Prinsip Kelangkaan: Definisi, Pentingnya, dan Contoh: Apa itu Prinsip Kelangkaan?,Memahami Prinsip Kelangkaan

Pengertian Prinsip Kelangkaan?

Prinsip kelangkaan adalah teori ekonomi di mana pasokan barang yang terbatas — ditambah dengan permintaan yang tinggi untuk barang itu — menghasilkan ketidaksesuaian antara penawaran yang diinginkan dan keseimbangan permintaan.

Ringkasan:

  • Prinsip kelangkaan adalah teori ekonomi yang menjelaskan hubungan harga antara penawaran dan permintaan yang dinamis.
  • Menurut prinsip kelangkaan, harga suatu barang yang penawarannya rendah dan permintaannya tinggi, akan naik untuk memenuhi permintaan yang diharapkan.
  • Pemasar sering menggunakan prinsip untuk menciptakan kelangkaan artifisial untuk produk atau barang tertentu—dan menjadikannya eksklusif—untuk menghasilkan permintaan akan produk atau barang tersebut.

Prinsip kelangkaan terkait dengan teori harga. Menurut prinsip kelangkaan, harga barang langka harus naik sampai keseimbangan tercapai antara penawaran dan permintaan.

Namun, ini akan menghasilkan pengecualian terbatas dari barang hanya untuk mereka yang mampu membelinya. Dan jika sumber daya yang langka itu adalah biji-bijian, misalnya, individu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

Memahami Prinsip Kelangkaan

Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar dicapai ketika penawaran sama dengan permintaan. Namun, pasar tidak selalu dalam keseimbangan karena ketidaksesuaian tingkat penawaran dan permintaan dalam perekonomian.

Fenomena ini disebut sebagai ketidakseimbangan. Ketika pasokan barang lebih besar dari permintaan barang itu, terjadi surplus.

Ini menurunkan harga barang. Ketidakseimbangan juga terjadi ketika permintaan suatu komoditas lebih tinggi daripada pasokan komoditas itu, yang menyebabkan kelangkaan dan, dengan demikian, harga produk itu lebih tinggi.

Misalnya, jika harga pasar untuk gandum turun, petani cenderung tidak akan mempertahankan keseimbangan pasokan gandum ke pasar (karena harga mungkin terlalu rendah untuk menutupi biaya produksi marjinal mereka). Dalam hal ini, petani akan memasok lebih sedikit gandum ke konsumen, menyebabkan kuantitas yang ditawarkan turun di bawah kuantitas yang diminta.

Di pasar bebas, dapat diperkirakan bahwa harga akan naik ke harga ekuilibrium, karena kelangkaan barang memaksa harga untuk naik. Ketika suatu produk langka, konsumen dihadapkan pada melakukan analisis biaya-manfaat mereka sendiri; produk dengan permintaan tinggi tetapi pasokan rendah kemungkinan besar akan mahal.

Konsumen mengetahui bahwa produk cenderung mahal, tetapi pada saat yang sama juga menyadari kepuasan atau manfaat yang ditawarkannya. Ini berarti bahwa konsumen hanya boleh membeli produk jika mereka melihat manfaat yang lebih besar dari memiliki produk daripada biaya yang terkait dengan mendapatkannya.

Pertimbangan Khusus

Prinsip Kelangkaan dalam Psikologi Sosial

Konsumen menempatkan nilai yang lebih tinggi pada barang yang langka daripada barang yang berlimpah. Psikolog mencatat bahwa ketika suatu barang atau jasa dianggap langka, orang lebih menginginkannya.

Pertimbangkan berapa kali Anda melihat iklan yang menyatakan sesuatu seperti ini: penawaran waktu terbatas, jumlah terbatas, selama persediaan masih ada, obral likuidasi, stok hanya beberapa item, dll. Kelangkaan pura-pura menyebabkan lonjakan permintaan komoditas.

Pemikiran bahwa orang menginginkan sesuatu yang tidak dapat mereka miliki mendorong mereka untuk lebih menginginkan objek tersebut. Dengan kata lain, jika sesuatu itu tidak langka, maka itu tidak diinginkan atau dihargai sebanyak itu.

Pemasar menggunakan prinsip kelangkaan sebagai taktik penjualan untuk meningkatkan permintaan dan penjualan. Psikologi di balik prinsip kelangkaan terletak pada bukti dan komitmen sosial.

Bukti sosial konsisten dengan keyakinan bahwa orang menilai suatu produk berkualitas tinggi jika langka—atau jika orang tampaknya membelinya. Pada prinsip komitmen, seseorang yang telah berkomitmen untuk memperoleh sesuatu akan lebih menginginkannya jika mereka mengetahui bahwa mereka tidak dapat memilikinya.

Contoh Prinsip Kelangkaan

Sebagian besar produk mewah, seperti jam tangan dan perhiasan, menggunakan prinsip kelangkaan untuk mendorong penjualan. Perusahaan teknologi juga telah mengadopsi taktik tersebut untuk membangkitkan minat pada produk baru.

Misalnya, Snap Inc., meluncurkan kacamata barunya melalui publisitas pada tahun 2016. Tetapi produk baru tersebut hanya tersedia melalui popup tertentu yang muncul di beberapa kota.

Perusahaan teknologi juga dapat membatasi akses ke produk baru melalui undangan. Misalnya, Google meluncurkan layanan media sosialnya, Google Plus, dengan cara ini.

Robinhood, aplikasi perdagangan saham, juga mengadopsi taktik serupa untuk menarik pengguna baru ke aplikasinya. Aplikasi ridesharing Uber awalnya hanya tersedia melalui undangan.

Gagasan di balik strategi ini adalah menempatkan nilai sosial pada produk atau layanan dan memanfaatkan gagasan eksklusivitas.