Atmosfer Jatuh di Bumi!

Tahukah Anda berapa berat atmosfer? Bisakah itu jatuh ke Bumi? Apa yang membuatnya stabil dan terhubung ke Bumi? Ini adalah gravitasi dan juga ketebalan atmosfer….

Sayangku, untuk memahami kata “surga” yang disebutkan dalam Al-Qur’an, kita harus tahu bahwa atmosfer adalah surga kita. Dalam bahasa Arab “segala sesuatu di atasmu adalah langitmu”, mengandung awan yang menjadi sumber hujan, Allah berfirman:

“Dan kita menurunkan air dari langit, secukupnya; dan kita membuatnya tetap di bumi – dan, tentu saja, kita Perkasa, untuk menghilangkannya ”[Al-Qur’an 23:18]

Langit membentang miliaran tahun cahaya dan semua galaksi yang terlihat dan debu kosmik berada di langit dunia, tetapi Al-Qur’an telah memberi tahu kita tentang kemungkinan langit jatuh di atas kepala kita.

Pada saat turunnya Al-Qur’an, tidak ada yang tahu bahwa atmosfer begitu berat dan tidak ada yang tahu bahwa hilangnya atmosfer itu dapat menyebabkan banyak bahaya. Al-Qur’an Suci memberi tahu kita tentang kenyataan ini dalam sebuah ayat yang agung ketika Allah mengingatkan kita dengan rahmat-Nya dan bagaimana Dia Yang Mahakuasa mencegah penutup ini dari dihilangkan.

Pada saat turunnya Al-Qur’an, tidak ada yang tahu bahwa udara memiliki berat dan, jika kita menghitung beratnya, kita dapat berpikir bahwa beratnya mencapai 5 miliar miliar kilogram! Oleh karena itu, atmosfer yang menjadi langit kita sangat berat.

Bayangkan, apa yang bisa terjadi jika sebuah batu seberat 5 miliar miliar pound jatuh ke bumi? Yang memegang atmosfir ini adalah Allah sedangkan Dia menelaah aturan-aturan kekuasaannya yang tidak terbatas, misalnya jika densitas atmosfir kurang dari itu, maka ia dapat menguap dan lepas di angkasa dan jika gravitasinya lebih kecil dari itu. Bumi mungkin tidak bisa menjaga atmosfer. Oleh karena itu, Allah SWT memilih ukuran dan berat yang tepat bagi Bumi untuk mempertahankan atmosfer yang ulet. Oleh karena itu, kita dapat memahami ayat:

“… Dan bahwa Dia menopang langit, agar tidak jatuh ke bumi, kecuali dengan izin-Nya? Sesungguhnya, Allah, terhadap manusia, adalah Pengasih, Penyayang. ” [Al-Qur’an 22:65]

Kita dapat memahami ayat ini dalam dua cara tanpa kontradiksi antara sains dan Al-Qur’an:

  1. Memahami bahwa surga adalah atmosfer adalah benar, sebagaimana Tuhan mencegahnya jatuh ke atas kita dengan kuasa-Nya, karena jika itu terjadi, kehidupan akan dimusnahkan.
  2. Jika kita memahami bahwa langit (atmosfer) adalah luar angkasa, kita akan yakin ketika tabrakan antara batu atau meteor antariksa akan menyebabkan bencana yang merusak. Para ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan benda apa pun bertabrakan dengan Bumi sangat tinggi, tetapi kekuatan Allah SWT menjaga bumi kita terlindungi dari bahaya eksternal dan internal.