Apa Itu Neuropeptida; 5 Fakta yang Harus Anda Ketahui: Apa itu Neuropeptida?

Beberapa penelitian paling menarik di bidang kimia otak menyangkut keluarga bahan kimia yang baru ditemukan yang disebut neuropeptida. Bahan kimia ini ditemukan di seluruh tubuh, serta di otak, kadang-kadang berjalan melintasi sinapsis antara neuron (seperti neurotransmiter) dan kadang-kadang berjalan melalui aliran darah (seperti hormon). Meskipun bahan kimia ini ditemukan hanya dalam jumlah kecil, mereka memiliki efek besar pada pengalaman dan perilaku. Secara khusus, endorfin secara kimiawi mirip dengan morfin penghilang rasa sakit dan memiliki kemampuan yang sama untuk mengurangi rasa sakit. Telah berspekulasi bahwa “runner’s high” —perasaan euforia yang terkadang dialami oleh pelari jarak jauh — mungkin diakibatkan oleh pelepasan neuropeptida otak ini.

Beberapa peneliti bahkan menyarankan bahwa latihan aerobik yang kuat, seperti lari maraton, dapat menjadi “adiktif” karena pelepasan bahan kimia seperti morfin ini disertai dengan perasaan menyenangkan dan toleransi rasa sakit yang lebih tinggi (Houghten, 1986). Neuropeptida terkonsentrasi tidak hanya di pusat nyeri otak tetapi juga di pusat emosional, seperti amigdala, di mana mereka dapat berfungsi untuk menjaga suasana hati kita tetap terkendali.

Apa itu Neuropeptida?

Neuropeptida lain telah ditemukan memiliki efek langsung pada perilaku minum, perilaku seksual, dan memori setidaknya pada hewan laboratorium. “Revolusi neuropeptida”, sebagaimana beberapa ilmuwan menyebutnya, telah meningkatkan harapan bahwa versi sintetis neuropeptida dapat dikembangkan sebagai obat penghilang rasa sakit, sebagai relaksan, dan bahkan sebagai penambah keterampilan intelektual dan memori.

Kemajuan yang telah kita catat dalam bab ini menjanjikan nilai praktis yang besar. Ketika psikolog belajar lebih banyak tentang otak, mereka akan mampu mengembangkan cara-cara baru untuk mengobati dan mencegah berbagai macam gangguan otak yang menimpa begitu banyak orang. Penelitian otak juga dapat mengarah pada cara-cara baru untuk melatih orang menggunakan otak mereka secara lebih efektif.

Meskipun beberapa penelitian dalam genetika dan ilmu saraf memanfaatkan subjek manusia, banyak dari penelitian ini harus dilakukan dengan hewan bukan manusia. Dalam dekade terakhir, aktivis hak-hak hewan telah menentang penelitian semacam itu – dan dalam beberapa kasus menghentikannya – dengan alasan bahwa penelitian semacam itu mengeksploitasi hewan secara tidak adil. Kita akan memeriksa gerakan hak-hak hewan dan dampaknya terhadap penelitian psikologis dalam Current Issue berikut ini.