Kimia

Apa bedanya Haloalkana dan Haloarena?

Haloalkana dan haloarena adalah hidrokarbon di mana satu atau lebih atom hidrogen telah diganti dengan atom halogen. Perbedaan utama antara haloalkana dan haloarena adalah bahwa haloalkana berasal dari hidrokarbon rantai terbuka (alkana) sedangkan haloarena berasal dari hidrokarbon aromatik.

Haloalkana umumnya disebut sebagai alkil halida sedangkan haloarena biasanya disebut sebagai aril halida. Senyawa ini dapat mengandung banyak atom halogen, seperti yang diilustrasikan di bawah ini.

Haloalkana dan Haloarena

Secara umum, halogen terikat pada atom karbon hibridisasi sp3 dalam senyawa ini. Kehadiran halogen membuat haloalkana dan haloarena lebih reaktif secara kimia dari alkana induk dan senyawa aromatik. Senyawa ini memiliki banyak kegunaan obat juga.

Haloalkana adalah sekelompok senyawa organik yang terdiri dari alkana yang dikombinasikan dengan halogen. Haloarena adalah sekelompok senyawa organik yang terdiri dari senyawa aromatik yang memiliki satu atau lebih atom halogen. Haloalkana dan haloarena adalah senyawa organik.  Perbedaan utama antara haloalkana dan haloarena yaitu haloalkana adalah senyawa alifatik yang mengandung halogen, sedangkan haloarena adalah senyawa aromatik yang mengandung halogen.

Selain itu, haloalkana tidak memiliki cincin aromatik, tetapi haloarena miliki. Haloalkana dapat diproduksi dari alkana melalui halogenasi radikal bebas, dari alkena dan alkalin, dari alkohol, dari asam karboksilat, dll. Namun, dua metode produksi umum untuk haloarena adalah halogenasi langsung cincin aromatik dan reaksi Sandmeyer. Oleh karena itu, ini adalah perbedaan utama antara haloalkana dan haloarena.

Klasifikasi Haloalkana dan Haloarena

Alkil halida dan aril halida dapat diklasifikasikan berdasarkan parameter berikut:

  • Jumlah atom halogen dalam molekul
  • sp3 ikatan karbon-halogen hibridisasi.
  • sp2 ikatan karbon-halogen hibridisasi.

Penggunaan Haloalkana dan Haloarena

Beberapa manfaat penting dari senyawa ini tercantum di bawah ini.

  • Senyawa organik ini dapat melarutkan senyawa non-polar dan karenanya digunakan sebagai pelarut.
  • Banyak turunan dari alkil dan aril halida digunakan dalam pengobatan. Salah satu contohnya adalah senyawa Kloramfenikol, yang digunakan untuk mengobati kasus tipus.
  • Contoh lain seperti itu adalah klorokuin, yang sangat berguna dalam pengobatan malaria.
  • diklorodifeniltrikloroetana(biasa disebut DDT) digunakan sebagai insektisida.

Beberapa haloalkana dan haloarena memiliki efek buruk terhadap lingkungan dan diberi label sebagai polutan. Salah satu contohnya adalah klorofluorokarbon (atau CFC), yang menyebabkan penipisan lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang datang dari matahari.

Perbedaan Haloalkana dan Haloarena

Haloalkana dan haloarena adalah dua kelas senyawa organik yang memiliki perbedaan dalam struktur dan reaktivitas kimianya.

Haloalkana adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon yang terikat dengan satu atau lebih atom halogen, seperti fluor, klor, brom, atau iod. Contoh umum dari haloalkana adalah klorometana (CH3Cl) dan bromoetana (CH3CH2Br). Salah satu perbedaan utama antara haloalkana dan haloarena adalah bahwa haloalkana memiliki atom karbon yang terikat langsung dengan atom halogen.

Di sisi lain, haloarena adalah senyawa organik yang mengandung cincin aromatik (seperti benzena) yang memiliki satu atau lebih atom halogen yang terikat padanya. Contoh umum dari haloarena adalah klorobenzena (C6H5Cl) dan bromobenzena (C6H5Br). Perbedaan utama antara haloarena dan haloalkana adalah bahwa haloarena memiliki cincin aromatik yang terikat dengan atom halogen.

Selain perbedaan struktural tersebut, ada juga perbedaan dalam reaktivitas kimia antara haloalkana dan haloarena. Haloalkana cenderung lebih reaktif dibandingkan dengan haloarena karena ikatan antara atom halogen dan atom karbon dalam haloalkana relatif lebih lemah. Oleh karena itu, haloalkana lebih mudah mengalami reaksi substitusi nukleofilik dan eliminasi.

Di sisi lain, haloarena cenderung lebih reaktif terhadap reaksi substitusi elektrofilik aromatik. Hal ini disebabkan oleh kestabilan cincin aromatik yang membuat reaksi substitusi pada haloarena menjadi lebih sulit. Namun, dengan penggunaan kondisi reaksi yang tepat, haloarena juga dapat mengalami reaksi substitusi nukleofilik aromatik.

Perbedaan lain yang dapat disorot adalah kelarutan dalam pelarut polar. Haloalkana umumnya larut dalam pelarut polar seperti air dalam jumlah yang terbatas, sedangkan haloarena umumnya kurang larut dalam pelarut polar seperti air karena adanya cincin aromatik yang mempengaruhi interaksi antarmolekul.

Jadi, secara singkat, perbedaan antara haloalkana dan haloarena terletak pada struktur (hanya atom halogen terikat langsung pada atom karbon atau terikat pada cincin aromatik) dan reaktivitas kimianya. Haloalkana lebih reaktif dan cenderung mengalami reaksi substitusi nukleofilik dan eliminasi, sementara haloarena cenderung mengalami reaksi substitusi elektrofilik aromatik.

Ringkasan

Perbedaan utama antara haloalkana dan haloarena yakni haloalkana adalah senyawa alifatik yang mengandung halogen, sedangkan haloarena adalah senyawa aromatik yang mengandung halogen.

Post terkait

Menjelaskan Haloalkana dan Haloarena: Senyawa Organik dengan Substituen Halogen

Haloalkana dan Haloarena: Kelompok Senyawa Organik yang Mengandung Atom Halogen

Related Posts