan jelas, dan manajer terlatih yang dapat menerapkannya.

Manajemen berdasarkan Objektif (MBO) dalam Praktek

Manajemen berdasarkan tujuan menguraikan lima langkah yang harus digunakan organisasi untuk mempraktikkan teknik manajemen.

  1. Langkah pertama adalah menentukan atau merevisi tujuan organisasi untuk seluruh perusahaan. Tinjauan luas ini harus diturunkan dari misi dan visi perusahaan.
  2. Langkah kedua adalah menerjemahkan tujuan organisasi kepada karyawan. Drucker menggunakan akronim SMART (spesifik, terukur, dapat diterima, realistis, terikat waktu) untuk mengekspresikan konsep tersebut.
  3. Langkah ketiga adalah merangsang partisipasi karyawan dalam menetapkan tujuan individu. Setelah tujuan organisasi dibagikan dengan karyawan, dari atas ke bawah, karyawan harus didorong untuk membantu menetapkan tujuan mereka sendiri untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih besar ini. Ini memberi karyawan motivasi yang lebih besar karena mereka memiliki pemberdayaan yang lebih besar.
  4. Langkah keempat melibatkan pemantauan kemajuan karyawan. Pada langkah kedua, komponen utama dari tujuan adalah tujuan tersebut dapat diukur agar karyawan dan manajer dapat menentukan seberapa baik mereka dapat terpenuhi.
  5. Langkah kelima adalah mengevaluasi dan menghargai kemajuan karyawan. Langkah ini mencakup umpan balik yang jujur ​​tentang apa yang telah dicapai dan tidak dicapai untuk setiap karyawan.

Keuntungan dan Kerugian Manajemen berdasarkan Tujuan (MBO)

MBO hadir dengan banyak keuntungan dan kerugian bagi kesuksesan perusahaan. Manfaatnya termasuk karyawan merasa bangga dengan pekerjaan mereka dengan tujuan yang mereka tahu dapat mereka capai. Ini juga menyelaraskan karyawan dengan kekuatan, keterampilan, dan pengalaman pendidikan mereka. MBO juga mengarah pada peningkatan komunikasi antara manajemen dan karyawan. Menetapkan tujuan yang disesuaikan membawa rasa penting bagi karyawan, membawa loyalitas kepada perusahaan. Dan terakhir, manajemen dapat menciptakan tujuan yang mengarah pada kesuksesan perusahaan.

Meskipun MBO memiliki banyak manfaat, ada beberapa kekurangan dan keterbatasannya. Karena MBO berfokus pada tujuan dan target, MBO sering mengabaikan bagian lain dari perusahaan, seperti budaya perilaku, etos kerja yang sehat, dan area untuk keterlibatan dan kontribusi. MBO memberikan tekanan yang meningkat pada karyawan untuk memenuhi tujuan dalam kerangka waktu yang ditentukan. Selain itu, jika manajemen hanya mengandalkan MBO untuk semua tanggung jawab manajemen, ini dapat menjadi masalah untuk area yang tidak sesuai dengan MBO.

Artikel terkait

  1. Pembelian Manajemen (MBO)
  2. Opsi Saham Karyawan (ESO)
  3. Entrepreneur dan Entrepreneurship
  4. Brexit
  5. Kesepakatan Klub.
  6. Sertifikat Setoran (CD) dan bagaimana CD bekerja
  7. Reksa Dana
  8. Manajemen Buy-in (MBI)
  9. Blockchain: Semua yang perlu Anda ketahui
  10. Hedge Fund