Net Foreign Assets (NFA) Arti & Status Kreditur/Debitur: Apa itu Aset Asing Bersih (NFA)?,Memahami Aset Asing Bersih (NFA)

Pengertian Aset Asing Bersih (NFA)?

Aset asing bersih (NFA) menentukan apakah suatu negara adalah negara kreditur atau debitur dengan mengukur selisih aset dan kewajiban eksternalnya. NFA mengacu pada nilai aset luar negeri yang dimiliki oleh suatu negara, dikurangi nilai aset domestiknya yang dimiliki oleh orang asing, disesuaikan dengan perubahan valuasi dan nilai tukar.

Posisi NFA suatu negara juga didefinisikan sebagai perubahan kumulatif dalam neraca berjalannya, yang merupakan jumlah dari neraca perdagangan, pendapatan bersih dari waktu ke waktu, dan transfer bersih dari waktu ke waktu.

Ringkasan:

  • Aset asing bersih (NFA) menentukan apakah suatu negara adalah negara kreditur atau debitur dengan mengukur selisih aset dan kewajiban eksternalnya.
  • Posisi NFA suatu negara juga didefinisikan sebagai perubahan kumulatif dalam neraca berjalannya, yang merupakan jumlah dari neraca perdagangan, pendapatan bersih dari waktu ke waktu, dan transfer bersih dari waktu ke waktu.
  • Metrik NFA dapat dipengaruhi oleh penilaian dan perubahan nilai tukar.

Memahami Aset Asing Bersih (NFA)

Posisi NFA menunjukkan apakah negara tersebut adalah kreditur bersih atau debitur ke seluruh dunia. Saldo NFA positif berarti bahwa itu adalah pemberi pinjaman bersih, sedangkan saldo NFA negatif menunjukkan bahwa itu adalah peminjam bersih.

Definisi alternatif dari “aset asing bersih” dari Bank Dunia adalah jumlah aset luar negeri yang dimiliki oleh otoritas moneter dan bank uang simpanan, dikurangi kewajiban luar negeri mereka. Mengaitkan posisi NFA suatu negara dengan perubahan kumulatif dalam rekening gironya secara konseptual mudah dipahami karena posisi utang suatu entitas pada setiap titik waktu adalah jumlah total dari aktivitas pinjam meminjam di masa lalu.

Jika total pinjaman entitas adalah $500, tetapi telah meminjamkan $1.500, entitas tersebut adalah kreditur bersih sejumlah $1.000. Demikian pula, jika suatu negara mengalami defisit neraca berjalan, katakanlah, $10 miliar, negara tersebut harus meminjam jumlah tersebut dari sumber asing untuk membiayai kekurangan tersebut.

Dalam hal ini, meminjam $10 miliar akan meningkatkan kewajiban luar negerinya dan mengurangi posisi NFA sebesar jumlah tersebut.

Pengaruh Valuasi dan Nilai Tukar Terhadap Net Foreign Assets (NFA)

Selain posisi akun saat ini, valuasi dan perubahan nilai tukar harus diperhitungkan untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang posisi NFA. Misalnya, pemerintah asing memegang triliunan dolar obligasi pemerintah AS.

Jika suku bunga naik dan harga obligasi pemerintah AS turun, ini akan berdampak pada penurunan nilai keseluruhan kepemilikan obligasi pemerintah AS negara ini, dan juga NFA mereka. Fluktuasi nilai tukar juga dapat berpengaruh signifikan terhadap posisi NFA.

Apresiasi mata uang suatu negara terhadap negara lain akan menurunkan nilai aset dan liabilitas berdenominasi mata uang asing, sementara depresiasi akan meningkatkan nilai aset dan liabilitas luar negeri tersebut. Jadi, jika negara tersebut adalah debitur bersih, depresiasi mata uang akan menambah beban utang mata uang asingnya.

Posisi NFA itu sendiri dapat mendorong perubahan nilai tukar karena defisit neraca berjalan yang kronis dapat terbukti tidak berkelanjutan dari waktu ke waktu. Mata uang negara-negara dengan posisi NFA yang negatif secara signifikan dan defisit neraca berjalan yang meningkat dapat diserang oleh spekulan mata uang, yang mungkin berusaha menurunkannya.