Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang mengambil panas dari lingkungannya, sementara reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang mengeluarkan panas ke lingkungannya. Berikut ini adalah penjelasan dan contoh reaksi endoterm dan eksoterm.
Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang mengambil panas dari lingkungannya. Untuk melakukan reaksi ini, energi thermal atau panas diperlukan. Reaksi endoterm menghasilkan suatu senyawa baru, tetapi energi yang dihasilkan kurang dari energi yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi. Oleh karena itu, reaksi ini memerlukan panas dari lingkungannya. Contoh reaksi endoterm adalah reaksi antara natrium hidroksida (NaOH) dan asam sulfat (H2SO4) untuk membentuk garam natrium sulfat (Na2SO4) dan air (H2O).
2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O + panas
Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang mengeluarkan panas ke lingkungannya. Untuk melakukan reaksi ini, energi thermal atau panas tidak diperlukan. Reaksi eksoterm menghasilkan suatu senyawa baru, dan energi yang dihasilkan lebih besar dari energi yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi. Oleh karena itu, reaksi ini mengeluarkan panas ke lingkungannya. Contoh reaksi eksoterm adalah reaksi antara kalsium karbonat (CaCO3) dan asam sulfat (H2SO4) untuk membentuk kalsium sulfat (CaSO4), karbon dioksida (CO2), dan air (H2O).
CaCO3 + H2SO4 → CaSO4 + CO2 + H2O + panas
Perbedaan Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm memiliki perbedaan yang signifikan. Reaksi endoterm mengambil panas dari lingkungannya, sementara reaksi eksoterm mengeluarkan panas ke lingkungannya. Reaksi endoterm memerlukan energi thermal atau panas dari lingkungannya, sementara reaksi eksoterm tidak memerlukan energi thermal atau panas. Reaksi endoterm menghasilkan suatu senyawa baru, tetapi energi yang dihasilkan kurang dari energi yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi, sementara reaksi eksoterm menghasilkan suatu senyawa baru, dan energi yang dihasilkan lebih besar dari energi yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi.
Kesimpulan
Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm adalah dua jenis reaksi kimia yang berbeda. Reaksi endoterm mengambil panas dari lingkungannya, sementara reaksi eksoterm mengeluarkan panas ke lingkungannya. Untuk memahami perbedaan antara kedua jenis reaksi ini, perlu dipahami konsep energi yang dimiliki oleh setiap reaksi. Reaksi endoterm memerlukan energi thermal atau panas dari lingkungannya, sementara reaksi eksoterm tidak memerlukan energi thermal atau panas. Selain itu, reaksi endoterm menghasilkan suatu senyawa baru, tetapi energi yang dihasilkan kurang dari energi yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi, sementara reaksi eksoterm menghasilkan suatu senyawa baru, dan energi yang dihasilkan lebih besar dari energi yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi.
Reaksi Endoterm
Proses endoterm adalah istilah yang menggambarkan suatu reaksi dimana sistem menyerap energi dari sekitarnya dalam bentuk panas. Beberapa contoh proses endoterm adalah fotosintesis, penguapan cairan, pencairan es, es kering, retakan alkana, dekomposisi termal, amonium klorida dalam air dan banyak lagi.
Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah kebalikan dari reaksi endoterm. Ini melepaskan energi dengan cahaya atau panas ke sekitarnya. Beberapa contohnya adalah netralisasi, pembakaran suatu zat, reaksi bahan bakar, pengendapan es kering, respirasi, larutan asam sulfat ke dalam air dan banyak lagi.
Perbedaan Antara Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Reaksi Endoterm: | Reaksi eksoterm: |
Reaksi dimana sistem menyerap energi dari sekitarnya dalam bentuk panas. | Reaksi yang melepaskan energi dari sistem dalam bentuk panas. |
Energi diserap dari lingkungan ke dalam reaksi | Energi dilepaskan dari sistem ke lingkungannya. |
Energi berupa panas | Energi dilepaskan sebagai panas, listrik, cahaya atau suara. |
Es yang mencair, penguapan, pemasakan, molekul gas, fotosintesis adalah beberapa contohnya | Besi berkarat, pengendapan, ikatan kimia, ledakan, fisi nuklir adalah beberapa contohnya. |