BAGAIMANA MENGHINDARI MINDSET NEGATIF?

Ketika kita ingin mengubah hidup menjadi lebih baik, semuanya perlu dimulai dari diri kita sendiri. Kita perlu mengubah kebiasaan buruk yang selama ini kita lakukan . Dan tentunya merubah pola pikir kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita harus berhenti berpikir bahwa takdir saya sangat buruk, hari ini bukan hari yang baik untuk saya, saya terjebak dalam situasi yang buruk, atau saya tidak dapat melakukan apa pun untuk mengubahnya.

TIDAK! hindari semua pikiran negatif seperti itu, karena semua itu hanya akan membentuk pola pikir yang tidak baik untuk kehidupan kita. Sayangnya, masih banyak orang yang membiarkan dirinya terjebak dalam pola pikir negatif. Bagi mereka, apapun usaha yang dilakukan untuk mengubah keadaan, semuanya hanya akan sia-sia.

Tidak ada cara lain untuk keluar dari jebakan pola pikir negatif ini, selain keluar dari jebakannya. Berikut adalah 8 cara Anda dapat membantu kita membebaskan diri dari pola pikir negatif. Yuk, simak penjelasannya.

1. Tetapkan “Norma” Baru untuk Kita.

Terlalu banyak hal yang dapat menyebabkan kita berpikir negatif, sehingga pola pikir negatif menjadi wajar bagi kita. Hal-hal apa saja yang bisa membuat kita berpikir negatif? Misalnya paksaan dan komentar negatif dari orang lain seperti paksaan untuk segera menikah dan memiliki anak, anggota keluarga mendesak kita untuk mencari pekerjaan lain dengan gaji lebih tinggi, dan berbagai bentuk paksaan lainnya yang sangat meresahkan.

Saat kita merasa terlalu dipaksakan, pikiran kita akan menjadi lebih sensitif dan pola pikir negatif akan lebih mudah masuk ke otak kita. Dalam hal ini, kita perlu membebaskan diri dengan menetapkan “norma” baru dalam hidup kita.

Norma baru yang bisa diatur, misalnya berhenti membandingkan prestasi kita dengan orang lain, jangan khawatir dengan apa yang orang lain katakan kepada kita, jangan mudah sakit hati dengan ocehan orang yang membenci kita, dan lain sebagainya.

2. Menjinakkan Semua Pikiran Negatif.

Walaupun ada banyak hal yang bisa mendatangkan pikiran negatif ke dalam otak kita, namun semua itu tetap bisa disiasati dengan baik. Siapa yang bisa menanganinya? Jawabannya adalah diri Anda sendiri. Kita adalah pengendali utama dalam hidup yang kita miliki sendiri. Artinya, sebanyak apapun kondisi negatif di luar sana, kita adalah pengendali utama yang dapat mendorong semua hal negatif ke dalam pola pikir kita.

Untuk membantu rekan pembaca dalam hal ini, tuliskan semua hal negatif yang dipikirkan rekan pembaca, kemudian tuliskan hal-hal positif yang dapat menghancurkan setiap poin negatif yang dimiliki rekan pembaca.

3. Tidak Banyak Berbicara, Kecuali Hal-Hal Positif.

Jangan biarkan diri kita terlalu banyak bicara, kecuali membicarakan hal-hal yang positif . Untuk benar-benar keluar dari kendala pola pikir negatif, kita perlu bertindak positif mulai sekarang dan menerapkannya setiap hari, tanpa terkecuali.

Ketika kita ingin membicarakan sesuatu, pastikan kita memikirkannya dengan hati-hati. “Apakah kalimat yang saya katakan akan menyakiti orang lain?”, “Apakah saya akan mengatakan bahwa itu akan bermanfaat bagi orang lain?” Dan seterusnya.

Jika kita terbiasa mengatakan hal-hal yang positif, maka lama kelamaan lingkungan kita juga akan menjadi positif. Ketika kita berada di lingkungan yang positif, kecil kemungkinannya untuk memiliki pola pikir yang negatif.

4. Kembali ke kenyataan.

Seringkali pola pikir negatif datang karena kita tidak bisa menerima kenyataan. Misalnya, kita selalu memikirkan hal-hal yang menjengkelkan di masa lalu. Padahal, semua itu telah berlalu dan kita hidup di masa sekarang.

Tidak mau menerima kenyataan yang ada akan memudahkan pikiran negatif masuk ke otak kita. Kita akan cenderung mengeluh seperti, “Ah, seharusnya aku tidak melakukan itu …” atau “Astaga, kenapa aku begitu bodoh melakukan ini?!”

Keluhan yang kita ucapkan akan membentuk pola pikir negatif yang sangat berbahaya. Jadi, alangkah baiknya jika kita selalu menerima kenyataan, bersyukur dan berusaha memberikan segala yang terbaik setiap hari.

5. Belajar Menjadi Orang yang Menyenangkan.

Cara lain untuk menghindari pola pikir negatif adalah dengan bersikap menyenangkan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Seperti yang kita ketahui bahwa orang yang menyenangkan biasanya berpikir positif, mengatakan hal-hal yang baik dan melakukan hal-hal yang baik.

Dengan menjadi orang yang menyenangkan, kita akan merasa nyaman dengan diri kita sendiri dan orang lain akan sangat senang berinteraksi dengan kita. Pertama-tama, kita perlu belajar untuk jujur, ramah, sopan, dan melakukan sikap positif lainnya . Jangan mengatakan hal-hal negatif, cobalah untuk melihat orang dari sisi lain. Jadi, kita hindari sikap yang suka menghakimi orang lain.

Tidak pernah terasa merugikan jika kita menjadi orang yang menyenangkan. Sesulit atau seburuk apapun situasinya, individu yang menyenangkan akan selalu memiliki cara untuk berpikir positif dan menyebarkan aura positif kepada orang-orang di sekitarnya.

6. Maafkan Masa Lalu.

Pikiran negatif juga bisa datang dari tindakan atau sikap tidak menyenangkan yang kita terima di masa lalu. Misalnya, kita pernah bertengkar dengan rekan kerja kita di perusahaan sebelumnya. Sebut saja namanya Risa. Setiap mendengar nama ‘Risa’, otak kita langsung memikirkan hal-hal tidak menyenangkan yang kita rasakan dari pengobatannya.

Tanpa kita sadari, kita menyimpan dendam atas perilaku Risa selama ini. Nah, pola pikir negatif inilah yang sering dimiliki oleh kita. Kita mengajak seluruh mitra Career Advice untuk memaafkan segala kesalahan dan kekecewaan yang pernah dirasakan di masa lalu. Dengan memaafkan masa lalu, hidup kita akan terasa lebih tenang dan damai. Dan, tentu saja, pikiran negatif akan menjauh dari kita.

7. Gunakan Marah dan Frustasi untuk Hal-Hal Positif.

Tidak dapat disangkal bahwa kita akan sering menemukan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti tidak diperlakukan secara adil. Adalah baik untuk menggunakan kemarahan dan frustrasi dalam konteks positif.

Misalnya, jika kita diperlakukan kasar dan tidak adil oleh seseorang, kita berhak untuk marah. Kemarahan kita adalah bentuk ketegasan atas tindakan tidak menyenangkan tersebut.

Selain itu, tidak apa-apa jika kita merasa frustrasi. Asalkan kita merasa frustasi untuk hal-hal yang positif juga. Misalnya, kita merasa frustasi karena belum lulus pelatihan kerja. Padahal rekan-rekan kita yang lain telah berhasil lulus pelatihan.

Nah, rasa frustrasi semacam ini akan mendorong kita untuk berusaha memberikan yang terbaik. Jadi, kemarahan dan frustrasi tidak selalu terkait dengan pola pikir negatif. Keduanya bisa menjadi hal yang baik, selama kita menempatkannya dengan benar.

8. Kekuatan untuk berubah ada di dalam diri sendiri.

Cara terakhir yang bisa kita lakukan untuk menghindari pola pikir negatif adalah dengan menyadari dan memahami dengan benar bahwa semua kekuatan yang kita butuhkan ada di dalam diri kita sendiri. Tidak ada orang lain yang dapat membantu kita menghindari pola pikir negatif, kecuali diri kita sendiri.