Apa Titik Didih Air?

Suhu di mana zat berubah dari cair ke keadaan gas dikenal sebagai titik didih. Untuk lebih spesifik, titik didih suatu zat adalah suhu di mana keadaan cair dan uap atau gasnya berada dalam kesetimbangan. Titik didih hanya terjadi ketika panas diterapkan pada zat cair; suhunya mencapai titik di mana tekanan uap cairan sama dengan tekanan gas di sekitarnya. Ketika suatu zat mencapai titik didih, suhunya tetap konstan dan tidak meningkat lebih jauh. Selama penguapan, energi panas tambahan yang didistribusikan diserap sebagai panas laten penguapan dan mengubah cairan menjadi uap.

Apa yang dimaksud dengan “titik didih”?

Jika air dituangkan ke dalam panci dan dibiarkan di atas kompor terlalu panas, maka air akan mulai mendidih secara otomatis. Ungkapan “titik didih” pada dasarnya berarti bahwa air berpindah dari cairan ke keadaan gas dengan kecepatan tinggi. Air mendidih ditandai dengan gelembung energi dan uap dan dianggap hangat. Secara konvensional, suhu di mana air mendidih adalah 100 derajat Celcius atau 212 Fahrenheit tetapi hanya di permukaan laut. Dalam hal ini, titik didih air berubah dengan perubahan tekanan barometrik. Ketika ketinggian meningkat, titik didih air berkurang. Misalnya, air mendidih di Gunung Everest adalah 68 derajat Celcius atau 154 Fahrenheit.

Kegunaan air mendidih

Titik didih air digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya berguna untuk memasak sayur, kentang, pasta dan masih banyak lagi. Apalagi ada warga yang merebus air untuk mensterilkannya agar bisa diminum. Terlepas dari kenyataan bahwa metode ini efektif, ada beberapa metode pencegahan yang harus dipertimbangkan. Pertama-tama, sebagian besar mikroorganisme dan bakteri mati ketika air direbus, tetapi dalam beberapa kasus, organisme ini mati tergantung pada suhu air daripada mendidih atau tidak. Namun, suhu air mendidih pada ketinggian yang berbeda mungkin tidak membunuh beberapa mikroorganisme dan bakteri. Kedua, beberapa organisme tahan terhadap air mendidih pada suhu tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih air

Titik didih air tergantung pada dua faktor; beberapa kotoran dalam air dan tekanan atmosfer. Adapun tekanan atmosfer, titik didih air menurun dengan ketinggian yang lebih tinggi. Beberapa kotoran dalam air adalah faktor lain yang mempengaruhi titik didihnya. Misalnya, pada tekanan atmosfer standar, air murni memiliki titik didih yang tetap. Namun, jika pengotor seperti natrium klorida atau garam meja biasa ditambahkan ke air murni, titik didih air berubah. Untuk alasan ini, titik didih sering digunakan untuk menentukan kemurnian zat karena zat murni biasanya memiliki titik didih tetap.