Apa Perubahan Hukum Pemasaran di Era Digital?

Secara tidak langsung, konsep pemasaran produk juga bergantung pada hukum pemasaran yang berlaku. Namun, konsep pemasaran bisa berubah tergantung perkembangan teknologi apa yang sedang booming di era digital saat ini. Pada artikel kali ini, kita akan membahas beberapa perubahan yang terjadi dalam hukum pemasaran di era digital saat ini, dan semoga artikel ini dapat mencerahkan rekan-rekan Career Advice dalam menerapkan rencana pemasaran untuk produk dan layanan Anda.

1. Teknologi Menjadi Bagian dari Segala Yang Kita Lakukan.

Sebagaimana dinyatakan dalam pengertian era digital, setiap perubahan yang terjadi menuntut semua orang untuk mau belajar dan beradaptasi dengan teknologi agar tidak menjadi individu yang tertinggal. Makna lainnya, perkembangan teknologi di era digital telah menjadi bagian penting dari segala hal yang kita lakukan dalam hidup. Teknologi berubah menjadi segala sesuatu atau semua yang kita butuhkan.

Coba bayangkan, berapa banyak organisasi atau perusahaan yang berlomba-lomba mengalokasikan anggaran perusahaan hanya untuk pengembangan teknologi? Jawabannya mungkin hampir semua perusahaan melakukannya. Setiap perusahaan fokus dalam memasarkan produk atau jasanya dengan menggunakan teknologi, dimana metode tersebut memiliki keunggulan tersendiri untuk menarik perhatian konsumen dengan lebih mudah.

Selain itu, cara kerja karyawan juga berubah drastis, semuanya terasa lebih cepat, ringan, dan mudah. Misalnya, staf yang bekerja sebagai customer service dapat melayani keluhan pelanggan dengan cepat dengan bantuan teknologi. Apa pun industri tempat kita bekerja, hampir semua hal dari A hingga Z dapat dilakukan dengan teknologi.

2. “Suara Manusia” Menjadi Bagian Populer di Bidang Pemasaran.

Perubahan kedua yang terjadi dalam hukum pemasaran adalah sesuatu yang baru dan menjadi sangat populer di era digital saat ini. Bagaimana menurutmu? Jawabannya adalah suara manusia. Sejak 2016, 20% pencarian seluler atau pengingat manusia telah dilakukan menggunakan suara, rekan.

Artinya, sejak tiga tahun lalu, suara manusia menjadi bagian penting dalam bidang pemasaran. Beberapa contoh perangkat yang mengandalkan suara manusia antara lain Google Home, Alexa, Apple Home, dan lain sebagainya. Banyak orang berbondong-bondong membeli perangkat yang menangkap suara manusia ini.

Perkembangan ini akan terus diikuti oleh produsen gadget atau produsen teknologi lainnya yang mulai beralih ke pengenalan suara dan meninggalkan konsep tradisional. Hmm, menarik juga ya?!

3. Chatbots Menjadi Kecerdasan Buatan yang sering digunakan.

Apa yang dimaksud dengan “Chatbots”? Chatbots adalah program dari komputer yang memiliki keunggulan berkomunikasi dengan pengguna melalui pesan otomatis yang dikirim dari perangkat komputer tersebut. Kecerdasan buatan telah membantu banyak pengusaha, pebisnis, dan pemimpin untuk menjalankan tugas pemasaran mereka.

Chatbots menjadi salah satu kecerdasan buatan (AI) yang sering digunakan dan semakin populer karena mudah diakses dan cepat diterima pengguna. Dengan menggunakan chatbots, kita dapat menghemat anggaran untuk pemasaran dan layanan pelanggan. Selain itu, karena respon yang diberikan oleh chatbots dapat diberikan 24 jam sehari, chatbots dapat membantu kita meningkatkan kepuasan pelanggan. Coba saja kita lihat di era digital sekarang ini, hampir semua website memiliki pop-up chat-ots yang siap melayani pelanggan.

4. Personalisasi Menjadi Salah Satu Kewajiban Dalam Bidang Pemasaran.

Personalisasi masih merupakan kekuatan yang dapat membantu kita mempertahankan pelanggan dan membuat mereka terus merasa terhubung dengan produk dan layanan kita. Banyak perusahaan maju telah berhasil menerapkan personalisasi untuk membantu bisnis mereka tetap unggul. Salah satunya adalah perusahaan di industri musik terkenal dunia, industri ini melakukan pemasaran dengan menyediakan daftar lagu yang dipersonalisasi khusus untuk setiap pelanggannya. Dengan menggunakan paket premium yang mereka tawarkan, pelanggan bebas memilih lagu apa yang akan mereka tambahkan ke daftar lagu harian mereka.

Padahal, setiap perusahaan yang mempersonalisasikan kegiatan pemasarannya bisa menghasilkan 5-8 kali Return on Investment (ROI), rekan-rekan. Artinya, personalisasi bisa membuat kita lebih untung, untung dan untung. Intinya, personalisasi membantu pemasaran untuk meningkatkan penjualan hingga 10%.

5. Perubahan dari Data Kuantitatif Menuju Pemasaran Kuantitatif.

Di masa lalu, sektor pemasaran hanya berpegang pada data kuantitatif yang mereka miliki tentang pelanggan. Namun, era digital telah mengubah data kuantitatif yang mengarah pada pengembangan pemasaran kuantitatif. Kita tidak akan lagi merasa kewalahan mengelola data yang begitu banyak, karena sekarang kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Big Data. Dengan hadirnya Big Data dan Visualisasi Data, ini menjadi tanda bahwa kita semakin dekat dengan era digital yang ada di kehidupan sekarang ini.

6. Pemasaran Berbondong-bondong untuk Fokus pada Keamanan Cyber.

Keamanan siber, khususnya perlindungan media sosial, menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh sektor pemasaran untuk menjaga penjualan produk dan layanan mereka. Mereka berbondong-bondong untuk mencegah dan menghindari kebocoran data pelanggan, karena pelanggan hanya akan percaya pada industri yang dapat menjaga keamanan data privasi mereka.

7. Bidang Pemasaran Membutuhkan Influencer Marketing untuk Menarik Perhatian Pelanggan.

Era digital juga membuat perubahan di bidang pemasaran untuk fokus pada kinerja influencer yang akan membantu mereka memasarkan produk atau layanan mereka kepada pelanggan. Di era digital, peran media sosial memiliki arti penting yang sangat penting untuk membantu perusahaan dalam menunjukkan nilai-nilai positif dari bisnis mereka, sehingga konsumen akan lebih mudah tertarik pada produk dan layanan mereka.

Menggunakan platform media sosial saja tidak akan cukup, kita membutuhkan bantuan dari influencer marketing agar bisnis kita semakin hidup dan berkembang melalui kata-kata persuasif yang mereka berikan. Apalagi jika target pelanggan kita adalah kaum milenial. Generasi ini memiliki relasi yang tinggi dalam setiap produk atau jasa yang dipromosikan oleh influencer. Jadi, pertimbangkan perubahan hukum pemasaran ini, rekan.

8. Profil Bisnis LinkedIn Kita Bisa Menjadi Alat Pemasaran B2B (Business to Business).

Saat ini, bidang pemasaran tidak perlu repot mencari celah untuk bisa berinteraksi langsung dengan para profesional dan perusahaan ternama. Mereka yang bekerja di bidang pemasaran hanya perlu “mengaktifkan” profil bisnis LinkedIn mereka untuk dilihat oleh para profesional. Dengan memiliki profil bisnis LinkedIn, kita akan memiliki kemudahan untuk menerapkan pemasaran dari bisnis ke bisnis atau B2B.

9. Bidang Pemasaran Menjadi Lebih Berorientasi Pelanggan.

Perkembangan teknologi di era digital telah mengubah hukum pemasaran menjadi lebih fokus dan memperhatikan pelanggan. Saat ini, semua bidang pemasaran telah menjadi lebih berorientasi pada pelanggan, dan ini menjadi lebih mudah untuk diterapkan. Mengapa? Karena mereka yang bekerja di bidang pemasaran (marketing) akan lebih mudah memahami berbagai preferensi dan perilaku pelanggan melalui kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) .

10. Pelanggan Memiliki Harapan Besar di Bidang Pemasaran.

“Teknologi telah memposisikan pelanggan di kursi pengemudi terdepan.” Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan semakin menjadi orang prioritas di setiap bidang bisnis dan pemasaran, yang merupakan hal yang positif. Pelanggan memiliki harapan yang besar dalam bidang pemasaran. Faktanya, hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% pelanggan berharap bahwa setiap perusahaan dapat memahami kebutuhan dan harapan unik yang mereka miliki. Jadi, tantangan kita sekarang adalah “Bagaimana caranya agar bidang pemasaran lebih memahami dan memahami pelanggan lebih dalam, jarang membuat mereka kecewa?” Sekarang, ini adalah tugas terbesar kita sekarang!

Itulah 10 Hukum Pemasaran yang berubah sejak perkembangan teknologi semakin merambah kehidupan kita, terutama di era digital saat ini. Teknologi menjadi perubahan yang sangat menguntungkan bagi kita, jika kita tahu bagaimana beradaptasi dan mengendalikannya dengan baik. Tetap semangat, rekan Career Advice.