Fisika

Apa itu notasi ilmiah? Kegunaan, cara menghitungnya

Notasi ilmiah adalah simbol atau tanda yang digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk menggambarkan suatu konsep, teori, atau rumus kimia. Notasi ilmiah digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi. Notasi ilmiah memiliki beberapa keuntungan, yaitu mempermudah dalam pemahaman konsep, mempermudah dalam menyampaikan informasi, dan mempermudah dalam melakukan perhitungan.

Dalam matematika, notasi ilmiah digunakan untuk menggambarkan operasi matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Notasi ilmiah dalam matematika juga digunakan untuk menggambarkan fungsi, integral, dan derivatif. Contoh notasi ilmiah dalam matematika adalah +, -, x, /, f(x), dan ∫x dx.

Dalam fisika, notasi ilmiah digunakan untuk menggambarkan konstanta fisika, seperti gravitasi, kecepatan cahaya, dan konduktivitas listrik. Notasi ilmiah dalam fisika juga digunakan untuk menggambarkan rumus-rumus fisika, seperti rumus kecepatan, rumus energi, dan rumus gaya. Contoh notasi ilmiah dalam fisika adalah g, c, σ, m, v, dan F=ma.

Dalam kimia, notasi ilmiah digunakan untuk menggambarkan rumus kimia, konstanta reaksi kimia, dan simbol unsur kimia. Notasi ilmiah dalam kimia juga digunakan untuk menggambarkan reaksi kimia, seperti reaksi oksidasi, reaksi reduksi, dan reaksi substitusi. Contoh notasi ilmiah dalam kimia adalah H2O, CO2, NaCl, 2H2 + O2 → 2H2O, dan 2H2 + O2 → 2H2O + panas.

Dalam biologi, notasi ilmiah digunakan untuk menggambarkan struktur DNA, struktur protein, dan struktur sel. Notasi ilmiah dalam biologi juga digunakan untuk menggambarkan reaksi biokimia, seperti reaksi enzim dan reaksi metabolisme. Contoh notasi ilmiah dalam biologi adalah ATCG, GCAT, ATP, ADP, NADH, dan FADH2.

Kesimpulan notasi ilmiah adalah simbol atau tanda yang digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk menggambarkan suatu konsep, teori, atau rumus kimia. Notasi ilmiah digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi. Notasi ilmiah memiliki beberapa keuntungan, yaitu mempermudah dalam pemahaman konsep, mempermudah dalam menyampaikan informasi, dan mempermudah dalam melakukan perhitungan. Untuk menggunakan notasi ilmiah dengan benar, perlu dipahami konsep dasar dari ilmu pengetahuan tersebut.

Apa itu notasi ilmiah dan mengapa kita menggunakannya?

Bekerja dengan jumlah yang sangat besar atau kecil biasanya menjadi sangat rumit. Notasi ilmiah adalah cara untuk menulis angka dengan cara singkat, membuatnya lebih mudah untuk menangani dengan angka-angka ini. Dalam notasi ilmiah, semua angka ditulis dalam bentuk:

m × 10n

dengan m adalah angka paling sedikit satu atau kurang dari 10, dan n adalah bilangan bulat positif

Bagaimana cara menulis angka dalam notasi ilmiah?

Semua angka yang ditulis dalam notasi ilmiah ditulis dalam dua bagian:

  • Angka yang hanya memiliki 1 tempat dan desimal.
  • Eksponen yang menunjukkan pangkat 10.

Mari kita lihat contoh untuk mendapatkan gambaran bagaimana angka ditulis dalam notasi ilmiah:

10000 = 1 x 104 24327 = 2.4327 x 104
1000 = 1 x 103 7354 = 7.354 x 103
100 = 1 x 102 482 = 4.82 x 102
10 = 1 x 101 89 = 8.9 x 101
1 = 100
1/10 = 0.1 = 1 x 101 0.32 = 3.2 x 101
1/100 = 0.01 = 1 x 102 0.053 = 5.3 x 102
1/1000 = 0.001 = 1 x 103 0.0078 = 7.8 x 103
1/10000 = 0.0001 = 1 x 104 0.00044 = 4.4 x 104

Kita akan jelaskan tentang notasi ilmiah cara penulisan ini:

Mengapa kita mengalikan dengan pangkat 10?

Mengalikan dengan pangkat 10 memungkinkan kita untuk memindahkan desimal…

Di sebelah kanan, ketika eksponen positif (ketika kita mengalikan angka lebih besar dari atau sama dengan 10). Sebagai contoh:

75×10 = 750
75×100 = 75×10 2 =7500
35.69×10 = 356.9
35.69×100 = 35.69×10 2 = 3569

Ke kiri, ketika eksponen positif (bila dikalikan dengan angka kurang dari 1). Dengan melakukannya, kita membuat angka “lebih kecil”:

75× 10-1= 75/10 = 7.5
75×10-2 = 75/100 = 0.75
35.69×10-1 = 3.569
35.69×10-2 = 35.69/100 = 0.3569

Mengapa bagian desimal hanya memiliki 1 tempat desimal?

Hanya memiliki 1 tempat dan desimal sehingga mengikuti format universal yang dipahami di mana-mana di dunia. Selain bersifat universal, ini membantu membandingkan jumlah dengan satu tatapan karena dapat fokus pada pangkat 10. Semakin besar eksponen, semakin besar jumlahnya. Sebagai contoh:

Mari kita tuliskan angka-angka berikut dalam notasi ilmiah:

3.6352× 10 2
8.235×10-1
6.3005×103
1.3225× 104

Dengan hati-hati melihat eksponen, kita dapat mengurutkan angkanya dari yang terkecil hingga yang terbesar:

8.235×10-1 < 3.6352× 10 2 < 6.3005×103  < 1.3225×104
  -1     <      2     <     3      <     4
0.8235   <   363.52   <   6300.5   <   13225

Kita telah menyajikan dalam notasi ilmiah. Bisakah Anda pikirkan alasan lain mengapa ini bermanfaat?

Cara menghitung angka dalam notasi ilmiah:

Penambahan dan pengurangan:

Semua angka harus dikonversi dengan pangkat 10 yang sama, kemudian dioperasian, ditambahkan atau dikurangi.

Contoh: (4.215 x 10-2) + (3.2 x 10-4) = (4.215 x 10-2) + (0.032 x 10-2) = 4.247 x 10-2
Contoh: (8.97 x 104) - (2.62 x 103) = (8.97 x 104) - (0.262 x 104) = 8.71 x 104

Perkalian:

Bilangan dasarnya dikalikan dengan cara normal dan eksponen ditambahkan. Hasil akhirnya diubah sehingga hanya ada satu digit bukan nol di sebelah kiri desimal.

Contoh: (3.4 x 106)(4.2 x 103) = (3.4)(4.2) x 10(6+3) = 14.28 x 109 = 1.4 x 1010
(ke 2 angka penting)
Contoh: (6.73 x 10-5)(2.91 x 102) = (6.73)(2.91) x 10(-5+2) = 19.58 x 10-3 = 1.96 x 10-2
(ke 3 angka penting)

Pembagian:

Sama seperti perkalian. Hasil bagi diubah (jika perlu) sehingga hanya ada satu digit bukan nol di sebelah kiri desimal.

Contoh: (6.4 x 106)/(8.9 x 102) = (6.4)/(8.9) x 10(6-2) = 0.719 x 104 = 7.2 x 103
(ke 2 angka penting)
Contoh: (3.2 x 103)/(5.7 x 10-2) = (3.2)/(5.7) x 103-(-2) = 0.561 x 105 = 5.6 x 104
(ke 2 angka penting)

Post terkait

Related Posts