Pengertian Krisis ekonomi

Krisis ekonomi adalah situasi di mana perubahan ekonomi stasioner disajikan secara negatif. Dampak dari krisis ini sering disebut resesi ekonomi, kontraksi atau depresi.

Periode yang ditandai dengan ekonomi negatif ini terjadi karena berbagai sebab, antara lain korupsi, salah urus, pemborosan atau investasi yang buruk.

Karakteristik krisis ekonomi

Ciri-ciri yang paling menonjol dari suatu krisis ekonomi adalah sebagai berikut:

  • Ini biasanya terjadi di suatu negara bagian dan mempengaruhi organisasi dan keluarga.
  • Hal tersebut menyebabkan terjadinya kelangkaan produksi dan konsumsi barang dan jasa.
  • Ini memiliki pengaruh negatif pada kualitas hidup orang-orang yang terlibat.
  • Ini menimbulkan ketidakstabilan di pasar, yang mempersulit transaksi nasional dan internasional.
  • Ini menyebabkan pengangguran dan kemiskinan.

Jenis krisis ekonomi

Krisis ekonomi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berikut:

  • Krisis penawaran: krisis ekonomi yang terjadi ketika ada masalah dalam penawaran, karena berbagai faktor, dan jumlah yang diminta oleh individu tidak dapat dipenuhi.
  • Krisis permintaan: krisis ekonomi yang terjadi ketika tidak memungkinkan untuk mengkomersialkan semua produk yang ada dalam stok dan terdapat stagnasi di pasar.
  • Krisis energi: dengan tidak dapat mengakses energi atau sumber bahan bakar secara ekonomis untuk melakukan tugas-tugas produktif, tingginya harga energi dialihkan ke produk konsumsi sehari-hari dan menyebabkan inflasi, yang kemudian menimbulkan krisis ekonomi.
  • Krisis keuangan: ketika ada kurangnya kepercayaan di sektor keuangan dan nilai di pasar saham ambruk, maka terjadi krisis ekonomi yang parah yang disebut krisis keuangan.
  • Krisis mata uang: ketika suatu negara tidak dapat mempertahankan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing, terjadi devaluasi.

Penyebab dan dampak krisis ekonomi

Penyebab

Saat menganalisis berbagai penyebab yang dapat menyebabkan krisis ekonomi, kami menemukan salah urus kebijakan ekonomi sebagai faktor utama.

Namun, beberapa faktor di luar administrasi, misalnya bencana alam atau sosial, dapat menyebabkan krisis ekonomi, karena mengganggu kinerja ekonomi umum dari entitas yang bersangkutan.

Terakhir, krisis bisa disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku yang digunakan untuk produksi barang, misalnya minyak bumi. Kenaikan ini pada gilirannya menghasilkan kenaikan harga bahan pokok, yang menyebabkan inflasi tinggi.

Dampak

Dampak utama dari krisis ekonomi adalah sebagai berikut:

  • Meningkatnya perekonomian informal.
  • Diversifikasi paksa perusahaan menyebabkan PHK besar-besaran, yang meningkatkan tingkat pengangguran.
  • Organisasi dan perusahaan transnasional bermigrasi ke pasar yang lebih menguntungkan, yang menyebabkan hilangnya pekerjaan.
  • Produk selundupan dipasarkan lebih cepat karena lebih murah.
  • Kemiskinan meningkat dan perbedaan kelas semakin dalam.

Contoh krisis ekonomi

Di bawah ini adalah 3 contoh krisis ekonomi yang pernah terjadi di dunia:

  • Krisis tahun 1929, yang disebut “Depresi Hebat”, adalah krisis keuangan yang disebabkan oleh jatuhnya pasar saham AS, yang menyebabkan beberapa konsekuensi yang menghancurkan.
  • Krisis ekonomi tahun 2008 juga merupakan krisis keuangan yang diakibatkan oleh runtuhnya gelembung perumahan di Amerika Serikat yang menyebabkan jatuhnya pasar saham dan melanda berbagai negara di dunia.
  • Krisis ekonomi yang dialami Venezuela adalah contoh krisis pasokan obat-obatan dan makanan yang menyebabkan depresi ekonomi. Pada gilirannya, negara ini menghadapi krisis keuangan dan mata uang yang menimbulkan inflasi.