Geografi

7 Warna pelangi apa saja

Pelangi adalah fenomena alam optis yang terjadi ketika cahaya matahari dipantulkan, diuraikan, dan diresapi oleh tetes-tetes air di atmosfer. Hal ini menghasilkan spektrum warna yang terlihat pada langit. Pelangi umumnya terlihat setelah hujan atau di sekitar air terjun, ketika tetes-tetes air ada di udara.

Karakteristik

Beberapa karakteristik pelangi melibatkan peristiwa optis dan fisika, termasuk:

  1. Cahaya Matahari: Pelangi terbentuk ketika sinar matahari masuk ke dalam tetes-tetes air di atmosfer. Matahari berfungsi sebagai sumber cahaya untuk pelangi.
  2. Pemantulan: Sinar matahari dipantulkan di dalam tetes-tetes air setelah hujan, menciptakan pelangi.
  3. Pembelokan Cahaya: Sinar matahari yang memasuki tetes air dibelokkan (dibiaskan) saat melewati permukaan dalam tetes air, dan kemudian dipantulkan di dalam tetes tersebut.
  4. Pemecahan Cahaya: Pemecahan cahaya (dispersi) terjadi ketika cahaya matahari diuraikan menjadi spektrum warna oleh tetes-tetes air. Ini menciptakan pola warna pelangi yang terkenal, yaitu merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (biasanya diurutkan dari luar ke dalam).
  5. Pelangi Sekunder: Kadang-kadang, terdapat pelangi sekunder yang lebih samar di luar pelangi utama. Pelangi sekunder disebabkan oleh dua kali pemantulan di dalam tetes-tetes air.

Secara umum, pelangi adalah fenomena yang indah dan sering dianggap sebagai simbol keindahan dan harapan. Penampilannya yang cemerlang dan warna-warna spektrum yang terlihat telah mengilhami banyak mitos, legenda, dan kesusastraan.

Warna pelangi

Warna-warna dalam pelangi adalah:

  1. Merah: Merah adalah warna pertama dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang terpanjang dan tampak di ujung luar pelangi. Contohnya adalah warna bendera merah.
  2. Jingga: Jingga adalah warna kedua dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang yang sedikit lebih pendek dari merah. Contohnya adalah warna buah jeruk matang.
  3. Kuning: Kuning adalah warna ketiga dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari jingga. Contohnya adalah warna bunga matahari.
  4. Hijau: Hijau adalah warna keempat dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari kuning. Contohnya adalah warna dedaunan.
  5. Biru: Biru adalah warna kelima dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari hijau. Contohnya adalah warna langit cerah.
  6. Nilai: Nilai adalah warna keenam dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari biru. Contohnya adalah warna bendera dan atribut negara Indonesia.
  7. Ungu: Ungu adalah warna terakhir dalam urutan warna pelangi. Ini memiliki panjang gelombang terpendek dan tampak di ujung dalam pelangi. Contohnya adalah warna bunga lavender.

Warna-warna dalam pelangi tercipta ketika sinar matahari melewati tetesan air di atmosfer dan dipantulkan dan dibiaskan. Pelangi merupakan fenomena alam yang indah dan mengagumkan.

Darimana timbulnya pelangi

Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati tetesan air di atmosfer dan mengalami pembiasan dan pemantulan. Berikut adalah langkah-langkah terjadinya pelangi:

  1. Cahaya Matahari: Pelangi terbentuk ketika sinar matahari melewati tetesan air di atmosfer. Sinar matahari terdiri dari berbagai warna yang membentuk spektrum cahaya.
  2. Pembiasan: Ketika cahaya matahari memasuki tetesan air, cahaya tersebut mengalami pembiasan. Pembiasan adalah perubahan arah cahaya saat melewati medium dengan kecepatan yang berbeda. Ketika cahaya melewati tetesan air, panjang gelombang cahaya yang berbeda dipisahkan dan diarahkan ke arah yang berbeda.
  3. Pemantulan dalam: Setelah mengalami pembiasan, cahaya matahari memantul di dalam tetesan air. Ketika memantul, cahaya yang terpantul memantulkan warna-warna spektrum, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
  4. Pemantulan keluar: Setelah memantul di dalam tetesan air, cahaya matahari kemudian memantul kembali keluar dari tetesan air. Cahaya yang terpantul keluar membentuk lingkaran yang disebut pelangi.
  5. Pembentukan Busur: Pelangi terlihat seperti busur karena cahaya yang terpantul keluar terfokus dalam sudut tertentu, sekitar 42 derajat, terhadap garis lurus yang menghubungkan matahari dengan titik pengamat. Oleh karena itu, pelangi tampak berbentuk busur melengkung.

Penting untuk dicatat bahwa terjadinya pelangi membutuhkan kondisi khusus, seperti sinar matahari yang cukup tinggi di langit, keberadaan tetesan air di atmosfer, dan posisi pengamat yang tepat. Pelangi adalah fenomena alam yang indah dan menakjubkan, dan penjelasan di atas menjelaskan proses umum terjadinya pelangi.

Related Posts