Modal yang berperedaran – (Keuangan)


Apa Modal yang berperedaran?

Modal yang beredar adalah uang yang digunakan untuk operasi inti perusahaan. Modal yang beredar meliputi uang tunai, biaya operasional, bahan baku, persediaan dalam proses, persediaan barang jadi, dan piutang. Modal yang beredar sering disebut sebagai modal kerja atau sebagai alternatif, modal bergulir.

Poin Penting

  • Modal beredar adalah uang yang dibutuhkan untuk operasi sehari-hari, seperti biaya operasi dan biaya persediaan — umumnya aset lancar. 
  • Modal yang beredar juga disebut modal kerja, namun keduanya sangat berbeda. Modal kerja mengurangi kewajiban lancar dari aset lancar. 
  • Modal tetap adalah uang yang digunakan lebih dari satu siklus produksi, seperti aset tetap. 
  • Modal yang beredar dapat ditentukan oleh sejumlah faktor — termasuk musim, ukuran bisnis, industri, dan produksi internal, antara lain.

Bagaimana Modal Beredar Bekerja

Kebutuhan modal yang berperedaran dipengaruhi oleh industri perusahaan, apakah itu beroperasi di sektor padat modal atau tidak (misalnya, utilitas versus layanan profesional), tingkat musim yang ditunjukkan bisnis, ukurannya, di mana dalam siklus hidupnya (matang versus startup), dan oleh sejumlah faktor internal seperti siklus produksinya, manajemen keuangan, kebijakan kredit, dan kelayakan kredit. Memahami tingkat modal beredar perusahaan, baik secara keseluruhan dan masing-masing konstituennya, akan memungkinkan Anda untuk menilai kesehatan dan solvabilitasnya, menganalisis efisiensi operasional, meninjau tren dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan orang lain di industrinya.

Tingkat persediaan yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis dapat berarti perusahaan mengalami kesulitan dalam menjual produknya sementara tingkat piutang yang tinggi dapat menunjukkan ketidakmampuan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan. Sementara level absolut penting, begitu juga tren serta alasan di baliknya. Misalnya, perusahaan dapat membangun inventaris untuk mengantisipasi lonjakan permintaan musiman. Atau, jumlah uang tunai yang tinggi mungkin tampak positif; tetapi ini sebenarnya bisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengelola modalnya secara efisien.

Modal Beredar vs. Modal Tetap 

Modal beredar mengacu pada jumlah sumber daya dalam aset lancar dan jangka pendek, juga dikenal sebagai modal yang dimiliki perusahaan untuk mendanai barang dan jasa yang diproduksi. Modal tetap, di sisi lain, mengacu pada dana yang diikat dalam aset jangka panjang daripada dikonsumsi dalam proses produksi. Modal tetap juga dikenal sebagai modal tidak tetap. 

Modal tetap adalah uang yang diinvestasikan selama lebih dari satu siklus produksi (biasanya satu tahun). Modal yang beredar biasanya mencakup aset lancar, sedangkan modal tetap dapat mencakup aset tetap dan jangka panjang. 

Ekonom Karl Marx berteori bahwa kapital tetap juga beredar, siklus peredaran hanya lebih panjang. Sementara itu, terdapat perbedaan antara modal beredar dan modal variabel. Modal yang beredar mencakup input serta upah dan tenaga kerja, sedangkan modal variabel dianggap hanya upah.   

Modal Beredar vs. Modal Kerja

Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, keduanya berbeda. Modal kerja dihitung sebagai aset lancar dikurangi kewajiban lancar. Sedangkan modal yang beredar sebagian besar merupakan aset lancar. Modal kerja adalah ukuran likuiditas. 

Contoh Modal Beredar

Bangunan, gudang, dan mesin perusahaan adalah modal tetap. Aset tidak berwujud seperti paten, nama merek, dan kekayaan intelektual lainnya juga merupakan bentuk aset tetap. Tidak seperti aset berperedaran yang digunakan dalam operasi bisnis sehari-hari, sangat sedikit aset tetap perusahaan yang dapat langsung dikaitkan dengan perolehan laba. Mempelajari cara menganalisis modal yang beredar akan memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang berapa banyak modal yang tersedia untuk mendanai kegiatan jangka pendek (satu tahun) dan menghasilkan keuntungan.

Artikel terkait

  1. Rasio saat ini
  2. Aset lancar
  3. KEWAJIBAN SAAT INI
  4. Kewajiban
  5. Modal Kerja: Ketika itu bisa negatif
  6. Bagaimana Anda menghitung modal kerja?
  7. Rasio Likuiditas
  8. Siklus bisnis
  9. Saham Beredar
  10. Aset lancar dan. Aset tidak sopan: Apa bedanya?