Apa itu UNESCO?

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau dikenal sebagai UNESCO, beroperasi di bawah pemerintahan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dari kantor pusatnya di Paris, UNESCO bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan dengan mendorong reformasi global di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, komunikasi dan budaya, serta mempromosikan penghormatan yang lebih besar terhadap hak asasi manusia dan kebebasan.

Target

Tujuan, strategi, dan kegiatan UNESCO sangat luas dan mencakup inisiatif global seperti pembangunan perdamaian, kelestarian lingkungan, pengembangan etika, kesetaraan gender, dan pengentasan kemiskinan. Dialog antarbudaya didorong dan dipromosikan melalui komunikasi dan berbagi informasi antar negara. Inisiatif pendidikan bertujuan untuk mempromosikan budaya belajar sepanjang hayat, mengatasi berbagai tantangan sosial dan etika dan mendorong keragaman multikultural.

Kronologi

Akar UNESCO berawal dari resolusi Liga Bangsa-Bangsa tahun 1921 untuk memilih Komisi Kelayakan Global. Biro Pendidikan Internasional didirikan pada tahun 1925 dan berfungsi sebagai organisasi non-partisan, yang mempromosikan pengembangan pendidikan internasional hingga dimulainya Perang Dunia II.

Setelah perang, negara-negara yang berbeda seperti Cina, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet memahami perlunya promosi inisiatif pendidikan global yang terkoordinasi. Pada tahun 1945, badan yang sekarang kita kenal sebagai UNESCO didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Konferensi pertamanya diadakan di London pada tahun yang sama, dengan perwakilan negara-negara 44. Konstitusi UNESCO diratifikasi pada tahun 1946.

Saat ini, UNESCO terdiri dari 195 negara anggota dan sepuluh anggota asosiasi. Kehadiran global dipertahankan melalui berbagai jenis kantor lokal: kantor regional, kantor nasional, kantor penghubung dan “kantor cluster” yang mencakup tiga negara atau lebih.

program

UNESCO mensponsori berbagai proyek yang luas dan beragam di bidang pendidikan, budaya, komunikasi dan informasi, serta ilmu alam, sosial dan manusia.

Menjadi satu-satunya badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan mandat untuk menangani semua aspek pendidikan, UNESCO mempromosikan pendidikan sebagai hak asasi manusia yang mendasar dan dasar untuk pembangunan perdamaian, pengurangan kemiskinan dan keberlanjutan global. Program seperti inisiatif literasi, program pendidikan guru, terjemahan literatur dunia dan penelitian komparatif membantu memperkuat ikatan antar negara dan meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas di seluruh dunia.

UNESCO telah berada di garis depan penelitian dan pengembangan ilmiah sejak awal. Organisasi ini berusaha untuk menetapkan kebijakan ilmiah nasional dan regional, khususnya di negara berkembang, dan mendirikan organisasi penelitian untuk mempromosikan keanekaragaman hayati, teknik dan pendidikan, serta mengatasi tantangan bencana alam dan perubahan iklim.

Inisiatif penting lainnya termasuk pelestarian situs warisan budaya, promosi integrasi sosial melalui kegiatan olahraga, promosi perawatan kesehatan yang dapat diakses sebagai hak asasi manusia yang mendasar dan pembangunan “masyarakat pengetahuan” global dengan menyediakan akses global ke informasi digital dan mendorong internasional kebebasan jurnalistik.

Berbeda tapi bersatu

Berbagai program dan inisiatif UNESCO memiliki tujuan yang lebih luas: untuk memperkuat ikatan antara berbagai negara dan budaya di dunia. Tema pendidikan, pembangunan perdamaian, dan aksesibilitasnya meluas ke semua warga dunia. Mereka menawarkan kita kesempatan untuk menikmati pendidikan berkualitas, kehidupan yang berkelanjutan, warisan budaya yang kaya, kemajuan teknologi dan kebebasan penuh untuk berekspresi manusia.