Teori konflik realistis

Teori konflik realistik (CRT) adalah model sosial yang mencoba menjelaskan mengapa prasangka, stereotip negatif, dan diskriminasi berkembang terhadap anggota kelompok sosial lain. Status sosial ekonomi yang berbeda, etnis dan gaya hidup sering menjadi contoh faktor yang memisahkan orang ke dalam kelompok yang berbeda.

Ingin belajar Psikologi dengan menonton video ?

Klik di sini dan Berlangganan Saluran Youtube kita

CRT adalah teori sosial yang menunjukkan bahwa konflik dapat muncul antara kelompok orang yang berbeda yang memiliki tujuan berbeda dan bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas. Ketika dua atau lebih kelompok bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas (dari kelangkaan nyata atau yang dirasakan) perasaan berbahaya dan stereotip negatif dapat berkembang ke arah kelompok lain.

Konflik dan sikap negatif terhadap kelompok lain dapat dikurangi jika kedua kelompok memiliki tujuan yang teratur (tujuan yang saling menguntungkan bagi kedua kelompok, di mana keduanya perlu berpartisipasi untuk mencapai tujuan).

teori konflik realistis terkenal paling penelitian berlangsung pada tahun 1950 dengan Percobaan Perampok Gua di Oklahoma. Dua kelompok anak laki-laki muda di lingkungan perkemahan musim panas pada awalnya tidak menyadari satu sama lain, dan para peneliti membiarkan perkembangan persahabatan dan norma di dalam masing-masing kelompok.

Selama fase berikutnya kelompok diperkenalkan satu sama lain dan persaingan antara keduanya dipromosikan. Setelah beberapa waktu, sikap berprasangka dan stereotip negatif dikaitkan dengan kelompok lain dan perilaku tersebut mengalami modifikasi, termasuk penghinaan dan vandalisme.