Pengertian dan Syarat Adzan dan Iqamah: Adzan dan Muadzin,Bacaan Adzan

Setiap hari, ketika memasuki waktu sholat tiba pasti adzan akan berkumandang. Mulai dari adzan Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya, pasti semua orang akan mendengarkan adzan. Adzan dikumandangkan melalui pengeras suara ( loudspeaker ) di masjid-masjid dan masjid-masjid kecil terdekat.

Selain itu, azan sering dikumandangkan melalui berbagai media elektronik, seperti televisi atau radio dan lain sebagainya. Sebagai anak yang baru belajar tentunya kita harus memperhatikan dan mendengarkan suara adzan ini dengan seksama.

Adzan dan Muadzin

Pengertian adzan ini adalah panggilan atau pemberitahuan kepada banyak orang bahwa waktu sholat telah tiba. Dalam Islam, adzan ini memiliki lafadz yang telah ditentukan sebelumnya.

Mengingat adzan ini hukumnya adalah sunnah muakkad , dan hal ini dilakukan sebelum melaksanakan shalat wajib, baik sendiri maupun berjamaah. Ketika adzan ini muncul, orang yang baik akan tetap diam dan mendengarkannya dengan pelayanan yang baik.

Perintah untuk mengumandangkan adzan ketika memasuki waktu shalat ini, tercantum dalam sebuah hadits sebagai berikut:

الِكِ الحُوَيْرِثِ, الَ النَّبِيُّ لَّى اللهُ لَيْهِ لَّمَ: “..

Arti:

Dari Malik bin Huwayrits, (dia berkata), Nabi saw. telah berkata: “…. Dan ketika waktu salat tiba (datang), hendaknya salah seorang di antara kalian bersegera untuk mengumandangkan adzan. (HR. Tujuh Hadis)

Nama orang yang mengumandangkan adzan disebut muadzin. Seorang muadzin setidaknya tahu tentang pekerjaannya dalam hal adzan. Terkait nada dan suara, alangkah baiknya jika muadzin ini bisa mengatur nada dan irama adzan.

Hal ini agar para jamaah yang mendengarkan adzan ini dapat memperhatikan, mendengarkan lafadz adzan dengan seksama, sehingga dapat menjawab lafadz adzan yang dikumandangkan oleh muadzin, dan bersiap-siap untuk datang ke masjid.

Seorang muadzin, harus melihat adzan dengan berdiri dan menghadap kiblat. Saat mendengarkan adzan kita harus bergegas untuk berwudhu dan bergegas ke masjid.

Bacaan Adzan

Seorang muazin tentunya harus mengetahui terlebih dahulu lafadz – lafadz apa yang akan dikumandangkan. Seorang muadzin bisa seorang anak, atau remaja, atau orang tua yang memang memiliki kewajiban untuk mengumandangkan adzan di masjid.

Oleh karena itu, semua harus mengetahui apa saja lafadz – lafadz yang dimunculkan saat adzan. Berikut ini adalah lafadz-lafadz yang dibaca saat adzan:

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allahu Akbar, Allahu Akbar 2x

(Allah Yang Mahakuasa)

2 Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah

Asyhadu anlaaa ilaaha illallaah 2x

(Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah)

x اْشْهَدُ ا ا لُ اللهِ

Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah 2x

(Saya bersaksi bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah)

x لَى الصَّلاَةِ, لَى الصَّلاَةِ

Hayya ‘alas shalaah 2x

(Mari kita lakukan doa)

x لَى الْفَلاَحِ, لَى الْفَلاَحِ

Hayya ‘alal falaah 2x

(Ayo menuju kemenangan)

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allahu Akbar, Allahu Akbar

(Allah Yang Mahakuasa)

Tiada Tuhan selain Allah

Laa ilaaha illallaah

(Tidak ada Tuhan selain Allah)

Catatan tambahan

Walaupun adzan subuh ini dikumandangkan sebagai tanda bahwa waktu sholat telah tiba, namun perlu diketahui, untuk adzan subuh, setelah membaca lafadz “Hayya ‘alal falaah”, ada tambahan lafadz yang perlu ditambah mu’azin, yaitu lafadz berikut:

x اَلصَّلاَةُ النَّوْمِ

As-shalaatu khairum Minan nauum 2 x

(Sholat lebih baik daripada tidur.)

Selain itu, ketika mengucapkan lafadz hayya mat shalaah dijauhi dengan menoleh ke kanan, maka saat mengucapkan lafadz hayya ‘alal falaah menoleh ke kiri. Setelah mendengarkan lafadz ini jawablah dengan membaca laa haula wa laa quwwata illa billaah (i) (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah swt.)

Bacaan Iqamah dan Iqamah

Ini adalah pemberitahuan kepada jamaah salat yang telah datang ke masjid atau mushalla, atau tempat salat lainnya untuk segera bangun dari tempat duduknya dan bersiap-siap untuk menunaikan salat.

Bacaan iqamah ini sangat mirip dengan bacaan adzan, bedanya lafadz yang dibuat saat iqamah cukup hanya sekali. Juga setelah mengucapkan lafadz “ Hayya ‘alala shalaah ” dan “ hayya’ alal falaah ”, ditambah dengan lafadz قَامَتِ الصَّلاَةُ (Sholat qad qaamatis/sholat segera didirikan)

Untuk memperjelas, berikut adalah lafadz yang disebutkan selama iqomah:

Allahu Akbar, Allahu Akbar

-ُُُُُُُُُُُُُُ

ا ا ا لُ اللهِ

لَى الصَّلاَةِ

لَى الْفَلاَحِ

قد قامت الصلاة
2X لله ا

لا.لَهَ الله

Demikianlah penjelasan tentang adzan dan iqamah yang dipraktekkan setiap hari ketika waktu sholat tiba. Kita berharap dengan menjelaskan adzan dan iqamah dalam bahasa arab dan latin serta terjemahan di atas dapat memudahkan dalam menghafal dan mengamalkannya.