Iman kepada Kitab-Kitab Tuhan dan Para Rasul yang Menerimanya: Nama-nama Kitab Suci yang Diturunkan Allah Kepada Para Nabi dan Rasul-Nya,Rapat terpotong…

Suatu hari Pak Ihsan dan siswa kelas V mengajak mereka untuk berkumpul bersama di masjid di sekolah tersebut. Pada kesempatan ini ia sebagai guru agama Islam, ingin mengajarkan murid-muridnya untuk belajar tentang kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelumnya.

Pak Ihsan menjelaskan kepada anak-anak, bahwa yang namanya kitab suci adalah wahyu Allah, yang telah dijadikan kitab atau kitab. Kitab Suci sendiri juga diwahyukan oleh Allah kepada para nabi dan rasul yang telah dipilih-Nya.

Turunnya kitab suci ini tentunya menjadi petunjuk bagi umat manusia dan memuat berbagai macam perintah dan larangan bagi umat manusia. agar selalu diberi petunjuk ke jalan yang benar.

Sebagai umat Islam, tentunya kita dituntut untuk beriman kepada kitab-kitab Allah. Selain sebagai perwujudan salah satu rukun iman. Dengan beriman kepada kitab-kitab Allah, berarti kita meyakini bahwa benar-benar Allah-lah yang menurunkan kitab tersebut kepada para nabi dan rasul yang telah diutusnya, sehingga dijadikan sebagai pedoman untuk mencapai kesejahteraan di dunia atau di akhirat..

Nama-nama Kitab Suci yang Diturunkan Allah Kepada Para Nabi dan Rasul-Nya

Pak Ihsan juga menambahkan kepada murid-muridnya, bahwa kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul-Nya tidak hanya satu, tetapi lebih dari itu. Pak Ihsan menambahkan bahwa kitab-kitab Allah yang wajib dalam iman berjumlah empat kitab.

Pertama , Kitab Zabur.

Kitab ini merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihis salaam . Kitab ini diturunkan di Qibti. Juga ditujukan untuk Bani Israil. Kata ‘ zabur’ dianggap oleh sebagian ulama sebagai kata ‘ mazmur ‘, yang berarti kumpulan lagu dan doa.

لَمُ لسَّمَٰوَٰتِ لۡأَرۡضِۗ لَقَدۡ لۡنَا لنَّبِيِّ‍ۧنَ لَىٰ

Arti:

“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang ada di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya Kita telah melebih-lebihkan sebagian nabi atas sebagian (yang lain), dan Kita berikan Zabur kepada Daud” (QS. al-Israa (17): 55)

Kedua, UU.

Sebuah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘ alaihis salaam dalam bahasa Ibrani dan berisi petunjuk untuk dirinya sendiri dan untuk Bani Israil. Dalam Al-Qur’an penjelasan ini terletak pada surah. al-Isra (17): 2

اتَيۡنَا لۡكِتَٰبَ لۡنَٰهُ لِّبَنِيٓ لَ لَّا ا

Arti:

“Dan Kita berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kita jadikan Taurat sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan Kalam):” Jangan mengambil penolong selain aku”

Simak juga: Belajar Mengenal dan Memahami Sifat Wajib Tuhan

Ketiga, Kitab Suci.

Kitab suci Injil ini diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihis salaam . Kata Injil berasal dari bahasa Yunani yang berarti kabar baik atau kabar baik. Buku ini ditujukan untuk Bani Israil. Injil ini ditujukan kepada Nabi Isa ‘alaihis salaam , untuk membenarkan ajaran Taurat yang telah banyak menyimpang.

Uraian Injil di atas, sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-Maidah (5): 46 berikut ini:

ا لى اثرهم ا لما لتورىة اتينه لإنجيل ا لما لتورىة للمتقين

Arti:

“Dan Kita setel langkah mereka (nabi Bani Israil) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kita telah memberikan kepadanya Kitab Suci yang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Hukum. Dan menjadi petunjuk dan ajaran bagi orang-orang yang bertakwa”

Keempat, Al-Qur’an.

Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (saw). Buku ini ditujukan untuk Nabi Muhammad, bersama para pengikutnya dan orang-orang yang hidup sampai akhir zaman.

Kitab Al-Qur’an juga menyempurnakan (baca: Kitab Al-Qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir ) dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Zabur, Taurat dan Injil). Sehingga lebih banyak mengandung petunjuk yang ditujukan kepada umat manusia agar dapat hidup dengan aman, bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.

Di dalam Kitab Al-Qur’an sendiri memuat informasi bahwa kitab tersebut akan tetap terjaga isi dan keasliannya hingga akhir zaman, sebagaimana dijelaskan dalam Surat al-Hijr (15) ayat 9 di bawah ini:

ا لۡنَا لذِّكۡرَ ا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Arti:

“Sesungguhnya Kitalah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kita benar-benar memeliharanya”

Rapat terpotong…

Belum selesai menjelaskan secara lengkap kepada murid-muridnya, Pak Ihsan tiba-tiba dipanggil oleh Kepala Sekolahnya untuk menghadiri rapat guru, mendengar kabar bahwa akhirnya Pak Ihsan memberikan tugas yang masih berhubungan dengan kitab-kitab Tuhan.

Karena materi yang disampaikan belum lengkap, Pak Ihsan mengingatkan murid-muridnya di kelas V, agar pada pertemuan besok, jika mereka lupa melanjutkan materi tentang kitab Al Quran, ada siswa yang mengingatkannya. Karena ada bab-bab penting yang harus dijelaskan.

Mendengarkan penjelasan Pak Ihsan, murid-muridnya pun menyetujui usulan gurunya, dan mencoba memahami sekali lagi tentang materi yang telah disampaikan oleh Pak Ihsan tadi agar mudah dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya .