Bagaimana Sistem Braille Bekerja; 5 Fakta yang Harus Anda Ketahui: Cara Kerja Kode Braille

Braille adalah sistem yang memungkinkan tunanetra untuk membaca dan menulis dengan melewatkan jari-jari mereka melalui titik-titik yang setara dengan huruf alfabet Ini adalah sistem membaca untuk tunanetra, menggunakan titik-titik yang ditinggikan sebagai simbol untuk setiap huruf. Dikembangkan di Prancis pada tahun 1824 oleh (1809-52), karakter diturunkan dari sistem “penulisan titik”, menggunakan titik timbul dan tanda hubung untuk pesan tentara berkode.

Buta pada usia tiga tahun, Braille dikirim sebagai anak terlantar ke Institut Nasional untuk Tunanetra Muda di Paris. Setelah berkembang menjadi organis dan pemain cello yang ulung, Braille kembali ke institut untuk mengajar. Pada saat itu, hanya ada 14 buku untuk tunanetra, semuanya dalam huruf abjad timbul yang hanya sedikit orang buta yang pernah belajar untuk menguasainya.

Karakter braille didasarkan pada konfigurasi enam titik besar yang disebut sel braille. Untuk membantu anak-anak mempelajari sistem, ia memberi nomor pada setiap posisi sel sebagai berikut:

: (1) • – (4)

(2).. (5)

(3).. (6)

Setiap karakter dalam alfabet dibentuk dengan menghapus satu atau lebih titik dari konfigurasi dasar, sehingga memungkinkan pembaca untuk membedakan masing-masing dari yang lain dengan jumlah dan posisi titik yang tersisa. 10 karakter pertama berfungsi sebagai huruf dan angka – yaitu, a, 1; b, 2; c, 3; dst., sampai j, 0. Selain 26 huruf alfabet, karakter terpisah berfungsi untuk menunjukkan huruf kapital atau huruf besar dan karakter terpisah kedua menunjukkan apakah karakter berikutnya adalah angka atau huruf. Pada tahun 1942, sebuah mesin yang disebut penulis braille dikembangkan untuk menghasilkan braille secara mekanis.

Cara Kerja Kode Braille

Braille umumnya terdiri dari sel enam titik dalam relief, disusun sebagai matriks tiga baris oleh dua kolom, yang secara konvensional diberi nomor dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Dengan enam poin ini Anda mendapatkan 64 kombinasi berbeda. Dengan relief yang ditempatkan dengan nyaman pada satu atau lain posisi, huruf diperoleh. Dalam hal huruf kapital atau angka, awalan ditempatkan sebelum matriks simbol. Awalan ini juga merupakan matriks titik yang menunjukkan bahwa yang muncul selanjutnya adalah huruf besar atau angka. Misalnya, gambar berikut mewakili huruf A (relai pada posisi 1)

Sebagai gantinya, berikut ini adalah angka 1: awalan numerik (relief pada 3, 4, 5, 6) diikuti dengan huruf A

Keahlian dan kemampuan Braille telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk lebih mandiri meskipun buta. Salah satu contohnya adalah pada Pilkada Andalusia 2008, tunanetra bisa melakukannya dengan kode Braille