Apakah Milenial Tertarik dengan Peluang Kerja Baru?

Ya! bahkan, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Inside the Mind of Today’s Candidate, mereka telah mensurvei 14.000 profesional di seluruh dunia. Studi mereka menunjukkan bahwa 91% milenial merasa sangat terbuka terhadap peluang kerja baru. Faktanya, 68% milenial mengaku merasa sangat tersanjung dan bangga, ketika ada perekrut yang menjangkau mereka secara pribadi. Misalnya, perekrut di LinkedIn mengirim pesan untuk mengundang mereka bekerja sama. Wow, itu sangat keren untuk mereka!

Dengan segala talenta yang dimiliki generasi milenial, mungkin kita akan bertanya-tanya, “Seberapa efektif kita bisa membuat kaum milenial bekerja di perusahaan kita?” Jangan khawatir, hasil penelitian ini juga menjelaskan beberapa cara terbaik yang bisa diterapkan perusahaan agar generasi milenial tertarik bekerja di perusahaan kita. Menurut website Business LinkedIn dot com, ada 5 cara efektif yang bisa kita lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Undang Milenial untuk Tur Kantor di Perusahaan Kita dan Undang Mereka ke Acara Kantor Kita.

Masih berdasarkan survei yang dilakukan oleh Inside the Mind of Today’s Candidate, data menunjukkan bahwa 51% generasi milenial suka mengamati perusahaan yang ada saat ini agar bisa mengenal budaya perusahaan yang berlaku di dalam perusahaan.

Apakah kita perlu tiba-tiba mengundang mereka secara acak untuk melakukan tur kantor? Tentu saja tidak. Hal ini bisa kita terapkan setelah proses wawancara dengan para calon milenial selesai. Setelah wawancara selesai, ajak mereka berjalan-jalan di sekitar ruangan kantor yang boleh dikunjungi. Misalnya, tunjukkan pada mereka bagaimana kondisi dan desain ruang pertemuan kita. Biasanya para milenial akan tertarik dengan desain yang bagi mereka “milenial banget!” tidak kaku, tetapi dinamis.

Tunjukkan pada mereka di mana kamar dan meja kerja mereka nantinya jika mereka terpilih menjadi karyawan di perusahaan kita. Ups! Untuk melakukan ini, pastikan bahwa kita sudah merasa “nyaman” dan benar-benar menginginkan kandidat ini bekerja di perusahaan kita. Melalui kantor tur ini, kita bisa mencoba membuat generasi milenial tertarik untuk bekerja di kantor kita.

Selain itu, kita juga bisa mengundang mereka ke acara kantor kita. Misalnya, setiap tahun kita selalu mengadakan konferensi yang topiknya relevan dengan generasi milenial. Nah, kita bisa mengundang mereka ke acara kantor kita agar mereka bisa mengenal budaya perusahaan yang kita miliki.

2. Situs dan Akun Media Sosial Perusahaan Harus Benar-benar Aktif.

Kita semua tahu bahwa generasi milenial memiliki hubungan yang sangat erat dengan teknologi dan internet, salah satunya adalah media sosial. Keunggulan tersebut dapat menjadi peluang bagi kita untuk menarik mereka bekerja di dalam perusahaan kita, dengan membuat situs dan akun media sosial perusahaan lebih aktif dan interaktif dengan followers.

Studi tersebut menyebutkan bahwa 51% millennials mengatakan bahwa website perusahaan adalah tempat pemberhentian pertama yang akan mereka kunjungi, ketika mereka penasaran dan ingin tahu tentang sebuah perusahaan. Selain itu, 27% milenial akan mencoba mempelajari budaya kerja perusahaan berdasarkan kata-kata yang dijelaskan di situs web.

Tidak hanya website perusahaan yang harus menjadi perhatian kita, tetapi kita juga bisa memperhatikan situs blog dan akun media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Milenial adalah pengikut media sosial yang paling banyak, jadi tidak ada salahnya untuk mempromosikan perusahaan kita melalui media sosial.

3. Sampaikan kepada Generasi Milenial bahwa perusahaan Anda suka memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan karir

Cara lain yang dapat dilakukan perusahaan untuk menarik perhatian kaum milenial adalah dengan memberi tahu bahwa perusahaan rekan pembacanya sangat menghargai sebuah kesempatan dan tidak keberatan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan karyawan dan pengembangan karir . Dengan begitu, mereka akan merasa sangat tertarik karena para milenial menginginkan pertumbuhan karir yang cepat dengan proses yang jelas. Itu sebabnya mereka juga sangat membutuhkan transparansi dari sebuah perusahaan.

Studi tersebut menunjukkan bahwa 42% milenial mengatakan bahwa mereka sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan yang dapat menawarkan mereka peluang baru, terutama peluang untuk memajukan karir mereka. Sementara itu, hanya 32% generasi Y dan 13% generasi Baby Boomers yang setuju dengan hal ini. Jadi, jangan lupa untuk menawarkan kesempatan emas kepada kaum milenial, ya.

4. Beri Mereka Kesempatan untuk Bertemu dan Berinteraksi dengan Manajer dan Karyawan di Perusahaan Anda.

Setelah membawa para calon milenial ke office tour atau office tour, maka kesempatan ini bisa kita manfaatkan untuk mengajak mereka berkenalan dan berinteraksi singkat dengan manajer dan karyawan yang ada. Dengan cara ini, calon milenial akan mendapatkan bayangan atau imajinasi tentang bagaimana suasana kerja yang akan mereka miliki di perusahaan kita.

Dari metode ini mungkin mereka akan menyimpulkan hal-hal seperti, “Wah ternyata karyawan di perusahaan ini sangat ramah, pasti menyenangkan bekerja di sini” atau “Hmm, jika saya bekerja di perusahaan ini perkembangan saya pasti akan meningkat, karena pengelolanya benar-benar hebat dan pantas untuk dicontoh”. Jadi, jangan lupa untuk memperkenalkan mereka kepada orang-orang kantor setelah kantor tur selesai.

5. Beri tahu Kandidat Milenial bahwa perusahaan Anda sangat menghargai budaya umpan balik.

Ya! Umpan balik adalah salah satu hal yang sangat disukai kaum milenial. Mereka sangat menyukai umpan balik yang konstruktif, sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan dan mengembangkan diri lebih baik. Itulah sebabnya mereka mencari perusahaan dan pemimpin yang dapat memberikan umpan balik untuk pengembangan diri mereka secara terus menerus.

Faktanya, hasil survei menunjukkan bahwa 47% milenial mengatakan bahwa umpan balik dapat membuat mereka merasa lebih terlibat di tempat kerja. Sementara itu, hanya 35% Gen Y dan 26% Baby Boom yang menyukai umpan balik yang membangun.