
Renang adalah olahraga air yang paling bagus dan menyehatkan karena hampir setiap otot-otot tubuh bergerak dan dapat berkembang dengan mengoordinasikan kekuatan setiap anggota tubuh perenang. Kita tahu bahwa renang sudah dimulai pada zaman batu atau prasejarah yang berkembang diseluruh belahan dunia.
Orang berkebangsaan Jerman Nicolas Wymann adalah salah satu orang pertama kali yang membukukan renang yaitu sekitar tahun 1538. Dan di Jerman pulalah pertama kalinya dibuat kolam renang yang dijadikan untuk latihan para prajurit.
Untuk menjadi seorang perenang yang baik, kita harus menguasai beberapa teknik dasar berenang. Hal pertama yang harus dilakukan untuk melatih renang adalah dengan pengenalan air dan gerak dasar renang. Berikut ini beberapa gerak dasar tersebut.
1. Posisi/sikap badan; berdiri dan sebagian dada di atas permukaan air.
2. Gerakan kaki; kedua kaki digerakkan melingkar ke arah dalam dengan poros lutut, dilakukan terus-menerus secara relaks.
3. Gerakan tangan; kedua tangan digerakkan melingkar kearah dalam atau digerakkan ke bawah dan ke atas (ditepukkan) dan jari-jari rapat serta gerakan dilakukan terus menerus secara relaks, sifatnya membantu gerakan kaki.
4. Pelaksanaan di atas kolam renang; sikap permulaan berdiri di pinggir kolam kemudian meloncat, kaki kangkang (dibuka) pada saat kaki akan mengenai air maka kaki tersebut dikatupkan dengan kuat atau keras, sedangkan gerakan kedua tangan membantu kaki. Jadi, perenang terapung dengan sebagian badan berada di atas permukaan air dan sikap badan berdiri.
Hal utama yang harus dilakukan dalam berlatih renang adalah cara mengapung dan mengayun kaki di dalam air. Macam-macam gaya dalam olahraga renang adalah sebagai berikut:
1. Gaya dada; gaya yang paling mudah dan santai untuk berenang jarak jauh.
2. Gaya bebas; setelah belajar mengapung, belajar gaya ini merupakan Iangkah sederhana menuju gaya punggung.
3. Gaya punggung disebut juga dengan back crawl (merangkak dengan punggung).
4. Gaya kupu-kupu: memiliki gerakan tangan yang hamper sama dengan gaya punggung, hanya saja, keduatangan melakukan ayunan secara bersama-sama.
Ketahanan dan kekuatan fisik sangat diharapkan, kelenturan persendian juga sangat menentukan.
Penyelamatan di Air
1. Hakikat Penyelamatan di Air
Olahraga renang merupakan olahraga yang menyenangkan, akan tetapi kita harus waspada akan bahaya di air. Bahaya itu justru timbul dari diri sendiri. Penyebab terjadinya bahaya di air, antara lain panik, gugup, sulit bernapas, kejang otot, dan adanya ombak.
Setiap orang hendaknya mampu mengendalikan diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan di air. Kemampuan mengatasi kecelakaan di air merupakan hal yang penting. Hal ini merupakan langkah awal sebagai usaha menghindarkan diri dari bahaya di air.
Kejadian berbahaya di air biasanya akan berakibat fatal. Pada umumnya, bahaya kecelakaan di air adalah ketika korban tidak dapat bernapas lagi akibat adanya air yang masuk ke dalam saluran pernapasannya. Untuk itu, kita harus mengetahui dasar-dasar penyelamatan di air untuk mengantisipasi kecelakaan di air.
2. Usaha-usaha Penyelamatan Diri di Air
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan diri di air adalah sebagai berikut.
a. Mempelajari kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk menyelamatkan diri sendiri jika terjadi bahaya saat di air.
b. Jangan berenang sendiri, berenanglah bersama dengan orang lain yang memang mampu memberikan pertolongan jika diperlukan.
c. Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberikan pertolongan atau penyelamatan diri jika terjadi kecelakaan.
3. Pertolongan Kecelakaan di Air
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah bentuk bantuan perawatan seketika kepada penderita sebelum datangnya perawat kesehatan yang ahli. Tujuannya menyelamatkan jiwa, mencegah kondisi makin memburuk, dan memulihkan si penderita secepat mungkin.
Dalam olahraga air banyak keadaan yang akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Semuanya akan berakhir pada suatu hasil akhir, yaitu kegagalan oksigen (O2) di dalam sel, terutama ke otak dan jantung.
Oksigen sangat vital bagi kehidupan. Pada keadaan normal, oksigen diperoleh dengan bernapas dan diedarkan dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Jika proses pernapasan dan peredaran darah gagal, diperlukan tindakan yang disebut resusitasi untuk memberikan oksigen pada tubuh.
Adapun cara pemberian pertolongan kepada orang yang tenggelam, yaitu:
a. Memberikan pertolongan dengan jangkauan
Memberikan pertolongan dengan jangkauan dari atas koIam renang karena korban berada dekat jangkauan. Cara memberikan pertolongan jangkauan adalah sebagai berikut:
1. Pertolongan dengan jangkauan dari dek.
2. Pertolongan dengan jangkauan turun tangga kolam renang.
3. Pertolongan dengan jangkauan kaki.
4. Pertokngan dengan menggunakan ring pelampung.
5. Pertolongan dengan menggunakan ban.
b. Teknik-teknik membawa korban kecelakaan di air
Teknik dasar membawa korban kecelakaan di air adalah sebagai berikut:
1. Memegang lengan dari depan.
2. Memegang lengan dari belakang.
3. Memegang lengan korban dengan dua penolong.