Kimia

8 Tanda Reaksi Kimia yang Paling Mudah Diamati

Reaksi kimia adalah proses perubahan yang terjadi pada suatu senyawa kimia menjadi suatu senyawa lain. Reaksi kimia terjadi karena adanya gesekan antara molekul-molekul yang saling bertindak. Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu reaksi endotermik, reaksi eksotermik, reaksi oksidasi, reaksi reduksi, reaksi substitusi, reaksi sintesis, dan reaksi dekomposisi.

Reaksi endotermik adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan memerlukan panas. Panas yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi endotermik diambil dari lingkungan. Contoh reaksi endotermik adalah reaksi pembentukan amoniak dari hidrogen dan nitrogen.

Reaksi eksotermik adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan mengeluarkan panas. Panas yang dihasilkan oleh reaksi eksotermik dapat digunakan untuk melakukan reaksi lain. Contoh reaksi eksotermik adalah reaksi pembentukan karbon dioksida dari karbon dan oksigen.

Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan mengambil oksigen. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan ion positif yang disebut ion oksidan. Contoh reaksi oksidasi adalah reaksi pembakaran logam.

Reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan mengeluarkan oksigen. Reaksi reduksi dapat menghasilkan ion negatif yang disebut ion reduktor. Contoh reaksi reduksi adalah reaksi penguraian senyawa kimia yang mengandung oksigen.

Reaksi substitusi adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan mengganti satu atom dengan atom lain. Reaksi substitusi dapat terjadi pada senyawa organik maupun anorganik. Contoh reaksi substitusi adalah reaksi penggantian hidrogen dengan halogen pada senyawa alkana.

Reaksi sintesis adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan membentuk senyawa baru dari beberapa senyawa. Reaksi sintesis dapat terjadi pada senyawa organik maupun anorganik. Contoh reaksi sintesis adalah reaksi pembentukan ester dari asam carboxil dan alkohol.

Reaksi dekomposisi adalah reaksi kimia yang bereaksi dengan memecah senyawa menjadi beberapa senyawa. Reaksi dekomposisi dapat terjadi pada senyawa organik maupun anorganik. Contoh reaksi dekomposisi adalah reaksi pemecahan senyawa klorat menjadi klorin, oksigen, dan atom hidrogen.

Reaksi kimia dapat dikendalikan dengan mengubah beberapa faktor, seperti tekanan, temperatur, dan konsentrasi. Untuk mengontrol reaksi kimia, perlu dipahami konsep dasar reaksi kimia, seperti teori atom, molekul, dan ikatan kimia. Selain itu, perlu juga dipahami konsep termodinamika dan kinetika reaksi kimia.

Kesimpulan reaksi kimia adalah proses perubahan yang terjadi pada suatu senyawa kimia menjadi suatu senyawa lain. Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu reaksi endotermik, reaksi eksotermik, reaksi oksidasi, reaksi reduksi, reaksi substitusi, reaksi sintesis, dan reaksi dekomposisi. Reaksi kimia dapat dikendalikan dengan mengubah beberapa faktor, seperti tekanan, temperatur, dan konsentrasi. Untuk mengontrol reaksi kimia, perlu dipahami konsep dasar reaksi kimia, seperti teori atom, molekul, dan ikatan kimia. Selain itu, perlu juga dipahami konsep termodinamika dan kinetika reaksi kimia.

 

Ciri-ciri Terjadinya Reaksi Kimia

1. Terbentuknya gelembung gas.

Gas yang diproduksi dalam reaksi kimia terkadang menyebabkan terbentuknya gelembung.

Gelembung bisa muncul dari pemanasan suatu cairan atau pembentukan gas dalam cairan. Kedua kejadian ini merupakan reaksi kimia yang umum terjadi.

2. Terbentuknya Endapan.

Ketika mencampurkan dua zat yang larut dalam pelarut, kemudian terbentuk padatan di bagian bawah larutan, ini menandakan terjadinya reaksi kimia dalam larutan tersebut.

Pembentukan endapan ini terkadang berupa partikel yang sangat kecil (mikro) yang melayang-layang dalam larutan sehingga tidak kasat mata. Untuk memastikannya kamu bisa meyenterkan cahaya pada larutan tersebut. Fenomena ini dikenal dengan nama Efek Brown (Brown Effect)

3. Terjadinya Perubahan Warna.

Beberapa senyawa kimia memiliki kecenderungan untuk menyerap dan memancarkan warna. Kemampuan menyerap dan memancarkan warna ini sangat spesifik untuk beberapa zat. Sehingga ketika terjadi perubahan (konversi) zat dari reaktan menjadi produk (senyawa baru) maka akan terjadi perubahan warna.

Bisa saja dari dua reaktan yang tidak berwarna akan menghasilkan produk senyawa berwarna, atau dari reaktan yang berwarna membentuk produk yang tidak berwarna. Kejadian ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia (Reaksi Kimia).

4. Perubahan Temperatur.

Setiap senyawa kimia memiliki energi dalam. Energi dalam ini merupakan energi ikatan kimia dalam sebuah senyawa. Pemutusan ikatan memerlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan kimia melepaskan energi.

Ketika reaksi kimia yang terjadi melibatakan lebih banyak pembentukan ikatan kimia daripada pemutusan ikatan kimia, maka energi akan berlebih dan dilepaskan sebagai panas dan temperatur naik.

Namun jika reaksi kimia melibatkan lebih banyak pemutusan ikatan dibandingkan pembentukan ikatan, maka energi akan kurang dan diserap dari lingkungan menyebabkan dingin dan penurunan temperatur.

5. Pemancaran Cahaya.

Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Contoh reaksi kimia ini ialah pada kunang-kunang yang memancarkan cahaya ketika malam.

6. Terjadi Perubahan Volume.

Ketika suatu senyawa baru (produk) terbentuk, maka senyawa reaktan akan berkurang secara drastis. Pembentukan senyawa baru dan pengurangan reaktan ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan densitas yang drastis sehingga Volume berubah.

7. Terjadi perubahan Bau.

Beberapa senyawa kimia (seperti amoniak) memiliki bau yang menyengat. Maka pembentukan amoniak atau senyawa berbau lainnya akan menyebabkan terjadinya perubahan bau pada sistem.

8. Perubahan Rasa.

Senyawa kimia yang memiliki rasa tertentu akan mengakibatkan perubahan rasa ketika bereaksi. Ini dapat dengan mudah diamati ketika kita merebus ubi, awalnya rasa ubi tidak terlalu manis, kemudian setelah direbus akan terbentuk glukosa yang memiliki rasa manis.

Post terkait

Radikal dan Valensi: Pengertian dan Peran dalam Reaksi Kimia

Konstanta Kesetimbangan: Kunci untuk Reaksi Kimia yang Seimbang

Sel Galvanik: Memanfaatkan Kekuatan Reaksi Kimia

pengertian reaksi kombinasi: contoh, perbedaan

Perbedaan Reaksi Kimia dan Fisik dalam IPA

Related Posts