Pengendalian Modal – (Keuangan)


Apa Pengendalian Modal?

Pengendalian modal merupakan tindakan yang diambil oleh pemerintah, bank sentral, atau badan pengatur lainnya untuk membatasi aliran masuk dan keluar modal asing dari perekonomian domestik. Kontrol ini termasuk pajak, tarif , undang-undang, pembatasan volume, dan kekuatan berbasis pasar. Kontrol modal dapat mempengaruhi banyak kelas aset seperti ekuitas, obligasi, dan perdagangan valuta asing.

Memahami Kontrol Modal

Kontrol modal ditetapkan untuk mengatur arus keuangan dari pasar modal masuk dan keluar dari rekening modal suatu negara. Kontrol ini dapat bersifat ekonomi secara luas atau khusus untuk suatu sektor atau industri. Kebijakan moneter pemerintah dapat memberlakukan pengendalian modal. Mereka dapat membatasi kemampuan warga negara domestik untuk memperoleh aset asing, yang disebut sebagai kontrol arus keluar modal, atau kemampuan orang asing untuk membeli aset domestik, yang dikenal sebagai kontrol arus masuk modal.

Kontrol ketat paling sering ditemukan di negara berkembang di mana cadangan modal lebih rendah dan lebih rentan terhadap volatilitas.

Poin Penting

  • Pengendalian modal merupakan tindakan yang diambil oleh pemerintah, bank sentral, atau badan pengatur lainnya untuk membatasi aliran masuk dan keluar modal asing dari perekonomian domestik.
  • Kebijakan dapat membatasi kemampuan warga negara dalam negeri untuk memperoleh aset asing, yang disebut sebagai kontrol arus keluar modal.
  • Kontrol aliran modal masuk membatasi kemampuan orang asing untuk membeli aset domestik.
  • Kritikus percaya kontrol modal secara inheren membatasi kemajuan dan efisiensi ekonomi, sementara para pendukung menganggapnya bijaksana karena mereka meningkatkan keamanan ekonomi.

Perdebatan tentang Kontrol Modal

Para kritikus percaya bahwa kontrol modal secara inheren membatasi kemajuan dan efisiensi ekonomi sementara para pendukung menganggapnya hati-hati karena mereka meningkatkan keamanan ekonomi. Sebagian besar ekonomi terbesar di dunia memiliki kebijakan kontrol modal liberal dan telah menghapus aturan yang lebih ketat dari masa lalu.

Namun, sebagian besar ekonomi yang sama ini memiliki langkah-langkah sementara yang diperlukan untuk mencegah eksodus arus keluar modal secara massal selama masa krisis atau serangan spekulatif besar-besaran terhadap mata uang. Faktor-faktor seperti  globalisasi dan integrasi pasar keuangan telah berkontribusi pada pelonggaran kontrol modal secara keseluruhan.

Membuka ekonomi untuk modal asing biasanya memberi perusahaan akses yang lebih mudah ke dana dan dapat meningkatkan permintaan keseluruhan untuk saham domestik.

Contoh Dunia Nyata

Kontrol modal sering kali dilakukan setelah krisis ekonomi untuk mencegah warga negara domestik dan investor asing mengambil dana dari suatu negara. Misalnya, pada 29 Juni 2015, Bank Sentral Eropa  membekukan dukungan kepada Yunani selama krisis utang negara Eropa .

Yunani menanggapi dengan menutup bank-banknya dan menerapkan kontrol modal dari 29 Juni hingga 7 Juli 2015, karena takut warga Yunani akan mulai menjalankan bank domestik. Kontrol modal moneter membatasi penarikan tunai harian yang diperbolehkan di bank dan membatasi transfer uang dan pembayaran kartu kredit luar negeri.

Pada 22 Juli 2016, Menteri Keuangan Yunani melaporkan bahwa negara tersebut akan melonggarkan pengendalian modalnya untuk meningkatkan kepercayaan pada bank-bank Yunani. Pelonggaran diharapkan meningkatkan jumlah uang yang disimpan di bank-bank Yunani.

Menurut Guardian , Yunani menempatkan krisis ekonomi terburuk di belakangnya saat keluar dari program bailout. Pemerintah melonggarkan batasan penarikan tunai dan meningkatkan tunjangan untuk transfer tunai bisnis.

Artikel terkait

  1. Memahami kejatuhan ekonomi Yunani
  2. Grexit.
  3. Berinvestasi di Yunani: Risiko Tinggi, Strategi Hadiah Tinggi
  4. Cukup berani untuk berinvestasi dalam ikatan Yunani? Inilah caranya
  5. Asal-usul krisis utang Yunani
  6. Uni Ekonomi dan Moneter Eropa (EMU)
  7. Krisis Utang Negara Eropa
  8. Yunani.
  9. Drachma Yunani.
  10. Produk Domestik Bruto (PDB)