Transistor Ini Meniru Neuron Dalam Otak Manusia

Transistor Ini Meniru Neuron Dalam Otak Manusia:

Kami sering menggunakan komputer untuk membantu kami dalam membuat keputusan. Ingin tahu di mana tempat makan yang enak di daerah Anda? Lakukan pencarian cepat di ponsel Anda.

Ingin mencari beberapa informasi untuk kelas yang Anda ikuti? Pencarian cepat lainnya! Tapi bagaimana dengan perangkat kita yang benar-benar membuat keputusan sendiri? Bagaimana dengan belajar dan beradaptasi dengan situasi yang berbeda?

Komputer tentu mampu membuat beberapa keputusan dan prediksi sebagaimana adanya. Misalnya, jika Anda mencoba melakukan pencarian Google, Anda akan melihat bahwa Anda akan diberi saran untuk item yang Anda cari bahkan sebelum Anda selesai mengetik permintaan pencarian.

Selain itu, beberapa aplikasi email saat ini mampu menyortir email penting dari email yang tidak terlalu penting. Sistem komputer mampu melakukan hal-hal menakjubkan seperti mengalahkan pemain Go terbaik dunia dengan bantuan kecerdasan buatan.

Namun, masih ada beberapa cara untuk menjalankan fungsi seperti penalaran abstrak. Saya kira cawan suci kecerdasan buatan merupakan membangun sistem yang dapat meniru otak manusia.

Kebetulan para peneliti dari University of Electronic Science and Technology of China dan Nanyang Technological University di Singapura telah menciptakan ‘transistor neuron’ yang mensimulasikan perilaku neuron di otak manusia. Perangkat semacam itu dapat membentuk fondasi perangkat yang pada akhirnya meniru fungsi otak manusia.

Skema transistor neuron | Phys.org; Kredit: SG Hu et al. ©2017 Penerbitan IOP

Neuron adalah jenis sel yang dapat ditemukan dalam sistem saraf tubuh manusia.

Otak manusia mengandung beberapa miliar neuron. Neuron mengirimkan pesan dan pada dasarnya bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi tubuh manusia.

Gambaran Umum Transistor Neuron

Para peneliti menciptakan transistor dari bahan semikonduktor yang disebut molybdenum disulfide (MoS 2 ) yang mampu melakukan tugas penghitungan yang mirip dengan mengatur ulang manik-manik yang membentuk sempoa dua manik. Neuron di otak mampu menerima sinyal dari neuron lain.

Berdasarkan informasi yang terkandung dalam sinyal tersebut, ia akan ‘memutuskan’ untuk ‘menembak’ atau tidak. Transistor neuron harus mampu meniru perilaku ini.

Para peneliti menciptakan transistor dari bahan semikonduktor yang disebut molybdenum disulfide (MoS 2 ). Itu mampu melakukan tugas penghitungan yang mirip dengan mengatur ulang manik-manik yang membentuk sempoa dua manik.

Meskipun ada perangkat serupa lainnya di masa lalu, kecepatan operasionalnya relatif rendah. Neuron dalam tubuh manusia menyala dengan kecepatan sekitar 5 kali per detik.

Transistor neuron sebelumnya belum mampu melebihi kecepatan 0,05 kali per detik. Namun, perangkat dari para peneliti di University of Electronic Science and Technology of China dan Nanyang Technological University dapat menembak dengan kecepatan dari 0,01 kali per detik hingga 15 kali per detik.

Kedepannya para peneliti berharap dapat memodifikasi perangkat tersebut sehingga mampu melakukan tugas yang lebih kompleks.

Pikiran Akhir

Perlu dicatat bahwa pekerjaan ini hanya menandai manifestasi dasar dari fungsi neuron.

Dengan perbaikan itu bisa membentuk dasar sistem komputer yang mampu membuat keputusan yang kompleks dan beradaptasi dengan situasi yang berbeda.