Apakah makan telur Paskah adalah sin?: Dari mana telur Paskah berasal?,Jadi, haruskah saya makan telur Paskah atau tidak?

Tidak, makan telur Paskah bukanlah sin, selama itu bukan fokus utama Paskah. Hal terpenting tentang Paskah adalah perayaan kematian dan kebangkitan Yesus untuk keselamatan kita. Segala sesuatu yang lain adalah aksesori.

Dari mana telur Paskah berasal?

Paskah terjadi di musim semi, ketika banyak agama pagan mengadakan pesta kehidupan dan kesuburan. Telur Paskah berasal dari tradisi pagan ini, di mana itu adalah simbol kehidupan baru. Orang-orang melukis telur dan menawarkannya satu sama lain untuk mendoakan kemakmuran bagi mereka. Ketika orang Kristen berhubungan dengan tradisi lain, mereka menyebutkan simbol-simbol yang sudah diketahui orang untuk menjelaskan Injil. Dalam kasus telur Paskah, mereka menggunakannya untuk melambangkan kebangkitan dan kehidupan baru yang kita miliki di dalam Yesus. Di sana mereka mengubah maknanya dan menjadi bagian dari tradisi Kristen.

Berabad-abad kemudian, ketika cokelat tiba di Eropa dan menjadi komoditas, seseorang ingat untuk membuat cokelat berbentuk telur untuk Paskah. Mode populer dan begitulah cara kita sekarang memiliki telur cokelat untuk Paskah.

Jadi, haruskah saya makan telur Paskah atau tidak?

Anda dapat makan jika Anda mau dan jika itu tidak menghalangi iman Anda. Jika Anda makan dan berterima kasih kepada Tuhan, bukan dewa pagan, untuk suguhan yang begitu manis, tidak masalah. Kamu tidak dicemarkan oleh apa yang kamu makan ( Matius 15:11 ). Tetapi jika Anda tergoda oleh penyembahan berhala saat makan, maka jangan makan ( 1 Korintus 8:7 ). Atau jika Anda berpikir Anda bereaksi berlebihan dan jatuh ke dalam sin kerakusan, maka cararat atau berhenti makan. 1 Korintus 10:31 mengatakan, “Jadi, baik kamu makan atau minum atau melakukan hal lain, lakukanlah segala sesuatu untuk kemuliaan Allah.”

Lihat juga: bagaimana seharusnya seorang Kristen merayakan Paskah?

Bagaimana saya bisa menggunakan telur untuk menjelaskan Paskah?

Telur adalah kehidupan baru yang sedang terjadi. Demikian pula, kematian dan kebangkitan Yesus membawa harapan bagi kehidupan baru. Ketika kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, semua sin kita dihapuskan, masa lalu tidak lagi penting. Ini seperti dilahirkan kembali, kesempatan kedua. Ini adalah kehidupan baru, seperti telur.