Apa itu Seni Palsu?

Pemalsuan seni adalah tindakan membuat, menggunakan, dan menjual karya seni palsu (bukan karya asli orang lain). Sejak dahulu kala, seni telah menjadi salah satu bisnis paling menguntungkan di dunia. Banyak yang mengambil keuntungan dari situasi ini dengan menyalin karya seni dari orang lain untuk mengambil keuntungan darinya. Namun, teknologi canggih telah memudahkan untuk mengetahui apa yang palsu dan apa yang asli di dunia seni. Pemalsuan seni dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu, ketika orang Romawi membuat salinan seni Yunani.

Seni palsu

Sampai saat ini, sekitar 20% dari semua karya seni adalah palsu. Tiga jenis pemalsu yang dikenal termasuk orang yang membuat karya palsu, orang yang menemukan sebuah karya seni dan mencoba mengubah maknanya untuk meningkatkan nilai harganya, dan orang yang menjual salinan palsu dengan cara yang menunjukkan seni asli. Sejak itu, dua metode telah digunakan untuk mendeteksi pemalsuan seni, otentikasi digital dan otentikasi forensik.

Seni Pemalsu paling terkenal dalam sejarah

Sepanjang sejarah, banyak seni palsu telah terjadi. Michelangelo menyalin patung Romawi yang menciptakan sebuah karya seni yang menggambarkan Eros tidur pada tahun 1496. Seorang Jerman bernama Reinhold Vasters adalah seorang pandai emas. Dia adalah seorang kontraktor untuk Franz Bock dan menghabiskan waktu mereproduksi berbagai gambar. Pada tahun 1970 (60 tahun setelah kematiannya) kepalsuannya ditemukan. Elmyr de Hory juga salah satu pemalsu paling terkenal sepanjang masa. Dia membuat 1000 keping palsu. Wolfgang Beltracchi dinobatkan sebagai “Pemalsu abad ini” setelah membuat kepingan palsu yang tak terhitung jumlahnya (dari 1000-1300). Dia ditangkap pada 2010 dan dipenjara pada 2011 tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Yves Chaudron mensimulasikan seni Mona Lisa pada tahun 1911. Dia membuat enam eksemplar dan menjualnya ke Amerika seharga $ 330.000 masing-masing. John Myatt dituduh melakukan “penipuan artistik terbesar abad ke-20” setelah mensimulasikan lebih dari 200 karya dengan bantuan John Drewe. Dia dijatuhi hukuman empat bulan penjara pada tahun 1998.

Beberapa palsu baru-baru ini

Sebuah kecelakaan terjadi di Museum Seni Negara Uzbekistan, di mana karya seni yang dianggap asli ternyata palsu. Mereka adalah salinan yang dibuat oleh Alexander Nikolaevich dan Victor Ufimtsev. Lee Ufan, seorang bintang seni Korea Selatan, telah membuat sekitar tiga belas karya palsu. Kudeta sebesar $ 250 juta dilakukan di Ankara (museum patung dan seni Turki) dari 2005-2009. Beberapa pekerja aula mencuri 300 salinan dari karya asli dan membuat salinan palsu. Untungnya kasus ini diselesaikan pada tahun 2014.