Pengertian Hiperinflasi – penyebab, contoh negara

Hiperinflasi adalah jenis inflasi yang terdiri dari kenaikan harga secara besar-besaran, selama periode waktu tertentu.

Ini terjadi ketika inflasi sangat tinggi dalam waktu singkat. Pada saat yang sama itu terjadi, mata uang tersebut kehilangan nilai aslinya dan oleh karena itu warisan moneter rakyat hilang.

Berbagai ekonom dan standar internasional menyatakan bahwa sekali inflasi melebihi 50% per bulan atau 100% per tahun, itu dianggap hiperinflasi.

Penyebab hiperinflasi

Penyebab utama yang menghasilkan hiperinflasi dalam suatu perekonomian adalah sebagai berikut:

  • Kelebihan uang beredar, yaitu peningkatan besar-besaran jumlah uang yang beredar, yang tidak sejalan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa.
  • Akumulasi hutang publik suatu negara.
  • Devaluasi spontan.
  • Penurunan spontan dalam tabungan orang.
  • Konteks politik yang ekstrim, seperti perang atau krisis ekonomi.

Contoh hiperinflasi di negara

Untuk mewujudkan konsep ini, kami mengusulkan beberapa contoh hiperinflasi sepanjang sejarah:

  • Argentina telah mengalami berbagai proses hiperinflasi. Pada tahun 1989 terjadi inflasi tahunan sebesar 3000%, yang dianggap sebagai hiperinflasi.
  • Setelah kalah dalam Perang Dunia Pertama, Jerman telah mengalami hiperinflasi lebih dari 20% setiap hari, mencapai lebih dari 30.000% setiap tahun.
  • Pada tahun 2015, Venezuela mencatat inflasi tahunan lebih dari 9000%, yang dianggap sebagai hiperinflasi.
  • Antara 1982 dan 1985, Bolivia memiliki tingkat inflasi lebih dari 150% per bulan dan 8000% per tahun.
  • Pada akhir abad ke-18, selama Revolusi Prancis, Prancis mencatat inflasi lebih dari 300% per bulan.