Mari Bicara Tentang Sumber Mikroplastik Yang Ada Dalam Air Limbah

Peningkatan produksi plastik dunia yang kita lihat saat ini antara lain terkait dengan industri pengemasan, konstruksi, otomotif, listrik, dan elektronik. Memunculkan mikroplastik, polutan antropogenik dengan dampak besar dalam beberapa tahun terakhir.

Isu yang menjadi penting di seluruh dunia adalah keberadaan mikroplastik di ekosistem laut , air tawar, bahkan industri dengan pengolahan air untuk digunakan kembali dan bagaimana mereka secara langsung mempengaruhi kesehatan kita.

Seperti yang kita sebutkan di awal, mikroplastik (potongan kecil plastik dengan diameter yang bervariasi dari beberapa mikrometer hingga beberapa milimeter) berasal dari barang – barang plastik yang kita gunakan dan tidak kita daur ulang atau bakar setelah digunakan, berakhir di tempat pembuangan sampah, sungai dan lautan , di mana mereka secara bertahap terurai menjadi partikel yang lebih kecil dan lebih kecil. Setelah dilepaskan, mereka dapat dicerna oleh spesies laut yang pada akhirnya mencapai manusia yang menyebabkan dampak biologis karena asupan mikroplastik ini.

Saat ini ada beberapa karya yang berfokus pada kuantifikasi mikroplastik dalam air limbah , namun beberapa karya ini menunjukkan bahwa stasiun pengolahan air limbah , bersama dengan proses limpasan perkotaan, adalah rute utama emisi polutan ini ke lingkungan . Untuk semua ini kita harus fokus untuk memeriksa, menghilangkan dan melepaskan mikroplastik dari masing-masing instalasi pengolahan air limbah, serta mengidentifikasi sumber asalnya.

Saat ini ada beberapa metode untuk identifikasi polimer , di antaranya spektroskopi FTIR dan spektroskopi Raman yang paling umum digunakan.

spektroskopi FTIR dan teknik Raman saling melengkapi dan akurasi mereka mirip. Mereka mudah digunakan dan memungkinkan hasil yang cepat dan akurat karena polimer plastik memiliki spektrum inframerah (IR) yang sangat spesifik dengan pola pita yang berbeda, yang menjadikan spektroskopi IR sebagai teknik yang optimal untuk identifikasi mikroplastik. Prinsip dasar energi radiasi IR adalah bahwa ia menggairahkan getaran molekul tertentu ketika berinteraksi dengan sampel, yang memungkinkan pengukuran spektrum IR karakteristik. Dengan cara yang sama, spektroskopi FTIR dapat memberikan informasi tambahan tentang partikel, seperti intensitas oksidasi dan tingkat degradasi.

Sementara ATR-FTIR cocok untuk identifikasi kimia partikel yang lebih besar (> 0,5 mm), spektroskopi mikro ATR-FTIR dapat memberikan informasi tentang struktur kimia partikel yang lebih kecil dari 0,5 mm, karena menggabungkan fungsi Mikroskop dan spektrometer inframerah.

Kita harus ingat bahwa ketika menganalisis mikroplastik kita harus memperlakukan sampel dengan benar, misalnya, pemisahan mikroplastik melalui identifikasi visual dan kimia dari partikel yang dipilih adalah proses yang membutuhkan waktu, presisi dan oleh karena itu biaya.