Apa yang diajarkan warna ungu kepada kita?

Apa yang diajarkan warna ungu kepada kita?

Warna Ungu, di sisi lain, mengajarkan kita bahwa martabat tidak datang dari merunduk di balik penampilan dan menyembunyikan diri. Menjadi korban bukanlah hal yang memalukan. Dengan terus-menerus berfokus pada kerentanan wanita kulit hitam, Color Purple membongkar mitos wanita kulit hitam yang kuat.

Apa pesan dari warna ungu?

Koneksi Tematik: Tema “Color Purple,” adalah untuk selalu tetap kuat dan terus berjuang. Di awal cerita Celie berpisah dengan adiknya, Nettie, orang yang paling ia cintai namun ia tetap tegar dan menunggu dengan sabar untuk mendapatkan surat dari adiknya.

Mengapa warna ungu tidak dilarang?

“Color Purple” oleh Alice Walker telah dilarang di sekolah-sekolah di seluruh negeri sejak tahun 1984, karena konten seksual grafis dan situasi kekerasan dan pelecehan. Orang tua tidak senang, mengatakan itu terlalu tidak pantas dan menyinggung bagi siswa sekolah menengah karena konten kekerasan dan seksual.

Apa tesis dari warna ungu?

Pernyataan Tesis: Dalam Warna Ungu, karakter yang ingin melindungi orang lain dari bahaya membuat pakaian untuk mereka. Pakaian menjadi simbol perlindungan karena pembuatan pakaian merupakan tindakan saling mendukung satu sama lain.

Apa yang terjadi pada warna ungu?

Color Purple mendokumentasikan trauma dan kemenangan bertahap Celie, seorang remaja Afrika-Amerika yang dibesarkan dalam isolasi pedesaan di Georgia, saat dia datang untuk melawan konsep diri yang melumpuhkan yang dipaksakan padanya oleh orang lain. Celie menceritakan hidupnya melalui surat-surat jujur yang menyakitkan kepada Tuhan.

Apa inti dari warna ungu?

Warna Ungu secara menyentuh menggambarkan pertumbuhan dan realisasi diri Celie, yang mengatasi penindasan dan pelecehan untuk menemukan kepuasan dan kemandirian. Novel ini juga membahas kesetaraan gender.

Apa tema utama dari warna ungu?

Hubungan seksual antara pria dan wanita dalam Color Purple menjadi tema utama. Alice Walker mengatur kisahnya tentang transformasi Celie dari wanita pasif menjadi wanita mandiri dalam budaya masyarakat pedesaan kulit hitam selatan dari tahun 1920-an hingga 1940-an.